Makan Tengah Malam Tingkatkan Risiko Diabetes, Jangan Jadi Kebiasaan!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah Anda termasuk orang yang suka makan tengah malam? Dokter menyarankan untuk menahan kebiasaan itu demi mencegah penyakit diabetes di kemudian hari.
Banyak dari kita gemar mengonsumsi mi instan, terlebih saat tengah malam. Salah satu alasannya, makanan tersebut gampang dibikin dan dianggap tidak terlalu mengenyangkan untuk dikonsumsi tengah malam.
Selain mi instan, beberapa orang juga mengonsumsi nasi goreng atau camilan di waktu tengah malam. Kebiasaan ini sudah seharusnya dihentikan mulai dari sekarang.
Menurut Dokter Nadia Alaydrus, makan terlalu malam apalagi mendekati waktu tidur itu bisa meningkatkan risiko diabetes.
Hal tersebut telah diungkapkan dalam penelitian berjudul 'Interplay of Dinner Timing and MTNR1B Type 2 Diabetes Risk Variant on Glucose Tolerance and Insulin Secretion: A Randomized Crossover Trial'.
Dokter Nadia menerangkan, penelitian itu terbagi atas dua subjek. Subjek pertama dijadwalkan makan malam 4 jam sebelum waktu tidur (early eat), dan subjek kedua makan satu jam sebelum tidur biasa (late eat).
Dijelaskan juga bahwa setiap subjek dalam penelitian itu diharuskan menjalani tes toleransi glukosa oral dan hasilnya harus menjadi perhatian kita bersama.
"Hasilnya, terjadi kenaikan kadar glukosa pada subjek late eat daripada early eat," kata dr Nadia dalam video edukasi kesehatan di Instagram @nadialaydrus, dikutip Selasa (11/6/2024).
Hasil berikutnya adalah, pada subjek late eat, mereka mengalami penurunan kadar insulin dibandingkan subjek early eat. Kemudian, diketahui juga bahwa kadar melatonin meningkat akibat makan sebelum tidur.
"Kadar melatonin itu akan semakin meningkat mendekati waktu tidur. Dapat meningkat 3,5 kali lipat kalau makan malam," jelasnya.
"Padahal kenaikan melatonin dan asupan karbohidrat di malam hari itu bisa menyebabkan terganggunya kontrol gula darah," lanjut dia.
Lantas, apakah ada waktu ideal makan malam?
Dokter Nadia menyarankan, kalau memang mau makan malam sebaiknya jangan mendekati waktu tidur.
"Maksimal itu 4 jam sebelum tidur," sarannya.
Banyak dari kita gemar mengonsumsi mi instan, terlebih saat tengah malam. Salah satu alasannya, makanan tersebut gampang dibikin dan dianggap tidak terlalu mengenyangkan untuk dikonsumsi tengah malam.
Selain mi instan, beberapa orang juga mengonsumsi nasi goreng atau camilan di waktu tengah malam. Kebiasaan ini sudah seharusnya dihentikan mulai dari sekarang.
Menurut Dokter Nadia Alaydrus, makan terlalu malam apalagi mendekati waktu tidur itu bisa meningkatkan risiko diabetes.
Hal tersebut telah diungkapkan dalam penelitian berjudul 'Interplay of Dinner Timing and MTNR1B Type 2 Diabetes Risk Variant on Glucose Tolerance and Insulin Secretion: A Randomized Crossover Trial'.
Dokter Nadia menerangkan, penelitian itu terbagi atas dua subjek. Subjek pertama dijadwalkan makan malam 4 jam sebelum waktu tidur (early eat), dan subjek kedua makan satu jam sebelum tidur biasa (late eat).
Dijelaskan juga bahwa setiap subjek dalam penelitian itu diharuskan menjalani tes toleransi glukosa oral dan hasilnya harus menjadi perhatian kita bersama.
"Hasilnya, terjadi kenaikan kadar glukosa pada subjek late eat daripada early eat," kata dr Nadia dalam video edukasi kesehatan di Instagram @nadialaydrus, dikutip Selasa (11/6/2024).
Hasil berikutnya adalah, pada subjek late eat, mereka mengalami penurunan kadar insulin dibandingkan subjek early eat. Kemudian, diketahui juga bahwa kadar melatonin meningkat akibat makan sebelum tidur.
"Kadar melatonin itu akan semakin meningkat mendekati waktu tidur. Dapat meningkat 3,5 kali lipat kalau makan malam," jelasnya.
"Padahal kenaikan melatonin dan asupan karbohidrat di malam hari itu bisa menyebabkan terganggunya kontrol gula darah," lanjut dia.
Lantas, apakah ada waktu ideal makan malam?
Dokter Nadia menyarankan, kalau memang mau makan malam sebaiknya jangan mendekati waktu tidur.
"Maksimal itu 4 jam sebelum tidur," sarannya.
(tsa)