Meat & Livestock Australia Hadirkan Lamb Challenge, 21 Chef Sajikan Daging Domba Khas Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meat & Livestock Australia (MLA) dan Archipelago Group memperkenalkan daging domba lewat sajian hidangan Asia di event 'Lamb Challenge' di The Alana Hotel and Conference Sentul City by ASTON, Kamis (22/2/2024).
Program 'Lamb Challenge' ini merupakan bagian dari inisiatif global Lambassador yang melibatkan para profesional di bidang kuliner dan memiliki minat besar dalam mengolah daging domba Australia.
Program ini juga mengeksplorasi keanekaragaman daging domba Australia dengan kelezatannya yang istimewa dan berbagai hidangan Asia.
Sebanyak 21 chef terkenal dari Archipelago West Area ikut serta menyajikan hidangan khusus menggunakan potongan daging domba yang bervariasi.
Trade Development Manager MLA, Siti Nur Aini menjelaskan acara ini untuk mengenalkan daging domba Australia ke pasar yang lebih luas lagi. Dia mengatakan daging domba Australia terkenal dengan teksturnya yang empuk dan rasanya yang lembut.
"Kami mau membawa daging domba Australia ke masyarakat Indonesia dan juga meningkatkan konsumsi daging domba Australia," ucap Aini.
Pada ajang ini, para peserta yang diikuti oleh head dan executive chef diminta untuk menyajikan makanan cuisine dengan bahan dasar daging sapi Australia. Diberi waktu 2 jam, para peserta nampak mulai meracik semua bahan hingga menjadi hidangan istimewa.
Momen yang ditunggu-tunggu pun tiba, para juri yang terdiri dari Chef A.S Windoe, Chef Ika Rizqi Pradana, dan Chef Gilles Marx mengumumkan pemenangnya. Pemenang dari kompetisi ini dimenangkan oleh Executive Chef dari Grand Aston Puncak, Sukma Nuryadinata.
Di acara tersebut, Chef Sukma membuat daging domba yang diolah menjadi rendang. Dia juga menyuguhkan makanan Minang dengan cita rasa yang khas.
Juri dari acara tersebut, Chef Rizqi menjelaskan ada beberapa kriteria dalam penjurian, mulai dari bahan utama hingga cara proses memasaknya.
"Mostly mereka pakai lamb rack dan lamb roin. Tingkat kematangannya harus medium to medium well, nggak boleh under atau over, itu paling dilihat. Nah pemenang di kompetisi ini tingkat kematangannya pas, balance antara protein dan karbonya, rasanya yang paling sempurna dari yang lain," tutur Chef Rizqi.
Chef Rizqi menambahkan menu dari pemenang lomba ini menghadirkan cita rasa khas mInang yang otentik.
"Perkedelnya enak banget, enaknya kayak restoran Pagi Sore. rendangnya pas, nggak seperti rendang dimasak 24 jam sih, tapi rasa rempahnya terasa, dan daun singkongnya otentik padang style," tuturnya.
Menurut Chef Rizqi, menu yang disajikan oleh pemenang di kompetisi ini layak diimplementasikan ke customer.
"Makanan yang dibuat bisa dijual, rasanya pas dan yang pasti kalau dijual di resto orang akan beli," ujar dia.
Lihat Juga: Chef I Kadek Sumiarta Akan Wakili Indonesia dan Asia Pasifik dalam Final Kompetisi Kuliner Dunia di Paris
Program 'Lamb Challenge' ini merupakan bagian dari inisiatif global Lambassador yang melibatkan para profesional di bidang kuliner dan memiliki minat besar dalam mengolah daging domba Australia.
Program ini juga mengeksplorasi keanekaragaman daging domba Australia dengan kelezatannya yang istimewa dan berbagai hidangan Asia.
Sebanyak 21 chef terkenal dari Archipelago West Area ikut serta menyajikan hidangan khusus menggunakan potongan daging domba yang bervariasi.
Trade Development Manager MLA, Siti Nur Aini menjelaskan acara ini untuk mengenalkan daging domba Australia ke pasar yang lebih luas lagi. Dia mengatakan daging domba Australia terkenal dengan teksturnya yang empuk dan rasanya yang lembut.
"Kami mau membawa daging domba Australia ke masyarakat Indonesia dan juga meningkatkan konsumsi daging domba Australia," ucap Aini.
Pada ajang ini, para peserta yang diikuti oleh head dan executive chef diminta untuk menyajikan makanan cuisine dengan bahan dasar daging sapi Australia. Diberi waktu 2 jam, para peserta nampak mulai meracik semua bahan hingga menjadi hidangan istimewa.
Baca Juga
Momen yang ditunggu-tunggu pun tiba, para juri yang terdiri dari Chef A.S Windoe, Chef Ika Rizqi Pradana, dan Chef Gilles Marx mengumumkan pemenangnya. Pemenang dari kompetisi ini dimenangkan oleh Executive Chef dari Grand Aston Puncak, Sukma Nuryadinata.
Di acara tersebut, Chef Sukma membuat daging domba yang diolah menjadi rendang. Dia juga menyuguhkan makanan Minang dengan cita rasa yang khas.
Juri dari acara tersebut, Chef Rizqi menjelaskan ada beberapa kriteria dalam penjurian, mulai dari bahan utama hingga cara proses memasaknya.
"Mostly mereka pakai lamb rack dan lamb roin. Tingkat kematangannya harus medium to medium well, nggak boleh under atau over, itu paling dilihat. Nah pemenang di kompetisi ini tingkat kematangannya pas, balance antara protein dan karbonya, rasanya yang paling sempurna dari yang lain," tutur Chef Rizqi.
Chef Rizqi menambahkan menu dari pemenang lomba ini menghadirkan cita rasa khas mInang yang otentik.
"Perkedelnya enak banget, enaknya kayak restoran Pagi Sore. rendangnya pas, nggak seperti rendang dimasak 24 jam sih, tapi rasa rempahnya terasa, dan daun singkongnya otentik padang style," tuturnya.
Menurut Chef Rizqi, menu yang disajikan oleh pemenang di kompetisi ini layak diimplementasikan ke customer.
"Makanan yang dibuat bisa dijual, rasanya pas dan yang pasti kalau dijual di resto orang akan beli," ujar dia.
Lihat Juga: Chef I Kadek Sumiarta Akan Wakili Indonesia dan Asia Pasifik dalam Final Kompetisi Kuliner Dunia di Paris
(tdy)