Terapi Cermin Efektif Tingkatkan Fungsi Motorik Pasien Stroke

Senin, 26 Februari 2024 - 07:00 WIB
loading...
Terapi Cermin Efektif Tingkatkan Fungsi Motorik Pasien Stroke
Stoke merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
SURABAYA - Stoke merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia meningkat seiring bertambahnya usia.

Kasus stroke yang terdiagnosis tertinggi pada usia 75 tahun ke atas (50,2%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun (0,6%).

Salah satu masalah fisik yang menonjol pada penderita stroke adalah kelemahan, bahkan kelumpuhan anggota gerak. Kondisi ini menyebabkan pasien stroke mengalami keterbatasan dalam menjalankan fungsinya dalam aktivitas sehari-hari.



"Pasien stroke mengalami penurunan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami stroke," ujar Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Yurike Septianingrum, S.Kep.Ns., M.Kep, belum lama ini.

Menurutnya, pasien stroke yang mengalami kelemahan pada satu sisi anggota tubuh disebabkan oleh penurunan tonus otot, sehingga tidak mampu menggerakkan tubuhnya (imobilisasi).

Hemiparasis disebabkan karena hilangnya suplai saraf ke otot sehingga otak tidak mampu untuk menggerakkan ekstremitas. Hilangnya suplai saraf ke otot akan menyebabkan otot tidak lagi menerima sinyal kontraksi yang dibutuhkan untuk mempertahankan ukuran otot yang normal sehingga terjadi atropi.

Atropi otot akibat kurangnya aktivitas dapat terjadi hanya dalam waktu kurang dari satu bulan setelah terjadinya serangan stroke. Kontraktur merupakan salah satu penyebab terjadinya penurunan kemampuan pasien penderita stroke dalam melakukan rentang gerak sendi.

Kontraktur diartikan sebagai hilang atau menurunnya rentang gerak sendi, baik dilakukan secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan penyokong, otot, dan kulit. Penderita stroke harus diberikan intervensi kesehatan agar tidak berdampak pada kecacatan dan kematian.

Intervensi yang dapat dilakukan pada pasien stroke selain terapi medis, yaitu terapi rehabilitasi terapi cermin, yaitu terapi rehabilitasi yang mengandalkan dan melatih motor imagery/imajinasi pasien.



Penggunaan cermin akan memberikan stimulus penglihatan kepada otak saraf motorik serebral yaitu ipsilateral. Terapi cermin adalah intervensi terapi alternatif yang berfokus pada menggerakkan anggota tubuh yang tidak terpengaruh dengan menggunakan cermin untuk menyampaikan rangsangan visual ke otak melalui pengamatan bagian tubuh yang tidak terdampak saat melakukan serangkaian gerakan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)