Ubah Kebiasaan, Raih Kesehatan dengan Cara Sederhana
loading...
A
A
A
Dari yang semula hanya seorang Roy Irawan seorang diri yang menjadi coach dengan semangat berbagi, ER hingga saat ini telah beranak pinak jadi melahirkan 43 coaches. “Para coaches ini, yang dibantu oleh para assistant coaches, yang merupakan para alumni member yang tak hanya ingin tetap teguh di jalan ER, tapi juga teguh hati membantu orang lain untuk lebih sehat sejalan dengan value ER: grateful, abundant, integrity, neutrality, sincerity,” ucapnya.
Artis yang juga Stand Up Comedian Mohamad Ali Sidik Zamzami atau yang dikenal Mo Sidik mengaku merasakan benar manfaat mengikuti kegiatan ini karena awalnya ikut ingin menurunkan berat badannya yang semakin membesar dan akhrinya mendapatkan rekomendasi dari aktris Prisia Nasution yang sukses dengan pola hidup ER yang dilakukannya.
“Gue itu rencananya mau nurunin berat badan. Dari Februari tahun lalu sampai Februari tahun ini tuh udah turun 18 kg dari 168 sekarang 150 kg. Nah tetiba di 150 nya mentok. Padahal udah ngelakuin macam-macam. Dari diet sampai nge-Gym. Jadi kata dokter saya harus cari metode diet yang lain. Akhirnya saya ikut. Kebetulan Coach saya editor film, mbak Aline. Rupanya setelah ikut cocok, gue udah turun 8 kg. Udah 6 minggu 8 kg, " tuturnya.
Selain itu, dalam menjalankan pola ER dia harus mengubah gaya dan pola hidup. Biasanya dia terbilang sosok yang intermitten dan sudah beberapa tahun tidak. “Sekarang gue gak intermitten, sehari gue makan 6 kali. So Far sih asyik. Yang paling nyantolnya sih jalan kakinya. Ada yg jalan kakinya 30 menit sehari. Akhirnya gegara itu karena gue hidup di Jakarta, jadinya nge-gym tiap hari, makanya sekarang ada otot,” ungkapnya.
Komika kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1976 ini pun mengaku melakukan ER ini karena alasan anaknya dimana semua kebiasaan pola hidup gak baik akan berubah setelah punya anak. Saat dia mempunyai anak dan melihat hasil lab banyak bintangnya, biasanya timbul keresahan.
“Ini ikut ER karena niatan Gue harus hidup terus. At least hidup sehat lah. Sebenarnya faktornya harus faktor eksternal. Faktor internal gak pernah didengerin. Apalagi gue suka begadang. Gue lagi produser film. Udah 3 horor dan horor itu syutingnya kebalik waktunya. Jam 4 sore mulai selesai jam 7 pagi. Pusing gue, " katanya.
“Sekarang karena udah jadi gaya hidup, udah 45 hari dengan gaya hidup seperti ini. Karena yang pertama diajari ikhlas, jadi kerjaan saya yang adjust sama keinginan saya. Saya enggak ambil horor, saya gak syuting. Mendingan kalau misalnya mau adjust sama jadwal saya. Pokoknya jam 10 malam saya harus tidur. Mau gak mau aja,”sambungnya.
Manfaat pola kehidupan yang baik setelah ikut ER juga dirasakan penyuting film top tanah air Aline Jusria yang mana baginya ikut program ER karena manfaatnya bagi kehidupan kalo orang awam melihat sebuah program makan tapi kalo sudah menjalankan 3 tahun pun jadi seperti mengajarkan kita jadi manusia kembali ke fitrah sebagai manusia ciptakan Tuhan ketika belajar jadi manusia yang makan untuk hidup.
“Kenapa gabung awalnya aku ada keluhan diri sendiri ada kesadaran sendiri punya tidak enak badannya dan akhirnya menetapkan diri manut karena dampak langsung semua proses gak ada yang instan kalo mau ikut kosongkan gelas teori atau hal yang dianggap benar jadi menghambat lalu mulai masukan hal yang baru bahwa ada proses naik turun wajar punya tujuan ke titik akhir hasilnya maksimal dalam benahi pola hidup dan juga program memperbaiki mindset,” tutupnya.
Artis yang juga Stand Up Comedian Mohamad Ali Sidik Zamzami atau yang dikenal Mo Sidik mengaku merasakan benar manfaat mengikuti kegiatan ini karena awalnya ikut ingin menurunkan berat badannya yang semakin membesar dan akhrinya mendapatkan rekomendasi dari aktris Prisia Nasution yang sukses dengan pola hidup ER yang dilakukannya.
“Gue itu rencananya mau nurunin berat badan. Dari Februari tahun lalu sampai Februari tahun ini tuh udah turun 18 kg dari 168 sekarang 150 kg. Nah tetiba di 150 nya mentok. Padahal udah ngelakuin macam-macam. Dari diet sampai nge-Gym. Jadi kata dokter saya harus cari metode diet yang lain. Akhirnya saya ikut. Kebetulan Coach saya editor film, mbak Aline. Rupanya setelah ikut cocok, gue udah turun 8 kg. Udah 6 minggu 8 kg, " tuturnya.
Selain itu, dalam menjalankan pola ER dia harus mengubah gaya dan pola hidup. Biasanya dia terbilang sosok yang intermitten dan sudah beberapa tahun tidak. “Sekarang gue gak intermitten, sehari gue makan 6 kali. So Far sih asyik. Yang paling nyantolnya sih jalan kakinya. Ada yg jalan kakinya 30 menit sehari. Akhirnya gegara itu karena gue hidup di Jakarta, jadinya nge-gym tiap hari, makanya sekarang ada otot,” ungkapnya.
Komika kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1976 ini pun mengaku melakukan ER ini karena alasan anaknya dimana semua kebiasaan pola hidup gak baik akan berubah setelah punya anak. Saat dia mempunyai anak dan melihat hasil lab banyak bintangnya, biasanya timbul keresahan.
“Ini ikut ER karena niatan Gue harus hidup terus. At least hidup sehat lah. Sebenarnya faktornya harus faktor eksternal. Faktor internal gak pernah didengerin. Apalagi gue suka begadang. Gue lagi produser film. Udah 3 horor dan horor itu syutingnya kebalik waktunya. Jam 4 sore mulai selesai jam 7 pagi. Pusing gue, " katanya.
“Sekarang karena udah jadi gaya hidup, udah 45 hari dengan gaya hidup seperti ini. Karena yang pertama diajari ikhlas, jadi kerjaan saya yang adjust sama keinginan saya. Saya enggak ambil horor, saya gak syuting. Mendingan kalau misalnya mau adjust sama jadwal saya. Pokoknya jam 10 malam saya harus tidur. Mau gak mau aja,”sambungnya.
Manfaat pola kehidupan yang baik setelah ikut ER juga dirasakan penyuting film top tanah air Aline Jusria yang mana baginya ikut program ER karena manfaatnya bagi kehidupan kalo orang awam melihat sebuah program makan tapi kalo sudah menjalankan 3 tahun pun jadi seperti mengajarkan kita jadi manusia kembali ke fitrah sebagai manusia ciptakan Tuhan ketika belajar jadi manusia yang makan untuk hidup.
“Kenapa gabung awalnya aku ada keluhan diri sendiri ada kesadaran sendiri punya tidak enak badannya dan akhirnya menetapkan diri manut karena dampak langsung semua proses gak ada yang instan kalo mau ikut kosongkan gelas teori atau hal yang dianggap benar jadi menghambat lalu mulai masukan hal yang baru bahwa ada proses naik turun wajar punya tujuan ke titik akhir hasilnya maksimal dalam benahi pola hidup dan juga program memperbaiki mindset,” tutupnya.
(atk)