Tak Kuat Idap Penyakit Mental, Wanita Belanda Minta Disuntik Mati
loading...
A
A
A
BELANDA - Seorang wanita di Belanda yang mengidap penyakit mental meminta suntik mati untuk mengakhiri hidupnya. Keputusan ini diambil setelah ia berjuang melawan depresi dan autisme serta gangguan kepribadian ambang.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (5/4/2024) wanita bernama Zoraya Ter Beek ini akan disuntik mati pada bulan depan. Ia akan disuntik mati di sofa rumahnya dengan pacarnya di sisinya.
Ter Beek memutuskan ingin mati setelah seorang psikiater mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan pernah sembuh dari penyakit mental yang diidapnya. Diketahui bahwa dokter akan memberinya obat penenang sebelum memberikan obat yang dapat menghentikan jantungnya.
Suntik mati atau yang dikenal juga dengan eutanasia telah dilegalkan di Belanda sejak 2002. Prosedur ini berlaku bagi mereka yang mengalami penderitaan yang tak tertahankan dan tidak ada harapan untuk membaik.
Foto/IBTimes Singapore
Setelah kematian perempuan 28 tahun itu, komite peninjau euthanasia akan mengevaluasi kasusnya untuk memastikan dokter tersebut mematuhi semua kriteria perawatan yang semestinya. Jika demikian, pemerintah Belanda akan menyatakan bahwa hidupnya telah diakhiri secara sah.
Kini, setelah para dokter mengatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk mengobati kesehatan mentalnya, ia memutuskan sudah bosan hidup.
Selain itu, Ter Beek telah memutuskan untuk tidak mengadakan pemakaman dan akan dikremasi. Pacarnya yang berusia 40 tahun akan menebarkan abunya di hutan yang telah mereka pilih bersama.
"Saya tidak melihatnya sebagai jiwa saya yang pergi, tetapi lebih sebagai diri saya sendiri yang terbebas dari kehidupan," kata Ter Beek.
"Saya sedikit takut mati, karena itu adalah hal yang paling tidak diketahui," sambungnya.
Ter Beek telah merencanakan suntik mati dengan hati-hati. Saat proses eutanasia dilakukan, ia akan duduk di sofa di ruang tamu dan tidak ingin ada musik yang diputar.
Ia menjelaskan bahwa selama euthanasia, dokter akan mencoba untuk mencarikan ketegangan dan menciptakan suasana yang tenang. Dokter kemudian akan menanyakan apakah dia siap, kemudian Ter Beek akan duduk di sofa.
Dokter akan bertanya sekali lagi apakah Ter Beek ingin menjalani suntik mati, sebelum memulai prosedur dan mendoakannya. "Atau, dalam kasus saya, tidur siang yang nyenyak, karena saya benci jika orang berkata, 'Perjalanan yang aman'. Aku tidak pergi kemana-mana," tandasnya.
Lihat Juga: Asuransi Kesehatan Mental Makin Penting bagi Gen Z, Apa Saja yang Ditanggung BPJS Kesehatan?
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (5/4/2024) wanita bernama Zoraya Ter Beek ini akan disuntik mati pada bulan depan. Ia akan disuntik mati di sofa rumahnya dengan pacarnya di sisinya.
Ter Beek memutuskan ingin mati setelah seorang psikiater mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan pernah sembuh dari penyakit mental yang diidapnya. Diketahui bahwa dokter akan memberinya obat penenang sebelum memberikan obat yang dapat menghentikan jantungnya.
Suntik mati atau yang dikenal juga dengan eutanasia telah dilegalkan di Belanda sejak 2002. Prosedur ini berlaku bagi mereka yang mengalami penderitaan yang tak tertahankan dan tidak ada harapan untuk membaik.
Foto/IBTimes Singapore
Setelah kematian perempuan 28 tahun itu, komite peninjau euthanasia akan mengevaluasi kasusnya untuk memastikan dokter tersebut mematuhi semua kriteria perawatan yang semestinya. Jika demikian, pemerintah Belanda akan menyatakan bahwa hidupnya telah diakhiri secara sah.
Kini, setelah para dokter mengatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk mengobati kesehatan mentalnya, ia memutuskan sudah bosan hidup.
Selain itu, Ter Beek telah memutuskan untuk tidak mengadakan pemakaman dan akan dikremasi. Pacarnya yang berusia 40 tahun akan menebarkan abunya di hutan yang telah mereka pilih bersama.
"Saya tidak melihatnya sebagai jiwa saya yang pergi, tetapi lebih sebagai diri saya sendiri yang terbebas dari kehidupan," kata Ter Beek.
"Saya sedikit takut mati, karena itu adalah hal yang paling tidak diketahui," sambungnya.
Ter Beek telah merencanakan suntik mati dengan hati-hati. Saat proses eutanasia dilakukan, ia akan duduk di sofa di ruang tamu dan tidak ingin ada musik yang diputar.
Ia menjelaskan bahwa selama euthanasia, dokter akan mencoba untuk mencarikan ketegangan dan menciptakan suasana yang tenang. Dokter kemudian akan menanyakan apakah dia siap, kemudian Ter Beek akan duduk di sofa.
Dokter akan bertanya sekali lagi apakah Ter Beek ingin menjalani suntik mati, sebelum memulai prosedur dan mendoakannya. "Atau, dalam kasus saya, tidur siang yang nyenyak, karena saya benci jika orang berkata, 'Perjalanan yang aman'. Aku tidak pergi kemana-mana," tandasnya.
Lihat Juga: Asuransi Kesehatan Mental Makin Penting bagi Gen Z, Apa Saja yang Ditanggung BPJS Kesehatan?
(dra)