Mengenal Water Vapor Thermal Therapy, Metode Pengobatan untuk Pembesaran Prostat Jinak

Kamis, 28 Maret 2024 - 23:23 WIB
loading...
Mengenal Water Vapor...
Pembesaran prostat merupakan hal yang umum terjadi pada dekade kelima seorang pria, dengan insidensi mencapai hampir 50%. Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pembesaran prostat merupakan hal yang umum terjadi pada dekade kelima seorang pria, dengan insidensi mencapai hampir 50%.

Prostat adalah organ yang hanya dimiliki oleh laki-laki, terletak jauh di dalam rongga panggul di antara penis dan kandung kemih. Organ ini berfungsi sebagai kelenjar yang akan menghasilkan cairan prostat dan bersama dengan cairan dari kelenjar sekitar (vesikula seminalis), akan mengisi lebih dari 90% cairan mani/semen.

Spesialis Urologi RS Abdi Waluyo (RSAW) dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS, menerangkan, kompleks cairan tersebut berisi nutrisi yang akan digunakan sperma untuk bertahan hidup dan membuahi sel telur/ovum.

"Jadi sejatinya, cairan mani dan cairan sperma itu hal yang berbeda. Cairan sperma hanya mengisi sekitar kurang dari 5% cairan mani, sisanya merupakan cairan prostat dan kelenjar sekitar,” katanya dalam acara media gathering di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Mengenal Water Vapor Thermal Therapy, Metode Pengobatan untuk Pembesaran Prostat Jinak

Penjelasan para ahli dari RS Abdi Waluyo tentangWater Vapor Thermal Therapy. Foto/Istimewa

Tepat di bagian tengah prostat, tambahnya, terdapat saluran kencing/urethra. Selain itu, terdapat pula katup kencing bagian dalam (internal sphincter) yang menempel pada prostat dan berfungsi untuk mengatur aliran keluar cairan ejakulasi dan air kencing. Akibatnya, jika terjadi pembesaran pada prostat, ini bisa menyebabkan sumbatan dan gangguan pada proses kencing.



”Prostat pada dasarnya merupakan organ seksual pria. Oleh karena itu, segala pengobatan gangguan prostat dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual pada pria. Pada prinsipnya, pengobatan gangguan berkemih akibat pembesaran prostat itu bertujuan untuk mengontrol atau mengurangi pertumbuhan prostat dan melancarkan aliran kencing," terang dr. Adistra.

Prostat tumbuh dari stimulasi zat yang bernama Dihidrotestosterone (DHT), yang merupakan produk turunan dari hormon testosteron. Hormon testosteron sendiri merupakan hormon kepriaan yang bertugas terutama untuk menjaga fungsi seksual pria.

Di RSAW, pengobatan minimal invasif pembesaran prostat yang diunggulkan saat ini adalah Water Vapor Thermal Therapy dan operasi Laser Prostat. Keduanya merupakan benchmark tertinggi yang ada dunia saat ini untuk pengobatan pembesaran prostat.

"Salah satu inovasi terbaru pengobatan pembesaran prostat jinak yang sudah tersedia di RS Abdi Waluyo saat ini adalah Water Vapor Thermal Therapy. Terapi ini menggunakan frekuensi radio untuk menciptakan energi dalam bentuk uap air. Dengan bantuan instrumen khusus yang ada pada terapi tersebut dan kamera kecil yang dimasukkan ke dalam uretha, uap panas akan disuntikkan langsung ke dalam prostat pasien secara presisi," beber dr. Adistra.

Uap panas tersebut akan menimbulkan kematian sel prostat secara luas dan merata. Sel-sel yang mati perlahan akan diserap oleh tubuh, dalam 2 sampai 4 minggu keluhan pasien akan membaik, dan hasil paling optimal akan didapat sekitar 1-3 bulan pasca tindakan.

“Berbeda dengan teknologi terdahulu, seperti TUMT (Transurethral Microwave Thermotherapy) dan TUNA (Transurethral Needle Ablation), di mana energi disalurkan secara konduksi hanya kepada titik tertentu dan tidak merata. Akibatnya, efek pengecilan prostat tidak optimal dan memiliki angka kekambuhan yang tinggi, dengan angka retreatment rate mencapai 40%, sementara Water Vapor Thermal Therapy hanya sekitar 4%," jelas dr. Adistra.

Water Vapor Thermal Therapy direkomendasikan untuk prostat yang tidak terlalu besar. Paling ideal di antara volume 30 hingga 80 ml, dengan acuan volume prostat normal berkisar di bawah 25-30 ml.

Sementara jika prostat sudah terlalu besar, perlu dilakukan jenis terapi lain, yaitu dengan operasi Laser Prostat.



“Operasi laser Thulium Prostat adalah tindakan minimal invasive (bukan operasi terbuka), menggunakan anestesi spinal atau umum di ruang operasi. Jenis dan setting laser disesuaikan dengan jenis kasusnya. Lama tindakan juga sangat tergantung dengan tingkat kesulitan kasus dan besar prostat pasien. Akan tetapi, risiko perdarahan dan komplikasi lebih minimal, serta pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan operasi TURP (Transurethral Resection of The Prostate) konvensional,” papar dr. Adistra.

Water Vapor Thermal Therapy merupakan salah satu kemajuan di bidang urologi yang mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya efek samping pengobatan pembesaran prostat, terutama risiko disfungsi ereksi dan gangguan ejakulasi. Selain itu, Water Vapor Thermal Therapy juga bisa menjadi solusi bagi pasien yang memiliki risiko tinggi untuk tindakan pembiusan dan pembedahan prostat yang lebih invasif, mungkin terkait umur, komorbiditas, atau hal lainnya.

Sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan Indonesia, RSAW menghadirkan layanan one-stop-care untuk pembesaran prostat jinak sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan solusi terbaik. One-stop-care ini menerapkan pendekatan holistik, dari tahapan diagnostik sampai kepada bermacam-macam terapi yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi medis pasien.

“Sesuai dengan visi dan misi kami, RS Abdi Waluyo berkomitmen untuk selalu berusaha memfasilitasi diri dengan peralatan medis berteknologi modern serta didukung SDM yang berpengalaman memberikan hasil diagnostik akurat dan tepat waktu, salah satunya bagi pasien pembesaran prostat jinak," kata dr. Roswin Rosnim Djaafar, MARS, CEO RS Abdi Waluyo.

"Meskipun tidak langsung mengancam jiwa, penyakit ini dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Hal ini yang mendorong kami untuk menghadirkan one-stop-care untuk pasien pembesaran prostat jinak," pungkasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)