Orang Tua di Korea Selatan Rela Dikurung dalam Sel demi Bisa Pahami Anak
loading...
A
A
A
Jin Young Hae berharap dengan merasakan pengalaman dikurung, ia bisa lebih memahami perasaan putranya yang berusia 24 tahun dan bagaimana membantunya keluar dari kondisinya. Putra Jin Young Hae telah mengisolasi diri di kamar tidurnya selama tiga tahun.
"Saya bertanya-tanya apa kesalahan saya. Menyakitkan untuk dipikirkan. Namun saat saya mulai merenung, saya memperoleh kejelasan," kata Jin Young Hae.
Jin Young Hae mengatakan putranya sangat berbakat, sehingga ia mempunyai harapan tinggi terhadapnya. Namun ia sering sakit, kesulitan mempertahankan persahabatan, dan akhirnya mengalami gangguan makan, sehingga menyulitkannya untuk bersekolah.
Ketika putranya mulai masuk universitas, ia tampak baik-baik saja selama satu semester. Namun suatu hari, ia benar-benar putus asa. Melihatnya terkunci di kamarnya, mengabaikan kebersihan pribadi dan makan, menghancurkan hati Jin Young Hae.
Di sisi lain, kecemasan, kesulitan dalam hubungan dengan keluarga dan teman, dan kekecewaan karena tidak diterima di universitas ternama diduga menyebabkan putranya mengurung diri. Namun, ia enggan berbicara kepada Jin Young Hae tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Ketika Jin Young Hae datang ke Happiness Factory, ia membaca catatan yang ditulis oleh remaja terisolasi lainnya. "Membaca catatan-catatan itu membuatku sadar, 'Ah, dia melindungi dirinya sendiri dengan diam karena tak seorang pun memahaminya'," tandasnya.
"Saya bertanya-tanya apa kesalahan saya. Menyakitkan untuk dipikirkan. Namun saat saya mulai merenung, saya memperoleh kejelasan," kata Jin Young Hae.
Jin Young Hae mengatakan putranya sangat berbakat, sehingga ia mempunyai harapan tinggi terhadapnya. Namun ia sering sakit, kesulitan mempertahankan persahabatan, dan akhirnya mengalami gangguan makan, sehingga menyulitkannya untuk bersekolah.
Ketika putranya mulai masuk universitas, ia tampak baik-baik saja selama satu semester. Namun suatu hari, ia benar-benar putus asa. Melihatnya terkunci di kamarnya, mengabaikan kebersihan pribadi dan makan, menghancurkan hati Jin Young Hae.
Di sisi lain, kecemasan, kesulitan dalam hubungan dengan keluarga dan teman, dan kekecewaan karena tidak diterima di universitas ternama diduga menyebabkan putranya mengurung diri. Namun, ia enggan berbicara kepada Jin Young Hae tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Ketika Jin Young Hae datang ke Happiness Factory, ia membaca catatan yang ditulis oleh remaja terisolasi lainnya. "Membaca catatan-catatan itu membuatku sadar, 'Ah, dia melindungi dirinya sendiri dengan diam karena tak seorang pun memahaminya'," tandasnya.
(dra)