Alasan Ilmiah Pria Suka Melihat Wanita Seksi, Bukan Genit

Rabu, 28 Februari 2024 - 22:40 WIB
loading...
Alasan Ilmiah Pria Suka Melihat Wanita Seksi, Bukan Genit
Ada alasan ilmiah yang menjelaskan pria suka melihat wanita seksi. Pada dasarnya dapat bervariasi antar individu, tapi ada faktor umum yang bisa menjadi alasan. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Ada alasan ilmiah yang menjelaskan pria suka melihat wanita seksi baik dari foto di media sosial atau secara langsung. Pada dasarnya dapat bervariasi antar individu, tapi ada beberapa faktor umum yang bisa menjadi alasan di balik preferensi ini.

Dokter sekaligus praktisi neuroparenting skill, dr. Aisah Dahlan mengatakan bahwa pria terlahir dengan hipotalamus atau kelenjar di otak. Ini bertugas mengontrol sistem hormon yang berukuran lebih besar dibandingkan perempuan.

“Memang laki-laki kan settingan otaknya, lokasi pusat syahwat birahinya ukurannya 2,5 kali lebih lebar dari perempuan. Di dalam (kepala) ada segitiga itu namanya hipotalamus,” kata dr. Aisah dikutip dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, Rabu (28/2/2024).

Hipotalamus, dijelaskan dr. Aisah menjadi pusat syahwat birahi yang dimiliki pria. Sehingga pria yang suka melihat foto cewek seksi bukan hanya karena mereka dikenal sebagai makhluk visual, melainkan dipengaruhi oleh ukuran hipotalamus yang lebih besar.



“Dia itu satu sebetulnya pusat menjaga keamanan. Jadi laki-laki kan lebih jago menjaga keamanannya. Tetapi berbarengan dengan itu juga, dia pusat syahwat birahi,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa kondisi tersebut membuat pria cenderung memiliki birahi yang lebih besar dibandingkan dengan wanita. Hipotalamus sendiri berperan sebagai pusat menjaga keamanan sekaligus pusat syahwat birahi.

“Makanya dia harus diselamatkan dalam sebuah mahligai atau pernikahan. Karena kalau seorang laki-laki, sudah capek bekerja untuk menjaga keamanan ekonomi, kan dia menjadi tegang. Relaksasinya salah satunya adalah hubungan intim suami istri,” ujarnya.

Di sisi lain, pria seperti manusia pada umumnya, cenderung tertarik pada penampilan fisik yang menarik. Ini bisa mencakup proporsi tubuh yang simetris, kulit yang bersih, dan ciri-ciri lain yang dianggap sebagai tanda kesehatan dan kemampuan reproduksi yang baik.



Melihat citra yang dianggap seksi juga dapat memicu pelepasan hormon dan neurotransmitter seperti dopamine, yang terkait dengan sensasi kesenangan dan kegembiraan. Ini bisa membuat aktivitas tersebut menjadi menyenangkan atau mengasyikkan bagi sebagian orang.

Selain itu, paparan terhadap gambar-gambar seksual dalam media massa dan budaya populer dapat memengaruhi persepsi dan preferensi seseorang terhadap kecantikan dan seksualitas. Standar kecantikan yang ditampilkan dalam media seringkali menyoroti atribut fisik tertentu yang dianggap menarik atau seksi.

Hormon seperti testosteron dapat memainkan peran dalam menentukan respons seseorang terhadap citra yang dianggap seksi. Tingkat testosteron yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan minat pada atribut fisik tertentu pada lawan jenis.

Namun, penting untuk diingat bahwa preferensi dan perilaku seksual adalah hal yang sangat individual dan kompleks. Tidak semua pria memiliki preferensi yang sama terhadap penampilan fisik, dan sikap yang menghormati dan menghargai keberagaman tubuh dan kecantikan sangat penting.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)