7 Penyakit yang Disebabkan Kekurangan Vitamin D dan Gejalanya
loading...
A
A
A
3. Depresi
Kekurangan vitamin D terkait dengan risiko depresi yang lebih tinggi. Julukan untuk vitamin D adalah vitamin sinar matahari, dan itu bukan hanya karena orang dapat menghasilkan banyak vitamin D yang mereka perlukan melalui paparan sinar matahari.
Status vitamin D juga berhubungan dengan suasana hati yang cerah. Ada bukti penelitian yang menunjukkan hubungan antara suasana hati dan kadar vitamin D, di mana kekurangan vitamin D berhubungan dengan depresi.
4. Skizofrenia
Skizofrenia adalah kelainan otak parah yang mempengaruhi antara 0,25 dan 0,64 persen orang dewasa Amerika. Gejala skizofrenia, yang biasanya muncul antara usia 16 dan 30 tahun, meliputi halusinasi, bicara tidak jelas, menarik diri dari orang lain, dan kesulitan fokus atau memperhatikan.
Orang yang kekurangan vitamin D dua kali lebih mungkin didiagnosis menderita skizofrenia dibandingkan dengan orang dengan kadar vitamin D yang cukup, menurut tinjauan penelitian dan meta-analisis. Para peneliti meninjau temuan dari 19 studi observasional yang menganalisis kemungkinan hubungan antara skizofrenia dan kekurangan vitamin D, dan mengamati hubungan antara kedua faktor tersebut.
5. Demensia
Sebuah studi di jurnal Neurology menemukan bahwa kekurangan vitamin D tingkat sedang dan berat pada orang lanjut usia dikaitkan dengan risiko dua kali lipat terjadinya beberapa bentuk demensia, termasuk penyakit Alzheimer.
Demensia melibatkan penurunan pemikiran, perilaku, dan ingatan yang berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum, terhitung sebanyak 80 persen kasus demensia, menurut Asosiasi Alzheimer.
6. Diabetes
Hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dan diabetes sudah jelas. Alasan mengapa hal ini ada hubungannya masih belum diketahui, namun para peneliti mempunyai hipotesis.
Beberapa peneliti percaya kaitan ini terkait dengan peran vitamin D dalam sensitivitas dan resistensi insulin. Namun, uji coba terkontrol secara acak tidak semuanya mendukung bukti bahwa peningkatan kadar vitamin D melalui suplemen vitamin D menghasilkan peningkatan sensitivitas insulin.