7 Negara dengan Tingkat Kesuburan Tertinggi di Dunia, Seluruhnya dari Afrika
loading...
A
A
A
4. Republik Demokratik Kongo (6,1 Anak per Wanita)
Tingkat kesuburan tinggi di Republik Demokratik Kongo disebabkan oleh kemiskinan ekstrem. Negara ini termasuk salah satu negara termiskin di dunia, dengan tingkat akses yang rendah terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Perang dan konflik juga berpengaruh. Konflik yang berkepanjangan di negara ini telah menyebabkan displacement dan gangguan pada layanan kesehatan reproduksi. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi meningkatkan risiko kematian anak, mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak.
5. Republik Afrika Tengah (5,91 Anak per Wanita)
Faktor-faktor yang berkontribusi pada tingginya TFR di Republik Afrika Tengah meliputi ketidakstabilan politik dan keamanan. Konflik dan kekacauan di negara ini telah menyebabkan displacement dan gangguan pada layanan kesehatan.
Republik Afrika Tengah termasuk salah satu negara termiskin di dunia, dengan tingkat akses yang rendah terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi juga meningkatkan risiko kematian anak, mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak.
6. Mali (5,86 Anak per Wanita)
Tingkat kesuburan tinggi di Mali disebabkan oleh pernikahan dini. Di mana usia rata-rata pernikahan wanita di Mali adalah 17 tahun. Selain itu, faktor kurangnya akses ke pendidikan dan kontrasepsi membuat banyak wanita di Mali memiliki pengetahuan terbatas tentang kesehatan reproduksi dan pilihan kontrasepsi.
Di sisi lain, keluarga miskin di Mali cenderung memiliki lebih banyak anak karena anggapan bahwa anak-anak dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Di Mali juga memiliki banyak anak dianggap sebagai tanda kesuburan dan kemakmuran wanita.
7. Angola (5,2 Anak per Wanita)
Terakhir adalah Angola. Di mana angka kematian anak di Angola masih relatif tinggi, sehingga mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak sebagai jaminan. Selain itu, banyak daerah di Angola, terutama di pedesaan, memiliki akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan reproduksi.
Angola juga termasuk salah satu negara termiskin di Afrika, dengan tingkat akses yang rendah terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.