7 Cara Alami Menurunkan Gula Darah di Rumah dengan Cepat
loading...
A
A
A
Serat larut bisa memperlambat pencernaan, yang berarti bahwa karbohidrat yang diserap masih memasuki aliran darah jauh lebih lambat. Hal ini menghasilkan lonjakan gula darah yang lebih rendah setelah makan.
Efek ini terlihat dalam sebuah studi yang dirilis 2018 pada 50 orang dewasa yang sehat. Para peneliti menemukan bahwa menambahkan serat larut ke minuman manis menghasilkan kadar gula darah total yang lebih rendah secara signifikan.
Puasa intermiten (IF) menjadi strategi populer untuk menurunkan berat badan dan manfaat kesehatan lainnya, termasuk menurunkan gula darah. Ada beberapa cara untuk melakukan IF.
Untuk mengelola kadar gula darah secara khusus, beberapa penelitian menunjukkan bahwa yang terbaik adalah makan sebagian besar kalori Anda saat sarapan dan makan siang. Kemudian menikmati makan malam yang lebih kecil dan lebih awal sebelum pukul 18.00.
Penelitian lain menegaskan bahwa makan di malam hari memperburuk regulasi gula darah post-meal. Bahkan pada orang dewasa yang sehat.
Analisis 2017 dari studi yang diterbitkan sebelumnya secara konsisten menemukan bahwa mengonsumsi biji-bijian meningkatkan kadar gula darah setelah makan dibandingkan dengan makanan karbohidrat olahan pada orang sehat.
Ulasan lain dari 80 penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa dibandingkan dengan biji-bijian olahan, biji-bijian utuh menurunkan kadar gula darah setelah makan. Ini menjelaskan hubungan terbalik antara asupan biji-bijian dan risiko diabetes tipe 2, yang berarti semakin banyak biji-bijian yang dikonsumsi, semakin rendah risiko.
Biji-bijian utuh termasuk barley, nasi merah, soba, millet, oat, quinoa, hingga sorgum.
Berjalan setelah makan memungkinkan tubuh untuk membakar karbohidrat yang baru-baru ini Anda konsumsi untuk memicu pergerakan otot, yang mengurangi kadar gula darah pasca makan. Berjalan juga meningkatkan seberapa efektif insulin bekerja untuk membersihkan gula dari darah Anda.
Efek ini terlihat dalam sebuah studi yang dirilis 2018 pada 50 orang dewasa yang sehat. Para peneliti menemukan bahwa menambahkan serat larut ke minuman manis menghasilkan kadar gula darah total yang lebih rendah secara signifikan.
3. Puasa Intermiten
Puasa intermiten (IF) menjadi strategi populer untuk menurunkan berat badan dan manfaat kesehatan lainnya, termasuk menurunkan gula darah. Ada beberapa cara untuk melakukan IF.
Untuk mengelola kadar gula darah secara khusus, beberapa penelitian menunjukkan bahwa yang terbaik adalah makan sebagian besar kalori Anda saat sarapan dan makan siang. Kemudian menikmati makan malam yang lebih kecil dan lebih awal sebelum pukul 18.00.
Penelitian lain menegaskan bahwa makan di malam hari memperburuk regulasi gula darah post-meal. Bahkan pada orang dewasa yang sehat.
4. Konsumsi Biji-bijian
Analisis 2017 dari studi yang diterbitkan sebelumnya secara konsisten menemukan bahwa mengonsumsi biji-bijian meningkatkan kadar gula darah setelah makan dibandingkan dengan makanan karbohidrat olahan pada orang sehat.
Ulasan lain dari 80 penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa dibandingkan dengan biji-bijian olahan, biji-bijian utuh menurunkan kadar gula darah setelah makan. Ini menjelaskan hubungan terbalik antara asupan biji-bijian dan risiko diabetes tipe 2, yang berarti semakin banyak biji-bijian yang dikonsumsi, semakin rendah risiko.
Biji-bijian utuh termasuk barley, nasi merah, soba, millet, oat, quinoa, hingga sorgum.
5. Berjalan setelah Makan
Berjalan setelah makan memungkinkan tubuh untuk membakar karbohidrat yang baru-baru ini Anda konsumsi untuk memicu pergerakan otot, yang mengurangi kadar gula darah pasca makan. Berjalan juga meningkatkan seberapa efektif insulin bekerja untuk membersihkan gula dari darah Anda.