Masyarakat Harus Beradaptasi dan Bersatu dalam Menghadapi Covid-19

Senin, 17 Agustus 2020 - 00:49 WIB
loading...
Masyarakat Harus Beradaptasi...
Menjadi bangsa merdeka adalah jalan menuju bangsa yang cerdas, yang sehat, yang sejahtera dan dihormati warga dunia. / Foto: dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Suasana perayaan HUT kemerdekaan RI ke-75 berbeda dari tahun sebelumnya. Masyarakat dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang membuat pola hidup berubah. Dalam situasi ini, masyarakat mendapatkan tantangan besar. Isu kesehatan semakin disorot, belum lagi berdampak pada ekonomi masyarakat yang hampir ke jurang resesi.

(Baca juga: 5 Destinasi Terbaik Dunia 2020 Pilihan Wisatawan, Bali Salah Satunya )

Karena itu, sudah sepatutnya perayaan kemerdekaan tahun ini menjadi momentum mempersatukan bangsa untuk melawan pandemi Covid-19. Semua kalangan berupaya mencari cara melawan pandemi, termasuk mencari obat dan vaksin Covid-19.

Bagi Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said, dalam perayaan Hari Kemerdekaan selalu menjadi momen penting mengingat kembali cita-cita kemerdekaan. Apalagi setiap negara sama-sama berjuang melawan pandemi Covid-19 dan Indonesia harus menunjukkan jati dirinya.

"Menjadi bangsa merdeka adalah jalan menuju bangsa yang cerdas, yang sehat, yang sejahtera dan dihormati warga dunia," tandas Sudirman melalui keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

Masyarakat harus kompak melawan pandemi Covid-19 dengan mengubah pola hidup sehat. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang lengah dalam menghadapi situasi baru ini. Menghadapi pandemi, seluruh masyarakat harus bersatu. "Maka tepat rasanya menjadikan momentum 17 Agustus untuk menyatukan berbagai potensi," ujar Sudirman.

Sementara itu, Sosiolog Imam Prasodjo membagikan renungan 17 Agustus di tengah wabah Covid-19. Dia mengatakan, Indonesia mendapatkan tantangan yang belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. "Maka kita secara kolektif sebagai bangsa, kita tidak tahu siapa diri kita dalam menghadapi situasi seperti ini. Harusnya ada banyak tokoh mengimbau dan mengingatkan, kita sekarang menghadapi sebuah krisis yang tidak terjadi dalam sejarah," ungkapnya.

(Baca juga: Syuting Klip, Cardi B Habiskan Rp1,4 Miliar Hanya untuk Tes Covid-19 )

"Tanpa disadari, masyarakat saling menghadapi musuh dan menghadapi kondisi ini harus bergantungan sesama. Kalau kita tidak hati-hati ya udah kita akan menghadapi kesengsaraan," sambung Imam.

Imam menambahkan, setelah memahami apa yang akan terjadi itu, renungan selanjutnya adalah bagaimana membangun solidaritas di dalam menghadapi masa sulit seperti ini. Menurutnya, perlu ada sebuah pola baru kehidupannya yang tidak mudah. Pandemi ini menjadi tantangan terbesar di 2020.

Imam menegaskan, masyarakat jangan menyepelekan pandemi Covid-19. Maka satu-satunya cara yang harus dilakukan perubahan perilaku. Masyarakat harus beradaptasi, cara hidup hingga cara interaksi harus berubah. Karena penyakit ini menular melalui manusia, perilaku harus dijaga.

"Sekarang tahun penentuan, kita ini akan terpuruk atau akan bangkit. Kita akan bisa beradaptasi atau tidak? Kalau ceroboh, apa yang kita lakukan bisa membahayakan orang lain, untuk keselamatan kita juga keselamatan keluarga dan masyarakat umum," bebernya.

(Baca juga: Roy Jeconiah Kembali Lanjutkan Proyek yang Tertunda bareng Jecovox )

Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio mengatakan, pada perayaan hari kemerdekaan ke-75 ini sudah seharusnya masyarakat semakin bergandengan tangan melawan pandemi Covid-19. Bukan hanya momentum, jadikan hal ini sebagai titik tolak menghadapi pandemi. "Menurut saya ini baik sekali dan enggak perlu ada yang diperdebatkan. Kita tahu Indonesia sedang tertekan dalam situasi pandemi, maka jadikan persatuan bangsa ini jadi tolak ukur," pungkas dia.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)