Tadarusan di Bulan Ramadan, Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Menangis Ingat Dosa
loading...
A
A
A
MALANG - Suara merdu lantunan Al Quran menggema dari aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Malang.
Ya, para warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan tadarus Al Quran selama bulan suci Ramadan ini dan menjadi salah satu kegiatan rutin yang digelar Lapas Perempuan Kelas II A Malang.
Sekira 80 warga binaan memperdalam agama Islam di Ramadan ini, meski mereka berada di balik jeruji besi. Bahkan, mereka berlomba-lomba mencari pahala.
Biasanya, warga binaan ini membaca Al Quran secara tartil dan seusai tajdwid. Pantauan MPI, tidak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata mengingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat.
Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Malang, Yunengsih mengaku bersyukur kegiatan tadarus Al Quran yang dilakukan setiap Ramadan ini semakin meningkat setiap tahunnya.
"Sebenarnya, kegiatan tadarus Al Quran ini sama dengan momen Ramadan sebelumnya. Namun, tahun ini jumlah WBP yang ikut lebih meningkat karena jumlah WBP di Lapas Perempuan Malang juga semakin banyak," kata Yunengsih, kepada wartawan pada Jumat (22/3/2024).
Saat menjalankan kegiatan tadarus Al Quran, Yunengsih mengatan warga binaan tidak diberikan target khusus. Mereka biasanya bisa membaca hingga satu juz, bahkan ada yang menyelesaikan beberapa juz.
"Tidak ada target khusus, bagi WBP yang mengikuti tadarus Al-Qur'an. Namun, bagi WBP-WBP tertentu (yang ilmu agamanya sudah tinggi), dalam sehari bisa menyelesaikan 4 sampai dengan 5 juz," ujar dia.
Namun, dia berharap kegiatan tadarus ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi WBP, terutama pada bulan suci Ramadan sehingga WBP bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
"Mereka lebih introspeksi diri dan lebih mengingat bahwa segala sesuatu yang terjadi dan mereka alami semata-mata ujian Allah SWT sehingga di bulan suci Ramadan ini mereka punya lebih waktu dan kesempatan untuk beribadah dan menjadi pribadi yang lebih baik," tuturnya.
Ya, para warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan tadarus Al Quran selama bulan suci Ramadan ini dan menjadi salah satu kegiatan rutin yang digelar Lapas Perempuan Kelas II A Malang.
Baca Juga
Sekira 80 warga binaan memperdalam agama Islam di Ramadan ini, meski mereka berada di balik jeruji besi. Bahkan, mereka berlomba-lomba mencari pahala.
Biasanya, warga binaan ini membaca Al Quran secara tartil dan seusai tajdwid. Pantauan MPI, tidak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata mengingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat.
Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Malang, Yunengsih mengaku bersyukur kegiatan tadarus Al Quran yang dilakukan setiap Ramadan ini semakin meningkat setiap tahunnya.
"Sebenarnya, kegiatan tadarus Al Quran ini sama dengan momen Ramadan sebelumnya. Namun, tahun ini jumlah WBP yang ikut lebih meningkat karena jumlah WBP di Lapas Perempuan Malang juga semakin banyak," kata Yunengsih, kepada wartawan pada Jumat (22/3/2024).
Saat menjalankan kegiatan tadarus Al Quran, Yunengsih mengatan warga binaan tidak diberikan target khusus. Mereka biasanya bisa membaca hingga satu juz, bahkan ada yang menyelesaikan beberapa juz.
"Tidak ada target khusus, bagi WBP yang mengikuti tadarus Al-Qur'an. Namun, bagi WBP-WBP tertentu (yang ilmu agamanya sudah tinggi), dalam sehari bisa menyelesaikan 4 sampai dengan 5 juz," ujar dia.
Namun, dia berharap kegiatan tadarus ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi WBP, terutama pada bulan suci Ramadan sehingga WBP bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
"Mereka lebih introspeksi diri dan lebih mengingat bahwa segala sesuatu yang terjadi dan mereka alami semata-mata ujian Allah SWT sehingga di bulan suci Ramadan ini mereka punya lebih waktu dan kesempatan untuk beribadah dan menjadi pribadi yang lebih baik," tuturnya.
(tdy)