Pangeran William Kesal Donald Trump Komentari Kate Middleton saat Berjemur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Donald Trump dikenal karena pernyataannya yang berani dan sering kali provokatif dan satu contoh penting terjadi pada 2012 ketika skandal yang melibatkan foto Kate Middleton saat berjumur.
Mantan Presiden Amerika itu tidak menahan diri di Twitter dan memberi pernyataan yang membuat Pangeran William dan Kerajaan marah.
"Siapa yang tidak akan mengambil foto Kate dan menghasilkan banyak uang jika dia berjemur telanjang? Ayo Kate!" cuitnya di X.
Tweet ini tidak hanya mengaduk-aduk masalah. Dalam biografi terbarunya, the Princess of Wales, pakar kerajaan Robert Jobson mengeksplorasi dampak dari komentar Trump.
Dia mengungkapkan bahwa "William dilaporkan marah ketika Donald Trump men-tweet, 'Kate Middleton hebat - tetapi dia seharusnya tidak berjemur telanjang - hanya dirinya sendiri yang harus disalahkan.'"
Seluruh bencana itu membuat Kate merasa "dilanggar," seperti yang dicatat dalam laporan dari The Independent.
Trump tidak berhenti di tweet; Ia juga mengangkat topik tersebut ke televisi Amerika dan mengatakan kembali soal Kate.
"Meskipun kita semua penggemar Kate, dapatkah Anda bayangkan mengapa ia mau tampil telanjang? Mengapa ia berdiri telanjang di kolam renang atau di mana pun ia berada? Ia Kate. Sungguh mengerikan apa yang mereka lakukan, sungguh mengerikan mengambil gambar, tetapi wah, bagaimana Anda bisa melakukan hal sebodoh itu?" ujarnya.
Komentarnya menambah lapisan pengawasan lain pada situasi yang sudah sensitif. Menanggapi pelanggaran privasi mereka, Istana St. James mengeluarkan pernyataan, yang menyatakan bahwa pasangan kerajaan tersebut "sangat sedih" oleh tindakan majalah Prancis dan fotografer yang terlibat.
Mereka menggambarkan insiden tersebut sebagai pelanggaran privasi yang "mengerikan dan sama sekali tidak dapat dibenarkan", yang mirip dengan liputan pers yang tak henti-hentinya yang menimpa mendiang Diana, Putri Wales.
Seluruh episode ini menyoroti tantangan yang dihadapi keluarga kerajaan dalam menjaga privasi mereka di mata publik. Pernyataan Trump tidak hanya menambah panasnya suasana, juga menunjukkan kemampuannya dalam menimbulkan kontroversi.
Orang hanya bisa bertanya-tanya bagaimana interaksi masa depan antara keluarga Trump dan keluarga Windsor akan berlangsung, mengingat ketegangan yang terjadi seputar insiden tersebut. Ini adalah pengingat bahwa di dunia kerajaan, urusan pribadi dan publik sering kali bertabrakan dengan cara yang tak terduga dan dramatis.
Mantan Presiden Amerika itu tidak menahan diri di Twitter dan memberi pernyataan yang membuat Pangeran William dan Kerajaan marah.
"Siapa yang tidak akan mengambil foto Kate dan menghasilkan banyak uang jika dia berjemur telanjang? Ayo Kate!" cuitnya di X.
Tweet ini tidak hanya mengaduk-aduk masalah. Dalam biografi terbarunya, the Princess of Wales, pakar kerajaan Robert Jobson mengeksplorasi dampak dari komentar Trump.
Dia mengungkapkan bahwa "William dilaporkan marah ketika Donald Trump men-tweet, 'Kate Middleton hebat - tetapi dia seharusnya tidak berjemur telanjang - hanya dirinya sendiri yang harus disalahkan.'"
Seluruh bencana itu membuat Kate merasa "dilanggar," seperti yang dicatat dalam laporan dari The Independent.
Trump tidak berhenti di tweet; Ia juga mengangkat topik tersebut ke televisi Amerika dan mengatakan kembali soal Kate.
"Meskipun kita semua penggemar Kate, dapatkah Anda bayangkan mengapa ia mau tampil telanjang? Mengapa ia berdiri telanjang di kolam renang atau di mana pun ia berada? Ia Kate. Sungguh mengerikan apa yang mereka lakukan, sungguh mengerikan mengambil gambar, tetapi wah, bagaimana Anda bisa melakukan hal sebodoh itu?" ujarnya.
Komentarnya menambah lapisan pengawasan lain pada situasi yang sudah sensitif. Menanggapi pelanggaran privasi mereka, Istana St. James mengeluarkan pernyataan, yang menyatakan bahwa pasangan kerajaan tersebut "sangat sedih" oleh tindakan majalah Prancis dan fotografer yang terlibat.
Mereka menggambarkan insiden tersebut sebagai pelanggaran privasi yang "mengerikan dan sama sekali tidak dapat dibenarkan", yang mirip dengan liputan pers yang tak henti-hentinya yang menimpa mendiang Diana, Putri Wales.
Seluruh episode ini menyoroti tantangan yang dihadapi keluarga kerajaan dalam menjaga privasi mereka di mata publik. Pernyataan Trump tidak hanya menambah panasnya suasana, juga menunjukkan kemampuannya dalam menimbulkan kontroversi.
Orang hanya bisa bertanya-tanya bagaimana interaksi masa depan antara keluarga Trump dan keluarga Windsor akan berlangsung, mengingat ketegangan yang terjadi seputar insiden tersebut. Ini adalah pengingat bahwa di dunia kerajaan, urusan pribadi dan publik sering kali bertabrakan dengan cara yang tak terduga dan dramatis.
(tdy)