Benarkah Torpedo Kambing Mampu Tingkatkan Gairah Seksual? Ini Faktanya

Minggu, 16 Juni 2024 - 19:19 WIB
loading...
Benarkah Torpedo Kambing...
Torpedo kambing kerap menjadi buruan masyarakat Indonesia saat pemotongan hewan kurban. Foto/Giggs Meat
A A A
JAKARTA - Torpedo kambing kerap menjadi buruan masyarakat Indonesia saat pemotongan hewan kurban. Hal itu lantaran sebagian besar masyarakat meyakini bahwa torpedo alias bagian testis kambing ataupun sate kambing setengah matang dapat meningkatkan gairan seksual.

Apakah benar demikian, atau hanya mitos yang terus diyakini kebenarannya oleh masyarakat?

Seperti diketahui, Hari Raya Iduladha identik dengan pemotongan hewan kurban. Di hari raya ini, sebagian masyarakat akan menikmati makanan yang mengandung daging kambing.



Sebagian besar masyarakat mengaitkan konsumsi daging kambing dengan peningkatan gairah seksual atau libido. Bahkan ada anjuran jangan makan daging kambing berlebihan untuk para bujangan, karena bisa repot untuk menyalurkan hasrat seksual mereka setelah mengonsumsi daging kambing tersebut.

Informasi seputar torpedo dan konsumsi daging setengah matang diyakini sejak lama mampu meningkatkan gairah seksual atau libido. Meski, pada faktanya ilmu pengetahuan sampai saat ini masih mengatakan bahwa ini sebenarnya hanya mitos yang terus berkembang di tengah masyarakat.

Pakar Kesehatan Prof. Ari Fahrial Syam mengatakan, testis kambing memang banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual. Namun, sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.

“Bisa saja karena merasa sudah mengonsumsi torpedo kambing seseorang merasa yakin bahwa libidonya meningkat, dan bisa saja justru semangat tinggi inilah yang akhirnya meningkatkan libido seseorang tersebut,” ujar Prof. Ari dalam keterangan tertulis, Minggu (16/6/2024).

Alih-alih hanya membicarakan mitos testis kambing, Prof. Ari lantas menjelaskan beberapa dampak dan manfaat daging kambing bagi kesehatan.



Prof. Ari melanjutkan, daging kambing dan daging sapi termasuk kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. Nah, lemak jenuh ini banyak mengandung LDL, lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah kita, baik pembuluh darah otak maupun pembuluh darah jantung.

Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein kita butuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.

“Jadi, daging tetap penting karena mengandung protein tinggi. Yang penting jangan dikonsumsi berlebihan,” imbaunya.

Dari sisi pencernaan, dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit.

Daging merah merupakan salah satu makanan yang membuat usus ekstra berat untuk mengeluarkannya. Oleh karena itu, harus diimbangi oleh banyak minum dan mengonsumsi sayur-sayuran.

“Kalau kebetulan mempunyai penyakit GERD yaitu penyakit di mana asam atau isi lambung balik arah ke atas kembali ke kekerongkongan, maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan,” terang Prof. Ari.

“Apalagi setelah mengosumsi daging langsung tidur karena kekenyangan sehingga akan mencetuskan keluhan penyakit GERD," lanjutnya.

Belum lagi efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah jika daging merah termasuk daging kambing dikonsumsi dalam jangka panjang.

Daging kambing termasuk juga daging sapi yang akan menjadi santapan utama di hari raya kurban, sekali lagi memang mengandung zat gizi yang kita butuhkan. Tetapi, kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan.

Sebaiknya jangan lupa mengimbangi dengan banyak makan buah dan sayur untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan.

“Selain untuk memperlancar buang air besar, serat yang terkandung dalam sayur dan buah-buahan akan mengurangi serapan kolesterol di usus halus. Salam sehat dan selamat menikmati daging kurban,” pungkas Prof. Ari.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2405 seconds (0.1#10.140)