6 Perbedaan Glukosa dan Fruktosa, Penderita Diabetes Perlu Waspada
loading...
A
A
A
5. Penyerapan
Glukosa diserap langsung ke dalam aliran darah melalui usus kecil, di mana glukosa dapat digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai glikogen. Fruktosa terutama diserap di hati, di mana ia mengalami pemrosesan sebelum memasuki aliran darah.
6. Dampak kesehatan
Sebuah studi selama 10 minggu, yang dilakukan pada 2009, meminta partisipan mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa dan glukosa. Mereka yang meminum minuman dengan fruktosa mengalami peningkatan lemak perut sebesar 8,6 persen dibandingkan dengan 4,8 persen pada mereka yang mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan glukosa. Ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam The Journal Of Clinical Investigation.
Asupan fruktosa yang tinggi juga dikaitkan dengan sindrom metabolik, penyakit hati berlemak, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Adapun mengonsumsi glukosa dalam jumlah berlebihan dapat memicu resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Meskipun glukosa dan fruktosa merupakan gula yang ditemukan dalam berbagai makanan, konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Jadi, konsumsilah gula ini dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan seimbang untuk meminimalkan risiko penyakit.
Yang harus Anda lakukan adalah memastikan bahwa Anda tidak berlebihan menambahkan gula ke makanan atau minuman dan gula yang ditemukan dalam madu, buah-buahan dan sayuran, serta jus.
Glukosa diserap langsung ke dalam aliran darah melalui usus kecil, di mana glukosa dapat digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai glikogen. Fruktosa terutama diserap di hati, di mana ia mengalami pemrosesan sebelum memasuki aliran darah.
6. Dampak kesehatan
Sebuah studi selama 10 minggu, yang dilakukan pada 2009, meminta partisipan mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa dan glukosa. Mereka yang meminum minuman dengan fruktosa mengalami peningkatan lemak perut sebesar 8,6 persen dibandingkan dengan 4,8 persen pada mereka yang mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan glukosa. Ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam The Journal Of Clinical Investigation.
Asupan fruktosa yang tinggi juga dikaitkan dengan sindrom metabolik, penyakit hati berlemak, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Adapun mengonsumsi glukosa dalam jumlah berlebihan dapat memicu resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Meskipun glukosa dan fruktosa merupakan gula yang ditemukan dalam berbagai makanan, konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Jadi, konsumsilah gula ini dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan seimbang untuk meminimalkan risiko penyakit.
Yang harus Anda lakukan adalah memastikan bahwa Anda tidak berlebihan menambahkan gula ke makanan atau minuman dan gula yang ditemukan dalam madu, buah-buahan dan sayuran, serta jus.
(tdy)