Peran Perempuan Dinilai Makin Penting dalam Dunia Fintech
loading...
A
A
A
Senada dengan Yolanda, Aulia Maghfiroh, selaku Public Relations Specialist Rupiah Cepat melihat bahwa diskusi ini diharapkan mampu menambahkan pandangan positif mengenai industri Fintech P2P Lending di sisi pemberdayaan perempuan.
Sebagaimana diketahui, menurut laporan dari Female Founders Fund, menunjukkan bahwa perusahaan yang didirikan oleh perempuan hanya mendapatkan kurang dari 390 dari total modal ventura yang diberikan.
Selain itu laporan dari McKinsey & Company juga mencatat keterwakilan perempuan yang rendah di tingkat eksekutif dan posisi kepemimpinan. Karena itu, melalui kegiatan ini, Rupiah Cepat berharap untuk melibatkan para pemangku kepentingan perempuan yang sudah berkarier di Fintech P2P Lending untuk berbagi pengalaman, wawasan, dan inspirasi mereka.
Selain, dalam rangka perayaan Hari Kartini, Aulia Maghfiroh, selaku Public Relations Specialist Rupiah Cepat juga melihat bahwa acara ini diharapkan mampu menambahkan pandangan positif mengenai industri Fintech P2P Lending di sisi pemberdayaan perempuan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami peran perempuan dalam industri Fintech P2P Lending dan merayakan kontribusi mereka yang jarang disorot. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi perempuan untuk terlibat lebih aktif dalam perkembangan teknologi keuangan,” ucap Aulia Maghfiroh.
Yasmine Meylia Sembiring selaku Direktur Eksekutif AFPI, mengatakan adapun upaya untuk Inklusi peran perempuan pada industri fintech P2P lending, antara lain: Meningkatkan visibilitas pemimpin perempuan di industri fintech melalui partisipasi dalam acara-acara publik, maupun program pelatihan untuk pengusaha perempuan.
Rupiah Cepat juga ingin berkomitmen untuk memperkuat hubungan antar pemangku kepentingan dalam industri ini, termasuk para perempuan yang ingin memulai karier mereka di bidang fintech.
“Melalui kegiatan ini, Rupiah Cepat juga berharap masyarakat dapat lebih memahami peran perempuan dalam industri Fintech P2P Lending dan merayakan kontribusi mereka yang jarang disorot. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi perempuan untuk terlibat lebih aktif dalam perkembangan teknologi keuangan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Leet Media dan Pertamina Hadirkan Renjana Cita Srikandi
Sebagaimana diketahui, menurut laporan dari Female Founders Fund, menunjukkan bahwa perusahaan yang didirikan oleh perempuan hanya mendapatkan kurang dari 390 dari total modal ventura yang diberikan.
Selain itu laporan dari McKinsey & Company juga mencatat keterwakilan perempuan yang rendah di tingkat eksekutif dan posisi kepemimpinan. Karena itu, melalui kegiatan ini, Rupiah Cepat berharap untuk melibatkan para pemangku kepentingan perempuan yang sudah berkarier di Fintech P2P Lending untuk berbagi pengalaman, wawasan, dan inspirasi mereka.
Selain, dalam rangka perayaan Hari Kartini, Aulia Maghfiroh, selaku Public Relations Specialist Rupiah Cepat juga melihat bahwa acara ini diharapkan mampu menambahkan pandangan positif mengenai industri Fintech P2P Lending di sisi pemberdayaan perempuan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami peran perempuan dalam industri Fintech P2P Lending dan merayakan kontribusi mereka yang jarang disorot. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi perempuan untuk terlibat lebih aktif dalam perkembangan teknologi keuangan,” ucap Aulia Maghfiroh.
Yasmine Meylia Sembiring selaku Direktur Eksekutif AFPI, mengatakan adapun upaya untuk Inklusi peran perempuan pada industri fintech P2P lending, antara lain: Meningkatkan visibilitas pemimpin perempuan di industri fintech melalui partisipasi dalam acara-acara publik, maupun program pelatihan untuk pengusaha perempuan.
Rupiah Cepat juga ingin berkomitmen untuk memperkuat hubungan antar pemangku kepentingan dalam industri ini, termasuk para perempuan yang ingin memulai karier mereka di bidang fintech.
“Melalui kegiatan ini, Rupiah Cepat juga berharap masyarakat dapat lebih memahami peran perempuan dalam industri Fintech P2P Lending dan merayakan kontribusi mereka yang jarang disorot. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi perempuan untuk terlibat lebih aktif dalam perkembangan teknologi keuangan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Leet Media dan Pertamina Hadirkan Renjana Cita Srikandi
(atk)