Hotel Syariah Tepat Menginap dengan Nuansa Islami yang Menenangkan
loading...
A
A
A
"Hotel kita memang segmented karena berbasis syariah, tapi kita tetap terbuka pada semua yang non Muslim. Kalau non Muslim tidak berkenan dengan murotal, di setiap kamar kita ada volume control dan bisa diatur," paparnya.
"Tapi saya pernah bertemu dengan tamu yang non Muslim. Waktu itu dia long stay, makanya saya sempat ngobrol dengan beliau. Beliau nggak tahu kalau hotel ini syariah, dia hanya baca Aston-nya saja, dan dia tidak terganggu dengan murotal," sambungnya.
Menariknya, hotel ini melakukan pemisahan fasilitas saat check-in antara pria dan wanita. Memesan kamar juga diharuskan hanya untuk pasangan sah. "Kita minta KTP atau identity card dengan alamat yang sama. Jika tidak bisa menunjukkan harus menunjukkan identitas sudah menikah," pungkasnya.
"Tapi saya pernah bertemu dengan tamu yang non Muslim. Waktu itu dia long stay, makanya saya sempat ngobrol dengan beliau. Beliau nggak tahu kalau hotel ini syariah, dia hanya baca Aston-nya saja, dan dia tidak terganggu dengan murotal," sambungnya.
6. Check-in yang Berbeda
Menariknya, hotel ini melakukan pemisahan fasilitas saat check-in antara pria dan wanita. Memesan kamar juga diharuskan hanya untuk pasangan sah. "Kita minta KTP atau identity card dengan alamat yang sama. Jika tidak bisa menunjukkan harus menunjukkan identitas sudah menikah," pungkasnya.
(dra)