11 Penyakit pada Kucing dan Cara Mengobatinya

Sabtu, 24 Februari 2024 - 04:40 WIB
loading...
11 Penyakit pada Kucing dan Cara Mengobatinya
Penyakit pada kucing dapat terjadi layaknya dialami makhluk hidup lain. Foto/iStock
A A A
JAKARTA - Penyakit pada kucing dapat terjadi layaknya dialami makhluk hidup lain. Sebagai pemilik, penting bagi kita untuk mengetahui beberapa penyakit umum pada hewan peliharaan itu agar dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Berikut adalah 11 penyakit yang umum menyerang kucing beserta cara mengobatinya.

Penyakit pada Kucing

1. Kutu Kucing

Kutu kucing adalah parasit eksternal yang umum menyerang kucing. Kutu ini hidup dengan menghisap darah kucing yang dapat menyebabkan gatal, iritasi kulit, dan anemia pada kasus yang parah.

Pengobatan kutu kucing dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung tingkat keparahan infestasi dan usia kucing. Metode yang umum digunakan adalah memandikan kucing dengan sampo antikutu secara rutin.


2. Feline Panleukopenia Virus (FPV)

FPV adalah penyakit virus yang sangat menular dan mematikan pada kucing. Gejalanya meliputi demam, lesu, muntah, diare, dan tidak nafsu makan. Pencegahan FPV dapat dilakukan dengan vaksinasi.

Pengobatan FPV hanya bersifat suportif, dengan pemberian cairan, elektrolit, dan perawatan intensif. Namun, hingga kini belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Meskipun demikian, terdapat metode untuk meringankan gejala yang dialami kucing, seperti memberikan obat-obatan guna mengatasi gejala kucing muntah dan diare.

3. Ringworm

Ringworm adalah infeksi jamur pada kulit kucing yang menyebabkan gatal, iritasi kulit, ruam pada beberapa bagian tubuh, dan kerontokan pada bulu. Penyakit ini perlu diwasapadai karena dapat menular ke anak-anak atau orang dewasa.

Pengobatan ringworm dapat dilakukan dengan obat antijamur dan sampo khusus antijamur.

4. Cacingan

Cacingan adalah penyakit parasit yang umum pada kucing. Biasanya, penyakit ini terjadi karena kucing mengonsumsi makanan kotor atau terkontaminasi bakteri. Gejalanya meliputi penurunan berat badan, perut buncit, ditemukan cacing di feses kucing, dan bulu kasar.

Pengobatan cacingan pada kucing dapat dilakukan dengan obat cacing yang diresepkan oleh dokter hewan.

5. Feline Calici Virus (FCV)

FCV adalah virus yang sangat umum pada kucing. Virus ini sangat menular dan dapat dengan mudah menyebar melalui kontak dengan air liur, feses, dan urine kucing yang terinfeksi. FCV menyebabkan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mata berair, hidung berlendir, sulit bernapas, dan demam.

Tidak ada obat khusus untuk FCV, dan pengobatan biasanya berfokus pada meringankan gejala dan mendukung sistem kekebalan tubuh kucing.

6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

ISPA pada kucing disebabkan oleh virus dan bakteri. Gejalanya meliputi bersin, batuk, hidung berair, demam, hingga kehilangan nafsu makan.

Pengobatan ISPA tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, cukup dengan pembersihan rutin pada area mata, hidung, dan mulut serta berikan obat mata topikal dan antibiotik yang spesifik. Pada kasus yang lebih parah, sebaiknya kucing dirawat inap agar mendapat treatment intensif berupa pemberian cairan infus dan treatment lain yang dibutuhkan.


7. Diare

Diare merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada kucing. Gejalanya meliputi feses yang encer dan buang air besar lebih sering. Penyebab diare pada kucing beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, alergi makanan, hingga keracunan.

Pengobatan diare tergantung pada penyebabnya. Pada kasus ringan, cukup berikan air minum yang cukup dan makanan yang mudah dicerna. Pada kasus yang lebih parah, diperlukan pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter hewan.

8. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau biasa disebut mata merah, adalah infeksi pada konjungtiva, yaitu selaput bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan menutupi bagian putih mata. Infeksi ini dapat menyerang satu atau kedua mata dan sering terjadi pada kucing. Gejalanya dapat meliputi mata merah, berair, dan bengkaknya kelopak mata.

Umumnya, konjungtivitis diobati dengan obat tetes mata khusus.

9. Scabies

Scabies adalah kondisi kulit yang sangat gatal dan menular yang disebabkan oleh tungau kecil yang disebut sarcoptes scabiei. Tungau ini menggali ke dalam kulit dan bertelur, menyebabkan reaksi alergi yang intens dan gatal-gatal hebat.

Scabies pada kucing bisa diobati. Namun, cara mengobati kucing scabies membutuhkan resep dokter sesuai dengan kondisinya. Setelah melakukan pemeriksaan, biasanya dokter akan memberikan obat antiparasit. Selain itu, diperlukan juga lingkungan yang bersih dan nyaman bagi kucing.

10. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal adalah penyakit kronis yang sering terjadi pada kucing tua. Gejalanya meliputi penurunan nafsu makan, muntah, diare, dan sering buang air kecil.

Pengobatan penyakit ginjal perlu dikonsultasikan pada dokter hewan agar dapat disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Beberapa pengobatan yang mungkin akan diberikan oleh dokter hewan adalah antibiotik, obat cacing, hingga diet khusus agar mengurangi beban kerja ginjal.

11. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

FIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kucing yang setara dengan HIV pada manusia. Gejalanya meliputi demam, penurunan berat badan, dan lesu.

FIV tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati dengan obat antiretroviral untuk memperlambat perkembangan virus.

Itulah 11 penyakit pada kucing dan cara mengobatinya. Penting untuk diingat bahwa informasi yang diberikan dalam artikel ini tidak dapat menggantikan diagnosis dan pengobatan dari dokter hewan. Jika Anda mencurigai kucing Anda mengalami salah satu penyakit yang dibahas dalam artikel ini, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. MG/Dinda Amelia Putri
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3804 seconds (0.1#10.140)