Profil Dandhy Laksono, Sutradara Film Dokumenter Dirty Vote
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film dokumenter Dirty Vote belakangan menjadi perbincangan hangat hingga tagar #DirtyVote menjadi trending di media sosial X. Film berdurasi hampir 2 jam itu menampilkan tiga pakar hukum tata negara yakni Zaenal Arifin Mochtar, Feri Amsari, dan Bivitri Susanti.
Mereka mengungkap tentang kecurangan yang sudah terjadi menjelang Pemilu Legislatif dan Pilpres pada 14 Februari 2024.
Sosok di balik lahirnya film ini adalah Dandhy Laksono yang juga mencuri perhatian di Pemilu 2019. Kala itu Dandhy merilis film Sexy Killers yang rilis sebelum Pemilu 2019. Film tersebut mengungkap fakta kelam di balik industri tambang batu bara sehingga menimbulkan kontroversi, sama seperti Dirty Vote.
Lantas, siapa sosok Dandhy Laksono?
Dandhy Dwi Laksono lahir di Lumajang, Jawa Timur, pada 29 Juni 1976. Dia merupakan lulusan S-1 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Dandhy menempuh pendidikan non formal di Ohio University Internship Program on Broadcast Journalist Covering Conflict, Amerika Serikat, pada 2007.
Di dunia media, Dandy mengawali kariernya sebagai reporter dan kemudian menjabat sebagai konsultan editorial First Media News hingga 2011. Dandhy juga pernah bekerja di beberapa stasiun televisi ternama seperti SCTV dan RCTI.
Dandhy pun pernah berurusan dengan hukum. Dia terancam hukuman pidana di atas lima tahun penjara terkait kasus yang menjeratnya terkait cuitan di media sosial mengenai Papua pada 2019. Dandhy diduga melanggar Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45A Ayat (2) Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang penyebaran ujaran kebencian terhadap individu atau suatu kelompok berdasarkan SARA.
Mereka mengungkap tentang kecurangan yang sudah terjadi menjelang Pemilu Legislatif dan Pilpres pada 14 Februari 2024.
Sosok di balik lahirnya film ini adalah Dandhy Laksono yang juga mencuri perhatian di Pemilu 2019. Kala itu Dandhy merilis film Sexy Killers yang rilis sebelum Pemilu 2019. Film tersebut mengungkap fakta kelam di balik industri tambang batu bara sehingga menimbulkan kontroversi, sama seperti Dirty Vote.
Lantas, siapa sosok Dandhy Laksono?
Dandhy Dwi Laksono lahir di Lumajang, Jawa Timur, pada 29 Juni 1976. Dia merupakan lulusan S-1 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Dandhy menempuh pendidikan non formal di Ohio University Internship Program on Broadcast Journalist Covering Conflict, Amerika Serikat, pada 2007.
Di dunia media, Dandy mengawali kariernya sebagai reporter dan kemudian menjabat sebagai konsultan editorial First Media News hingga 2011. Dandhy juga pernah bekerja di beberapa stasiun televisi ternama seperti SCTV dan RCTI.
Dandhy pun pernah berurusan dengan hukum. Dia terancam hukuman pidana di atas lima tahun penjara terkait kasus yang menjeratnya terkait cuitan di media sosial mengenai Papua pada 2019. Dandhy diduga melanggar Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45A Ayat (2) Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang penyebaran ujaran kebencian terhadap individu atau suatu kelompok berdasarkan SARA.
(tsa)