7 Ikan Tinggi Protein untuk Mencegah Stunting, Dukung Tumbuh Kembang Anak Optimal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikan tinggi protein bisa membantu mencegah stunting. Salah satu cara efektif untuk mencegah stunting adalah dengan memastikan anak mendapatkan asupan protein yang cukup. Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Asupan protein yang cukup sangat penting untuk mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Ikan lokal seperti kembung, teri, gabus, patin, lele, bandeng, dan tongkol adalah sumber protein yang sangat baik dan terjangkau.
Dengan mengonsumsi ikan-ikan ini secara rutin, anak-anak bisa mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Mengintegrasikan ikan tinggi protein ke dalam diet sehari-hari adalah langkah penting dalam memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan mencegah masalah kesehatan seperti stunting.
Dukungan dari orang tua dalam menyediakan makanan bergizi sangat berperan dalam memastikan masa depan yang sehat bagi anak-anak mereka. Berikut adalah tujuh ikan tinggi protein yang dapat membantu mencegah stunting dilansir dari Medical News Today, Minggu (9/6/2024).
Ikan kembung kaya akan protein dan omega-3 yang esensial untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung. Konsumsi rutin ikan kembung dapat membantu meningkatkan status gizi anak. Vitamin B12 pada ikan ini penting untuk fungsi saraf dan produksi sel darah merah.
Per 100 gram ikan kembung mengandung sekitar 20 gram protein.
Ikan teri, meskipun kecil, memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Selain itu, ikan ini kaya akan kalsium dan vitamin yang penting untuk perkembangan tulang dan kesehatan secara keseluruhan.
Vitamin A dan D pada ikan teri baik untuk kesehatan mata dan penyerapan kalsium. Sedangkan kandungan protein ikan teri sekitar 29 gram per 100 gram.
Ikan gabus dikenal dengan kandungan albumin yang tinggi, yang bermanfaat untuk penyembuhan luka dan pertumbuhan jaringan. Kandungan proteinnya yang tinggi sangat membantu dalam pencegahan stunting.
Per 100 gram ikan gabus mengandung sekitar 25 gram protein.
Kandungan protein pada ikan patin sekitar 18 gram per 100 gram. Ikan ini adalah pilihan yang baik untuk sumber protein dengan kandungan lemak yang rendah. Vitamin D dalam ikan ini juga penting untuk perkembangan tulang yang sehat.
Ikan lele mengandung sekitar 18 gram protein per 100 gram. Ikan lele adalah sumber protein yang sangat baik dengan kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang seimbang, penting untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung anak. Vitamin B12 pada ikan ini mendukung fungsi saraf dan produksi sel darah merah.
Kandungan protein pada ikan bandeng sekitar 20 gram per 100 gram. Ikan bandeng kaya akan omega-3 yang mendukung kesehatan jantung dan perkembangan otak. Selenium dalam ikan bandeng bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
Kandungan protein ikan tongkol sekitar 24 gram per 100 gram. Ikan tongkol memiliki kandungan protein yang tinggi dan kaya akan vitamin B6 dan B12 yang penting untuk metabolisme dan fungsi saraf. Omega-3 dalam ikan tongkol juga mendukung perkembangan otak anak.
Asupan protein yang cukup sangat penting untuk mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Ikan lokal seperti kembung, teri, gabus, patin, lele, bandeng, dan tongkol adalah sumber protein yang sangat baik dan terjangkau.
Dengan mengonsumsi ikan-ikan ini secara rutin, anak-anak bisa mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Mengintegrasikan ikan tinggi protein ke dalam diet sehari-hari adalah langkah penting dalam memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan mencegah masalah kesehatan seperti stunting.
Dukungan dari orang tua dalam menyediakan makanan bergizi sangat berperan dalam memastikan masa depan yang sehat bagi anak-anak mereka. Berikut adalah tujuh ikan tinggi protein yang dapat membantu mencegah stunting dilansir dari Medical News Today, Minggu (9/6/2024).
Ikan Tinggi Protein untuk Mencegah Stunting
1. Ikan Kembung
Ikan kembung kaya akan protein dan omega-3 yang esensial untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung. Konsumsi rutin ikan kembung dapat membantu meningkatkan status gizi anak. Vitamin B12 pada ikan ini penting untuk fungsi saraf dan produksi sel darah merah.
Per 100 gram ikan kembung mengandung sekitar 20 gram protein.
2. Ikan Teri
Ikan teri, meskipun kecil, memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Selain itu, ikan ini kaya akan kalsium dan vitamin yang penting untuk perkembangan tulang dan kesehatan secara keseluruhan.
Vitamin A dan D pada ikan teri baik untuk kesehatan mata dan penyerapan kalsium. Sedangkan kandungan protein ikan teri sekitar 29 gram per 100 gram.
3. Ikan Gabus
Ikan gabus dikenal dengan kandungan albumin yang tinggi, yang bermanfaat untuk penyembuhan luka dan pertumbuhan jaringan. Kandungan proteinnya yang tinggi sangat membantu dalam pencegahan stunting.
Per 100 gram ikan gabus mengandung sekitar 25 gram protein.
4. Ikan Patin
Kandungan protein pada ikan patin sekitar 18 gram per 100 gram. Ikan ini adalah pilihan yang baik untuk sumber protein dengan kandungan lemak yang rendah. Vitamin D dalam ikan ini juga penting untuk perkembangan tulang yang sehat.
5. Ikan Lele
Ikan lele mengandung sekitar 18 gram protein per 100 gram. Ikan lele adalah sumber protein yang sangat baik dengan kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang seimbang, penting untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung anak. Vitamin B12 pada ikan ini mendukung fungsi saraf dan produksi sel darah merah.
6. Ikan Bandeng
Kandungan protein pada ikan bandeng sekitar 20 gram per 100 gram. Ikan bandeng kaya akan omega-3 yang mendukung kesehatan jantung dan perkembangan otak. Selenium dalam ikan bandeng bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
7. Ikan Tongkol
Kandungan protein ikan tongkol sekitar 24 gram per 100 gram. Ikan tongkol memiliki kandungan protein yang tinggi dan kaya akan vitamin B6 dan B12 yang penting untuk metabolisme dan fungsi saraf. Omega-3 dalam ikan tongkol juga mendukung perkembangan otak anak.
(dra)