Angela Tanoeosoedibjo Optimistis Kunjungan Wisman Meningkat usai Indeks Pariwisata RI Naik Posisi 22
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo optimistis Indonesia akan menggaet lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) setelah meningkatnya peringkat Travel and Tourism Index (TTDI) 2024 Indonesia ke posisi 22 dari total 119 negara.
Angela mengatakan, meski pada laporan TTDI 2024 masih memiliki beberapa poin yang harus dibenahi terkhusus menyangkut masalah kesehatan, kebersihan, dan infrastruktur, Indonesia sejatinya telah memiliki bekal 5 pilar unggulan yang mendapatkan apresiasi besar.
“Untuk persoalan health dan hygiene, sejak masa pandemi Covid lalu, kita sudah mengeluarkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability). Ini menunjukkan keseriusan kita dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan kebersihan, khususnya di sektor pariwisata,” ungkap Angela Tanoesoedibjo di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).
Sementara untuk bottom pillar lain, terutama menyangkut kebijakan bebas visa (openness to T&T), Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan kementerian lembaga terkait, sehingga penilaian untuk poin ini dapat mengalami perubahan.
Namun, dengan pencapaian saat ini saja, Wamenparekraf optimistis peningkatan indeks pariwisata pada laporan TTDI dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.
“TTDI ini kan semacam rapor. Rapor independen dengan parameter-parameter yang ada itu menjadi tolak ukur nilai bahwa posisi pariwisata kita bagus. Dan saya rasa bisa dirasakan langsung oleh kita, apalagi bila dibandingkan negara-negara yang ada tabel tersebut,” jelas Angela Tanoesoedibjo.
“Pastinya pilar-pilar lain akan ditingkatkan. Ini fondasinya sudah ditetapkan, jadi yang paling utama itu kemudahan untuk masuk ke Indonesia karena perbandingannya dengan negara tetangga, hari ini mereka juga sudah jauh lebih mudah,” lanjut Angela.
Berbicara soal kebijakan bebas visa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 10-20 negara untuk mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan visa kunjungan ke Indonesia. Namun, kebijakan tersebut harus diiringi dengan monitoring atau pengawasan yang tidak main-main. Sehingga bila nantinya terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para wisatawan mancenagara, dapat dilakukan penegakan hukum.
“Kebijakan bebas visa ini harus kita pastikan bahwa yang mendapatkan melakukan kunjungan yang berkualitas. Jadi kalau terjadi pelanggaran-pelanggaran bisa dilakukan penegakan hukum kepada mereka dan memberikan efek jera, bahkan sampai deportasi," kata Sandiaga.
“Jadi saya berharap sebelum masa kepemimpinan saya berakhir, sudah ada titik terang. Sehingga nanti pemerintahan selanjutnya bisa fokus ke penganggaran yang tinggi, sementara visanya sudah diselesaikan di sisa pemerintahan Pak Jokowi jilid 2,” tutupnya.
Angela mengatakan, meski pada laporan TTDI 2024 masih memiliki beberapa poin yang harus dibenahi terkhusus menyangkut masalah kesehatan, kebersihan, dan infrastruktur, Indonesia sejatinya telah memiliki bekal 5 pilar unggulan yang mendapatkan apresiasi besar.
“Untuk persoalan health dan hygiene, sejak masa pandemi Covid lalu, kita sudah mengeluarkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability). Ini menunjukkan keseriusan kita dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan kebersihan, khususnya di sektor pariwisata,” ungkap Angela Tanoesoedibjo di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).
Sementara untuk bottom pillar lain, terutama menyangkut kebijakan bebas visa (openness to T&T), Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan kementerian lembaga terkait, sehingga penilaian untuk poin ini dapat mengalami perubahan.
Namun, dengan pencapaian saat ini saja, Wamenparekraf optimistis peningkatan indeks pariwisata pada laporan TTDI dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.
“TTDI ini kan semacam rapor. Rapor independen dengan parameter-parameter yang ada itu menjadi tolak ukur nilai bahwa posisi pariwisata kita bagus. Dan saya rasa bisa dirasakan langsung oleh kita, apalagi bila dibandingkan negara-negara yang ada tabel tersebut,” jelas Angela Tanoesoedibjo.
“Pastinya pilar-pilar lain akan ditingkatkan. Ini fondasinya sudah ditetapkan, jadi yang paling utama itu kemudahan untuk masuk ke Indonesia karena perbandingannya dengan negara tetangga, hari ini mereka juga sudah jauh lebih mudah,” lanjut Angela.
Berbicara soal kebijakan bebas visa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 10-20 negara untuk mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan visa kunjungan ke Indonesia. Namun, kebijakan tersebut harus diiringi dengan monitoring atau pengawasan yang tidak main-main. Sehingga bila nantinya terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para wisatawan mancenagara, dapat dilakukan penegakan hukum.
“Kebijakan bebas visa ini harus kita pastikan bahwa yang mendapatkan melakukan kunjungan yang berkualitas. Jadi kalau terjadi pelanggaran-pelanggaran bisa dilakukan penegakan hukum kepada mereka dan memberikan efek jera, bahkan sampai deportasi," kata Sandiaga.
“Jadi saya berharap sebelum masa kepemimpinan saya berakhir, sudah ada titik terang. Sehingga nanti pemerintahan selanjutnya bisa fokus ke penganggaran yang tinggi, sementara visanya sudah diselesaikan di sisa pemerintahan Pak Jokowi jilid 2,” tutupnya.
(tsa)