Liburan ke Macau, Jangan Lewatkan Tujuh Destinasi Wisata Ini

Kamis, 30 Mei 2019 - 05:05 WIB
Liburan ke Macau, Jangan Lewatkan Tujuh Destinasi Wisata Ini
Liburan ke Macau, Jangan Lewatkan Tujuh Destinasi Wisata Ini
A A A
JAKARTA - Apabila Anda memiliki rencana liburan ke Macau, Anda bakalan menemukan banyak bangunan beraksitektur Eropa Barat yang dipadu dengan Asia Timur. Pasalnya, Kota Wisata yang masuk dalam wilayah Administratif Khusus China ini pernah menjadi jajahan Portugis selama lebih dari 400 tahun, sebelum kembali ke pangkuan China pada 20 Desember 1999.
Saat Anda tiba di Macau, langsung terasa perpaduan yang unik dan abadi antara Portugis dengan Asia Timur, baik dalam bangunan maupun kuliner khas mereka. Macau juga dikenal sebagai Little Lisboa in Asia, kepingan Lisboa (Portugal) di Asia. Sehingga tidaklah heran juga jika terdapat begitu banyak gereja Katolik di Macau, karena pemerintahan Portugal yang menetap di Macau beragama Katolik.

Beberapa tempat atau bangunan pun menjadi saksi bagaimana Portugis kala itu membangun Macau dengan gaya seni tinggi dan bernilai hingga kini. Oleh karena hal tersebut, Macau sering juga menjadi tempat tujuan wisata religi bagi umat Katolik.

Kendati demikian, selain menyajikan peninggalan-peninggalan bangunan Portugis, Macau juga memiliki tujuan wisata yang sangat menarik dan sangat sayang untuk dilewatkan ketika Anda melalukan liburan ke sana. Dan berikut ini tujuh destinasi wisata Macau yang bisa Anda nikmati.

1. The Ruin of St. Paul's

The Ruin of St. Paul's merupakan bagian depan bangunan yang tersisa dari gereja Mater Dei yang dibangun sekitar 1602-1640, dan sisa peninggalan arkelogis St. Paul College yang rusak dari kebakaran pada 1835. Sisa bagian depan gereja memiliki tinggi 25,5 meter dengan panjang 23 meter. Desainnya sangat unik di dunia, karena memadukan dekotarif bermotif oriental dengan style Baroque-Mannerist yang kebaratan.

Bagian depan gereja terbagi atas lima level horizontal dengan urutan pembacaan dari bawah ke atas. Lambang Jesuits tertulis di bagian atas dari pintu masuk samping, sedangkan nama Latin gereja Mader Dei yang berarti Mother of God diukir di atas pintu masuk utama di tengah. Pada bagian atas pintu masuk terdapat empat patung santa-santa Jesuits yang terbuat dari perunggu, yakni Fransisco de Borja, Ignatius Loyola, Francis Xavier dan Luiz Gonzaga.

Patung Virgin Mary (Perawan Maria) terdapat di atas patung-patung santa yang dikelilingi oleh ular berkepala tujuh, sebuah tengkorak, kapal perang Portugis, roh jahat bersayap, dan berbagai teks China dengan pesan-pesan kitab suci. Di bagian atas patung Virgin Mary, terdapat patung Yesus ketika masih kecil dan dikelilingi oleh berbagai alat yang digunakan dalam proses penyaliban. Burung merpati yang melambangkan Roh Kudus dapat ditemukan di atas patung Yesus kecil dan sebuah salib Latin di bagian paling tinggi sisa bangunan gereja. Secara keseluruhan, komposisi bangunan ini melambangkan perpaduan dan peleburan berbagai pengaruh budaya dalam skala lokal, regional dan global.

2. Kuil Na Tcha (Na Tcha Temple)

Kuil ini dibangun pada 1888 dan dibangun kembali pada 1901. Pembangunan kuil di dekat reruntuhan St. Pauls yang lekat dengan Jesuits di Macau merefleksikan hubungan yang harmonis antar warga dan komunitas dan menjadikan Macau contoh yang baik dalam kehidupan berbudaya dan kebebasan beragama.

Na Tcha merupakan salah satu karakter favorit dalam cerita rakyat tradisional China. Legenda mengatakan bahwa Na Tcha adalah seorang anak remaja yang menjadi pahlawan karena diberikan kekuatan sakti oleh pendeta Tao. Kekuatan ini digunakan untuk melawan Raja Naga Laut dan melindungi daerahnya. Oleh karena itu, Na Tcha dianggap dan disembah sebagai dewa yang memberikan perlindungan. Setiap tahunnya, masyarakat mengadakan prosesi di kuil ini sebagai penghormatan kepada dewa Na Tcha yang telah menjadi bagian dari warisan budaya Macau.

3. Section of the Old City Walls

Bagian yang tersisa dari dinding pertahanan Macau dibangun pada 1569. Dinding ini merupakan peninggalan tradisi awal Portugis membangun dinding pertahanan di sekitar pelabuhan yang menjadi rute maritim --yang juga ditemukan di Afrika dan India. Dinding ini memiliki ketebalan 1 meter dengan tinggi 5,6 meter dan panjang 18,5 meter, dan menjadi bukti adanya pengaruh lokal dalam teknik dan material yang digunakan dalam konstruksi, misalnya penggunaan chunambo, sejenis material yang terbuat dari campuran tanah liat, pasir, jerami, pecahan batu dan cangkang kerang yang dipadatkan.

4. Macau Museum

Macau Museum adalah museum sejarah dan budaya yang menyimpan banyak sekali objek dengan nilai sejarah-sejarah hebat, yang menunjukkan cara hidup dan budaya berbagai komunitas yang telah mendiami kota Macau dari dulu. Lantai pertama museum ini berisi rangkuman singkat dan komparatif mengenai perkembangan peradaban Barat dan China sebelum Portugis tiba di delta Pearl River pada abad ke-16. Selain itu, sejarah Macau, aktivitas komersial, kepercayaan, dan kebudayaan dari kedua peradaban ini juga ditampilkan.

Pada lantai kedua, pengunjung dapat melihat berbagai aspek seni dan tradisi yang popular di Macau, seperti kehidupan masyarakat setempat, hiburan, perayaan keagamaan, dan festival tradisional. Sedangkan lantai ketiga menyimpan cerita kontemporer Macau, termasuk aspek dan karakter kehidupan di Kota Macau seperti yang dideskripsikan secara jelas pada berbagai literatur dan seni.

Macau Museum terletak di Mount Fortress yang dibangun Jesuit pada awal abad 17. Benteng ini pada awalnya merupakan bangunan militer untuk perlindungan kota yang tidak terbuka untuk umum. Pada 1965, benteng ini kemudian menjadi pusat layanan meteorologi, dan akhirnya dibuka untuk umum. Benteng ini dibangun di atas bukit dan memiliki panorama Kota Macau yang indah, sementara Ruins of St. Paul’s terletak pada bagian barat benteng ini.

Macau Museum dibuka pada 18 April 1998 dengan dua bagian yang terletak di bagian bawah dan bagian ketiga di puncak benteng yang dulunya merupakan tempat meteorologi. Pada 15 Juli 2005, Historic Centre of Macao (Pusat Sejarah Macau) secara resmi menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO, di mana Mount Fortress dan Ruins of St. Paul's merupakan dua monumen yang paling bersejarah yang dimiliki.

5. Elekron Show di Studio City Macau

Setelah suksesnya The House of Dancing Water di City of Dreams, Elekron adalah atraksi yang wajib ditonton di Macau, yang dipersembahkan Melco Resort & Entertainment. Pertunjukan yang dibuka pada 24 Januari 2019 dan berlangsung selama 75 menit ini sepenuhnya mendapatkan dukungan pemerintah Macau dan dikembangkan melalui kerjasama dengan Stufish, perancang atraksi hiburan yang terkenal didunia dan menampilkan berbagai kendaraan elektrik yang dirancang secara khusus untuk Elekron.

Elekron berasal dari kata kuno Fenisia yang berarti cahaya yang bersinar, dan di dalam konteks pertunjukan ini mewakili sebuah harapan dalam dunia fiksi pasca-apokaliptik. Dalam dunia fiksi ini, para pemain berperan menjadi suku nomaden yang bersatu berpacu melawan waktu untuk menghadapi dan mengarahkan kekuatan listrik yang kuat, menciptakan kisah heroik tentang bertahan hidup di alam yang tidak terkendali.

Dengan backdrop pusat pembangkit listrik yang tidak terurus, mobil sport listrik, buggy, berbagai motor trail, dan sepeda FMX yang dirancang khusus, pertunjukan ini akan memukau audiens dengan serangkaian atraksi berkecepatan tinggi dan lompatan-lompatan berani yang dilakukan sangat dekat dengan penonton diikuti dengan berbagai efek api dan kembang api yang semakin menambah keseruan. Salah satu highlight adalah The Kangaroo Kid, pemegang 2x Guinness World Record dalam kategori The Longest Ramp Jump dari quad bike, yang membuat penonton tercengang dengan manuvernya dan aksi beraninya.

Pertunjukan ini hanya terbatas pada ruangan dengan ukuran 900 meter persegi, lebih kecil dari kolam renang ukuran Olimpiade mengharuskan seluruh pemain memiliki kontrol sempurna diatas kendaraan listrik mereka. Highlight lain termasuk membakar Porsche dan mengendarainya di sekitar arena sementara pengendara motor trail dan buggy naik dan turun dari atas layar proyeksi dengan ketinggian 12 meter dengan sudut 65 derajat yang sangat curam.

Para pemeran Elekron terdiri dari lebih dari 150 pemain internasional, kreatif, desainer, dan teknisi yang berasal dari berbagai belahan dunia. Semua kendaraan yang ditampilkan dalam pertunjukan dipesan secara khusus dan dirancang dari nol, dengan sistem kontrol yang dirancang khusus oleh Tesla motors.

6. Wynn Palace, Macau

Wynn Palace merupakan resort mewah kedua setelah Wynn Macau yang dibuka pada 2006. Wynn Palace bertema floral dan memiliki total 1.706 kamar menjadikannya resor pertama dan satu-satunya di dunia yang memiliki lebih dari seribu kamar yang menerima Forbes Five-Star Awards dan berbagai penghargaan Five-Star lain untuk fasilitias hotel, spa, dan restoran.

Wynn Palace dirancang untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada setiap tamunya. Setiap kamarnya didesain dengan indah dilengkapi fasilitas dengan standar Wynn, tempat tidur dan linen yang nyaman, perlengkapan kamar mandi yang eksklusif, sistem audio oleh Bang & Olufsen, sistem kontrol otomatisasi menggunakan layar sentuh dan akses internet berkecepatan tinggi. Tamu juga dimanja dengan berbagai pilihan kuliner dari hidangan khas oriental hingga barat di berbagai restoran baik fine-dining maupun casual yang dikurasi oleh chef terkenal. Bagi para tamu, Wynn Esplanade merupakan surga belanja dengan lebih dari 50 toko untuk pengalaman belanja yang tak terlupakan. Terlampir fact sheet dari Wynn Palace, salah satu hotel bergengsi di daerah Cotai, Macau.

7. Handover Gifts Museum of Macau

Terletak di sebelah Macau Museum of Art in Avenida Xian Xing Hai (N.A.P.E.), lokasi museum ini merupakan tempat yang sama ketika digunakan pada acara seremoni bersejarah penyerahan kembalinya Macau kepada China pada 20 December 1999. Untuk merayakan terbentuknya Macau Special Administrative Region, tempat seremoni ini kemudian dijadikan sebagai bagian dari Macau Cultural Centre. Museum ini dibangun untuk memperingati momen yang sangat penting dalam sejarah modern Macau yakni kembalinya Macau ke China. Konstruksi museum berlangsung dari Maret 2003–Oktober 2004.

Museum yang terdiri dari tiga lantai ini dibuka tepat pada perayaan ulang tahun kelima kembalinya Macau ke China. Lantai pertama merupakan area pintu masuk dan lobi dan juga terdapat kantor administrasi pengelola museum. Lantai kedua museum adalah tempat dipajangnya 56 hadiah yang diberikan untuk Macau dari berbagai negara bagian Republik Rakyat China, provinsi, kota, kelompok etnis, daerah otonomi khusus termasuk Hong Kong Special Administrative Region untuk merayakan kembalinya Macau ke China dari Portugis. Lantai ketiga merupakan auditorium yang difungsikan untuk mengadakan berbagai acara atau pegaleran budaya dan sejarah.

Ke depannya, museum ini tidak hanya akan menjadi tempat pameran hadiah tetapi juga menjadi sarana untuk mengadakan berbagai pertunjukan dan pagelaran untuk memperkenalkan pengembangan kebudayaan lokal.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6179 seconds (0.1#10.140)