Film Djajo Kuliti Sisi Humanis Legenda Petualang Dondy Rahardjo
loading...
A
A
A
"ANAK-ANAK rajin kirim doa, Alfateha. Semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan bang Djajo untuk pembangunan sekolah ini dibalas Allah,” kata Yudewi Maslahat seraya terisak, berusaha menahan sedih dan haru yang dirasakannya.
baca juga: Senior Pecinta Alam, Bang Djajo Meninggal Dunia
Penuturan Kepala TK Kazzaria, Kampung Bedeng, Surade, Sukabumi, Jawa Barat ini bagian dari penggalan kisah dalam film berjudul “Djajo”. Yudewi masih merekam dengan sangat kuat betapa sosok bang Djajo yang disebutnya, memiliki jiwa sosial tinggi dan sisi humanis luar biasa.
“Total bantuan yang diberikan bang Djajo sampai Rp50 juta. Dan banyak lagi bantuan lainnya, mulai material bangunan sampai kebutuhan Alquran untuk anak-anak mengaji,” kata Yudewi mengenang kebaikan dan kedermawanan Djajo.
Film dokumenter "Djajo" karya sutradara Ressy Elang Andrian ini benar-benar menguliti sisi humanisme bahkan spiritual Djajo, sosok petualang tangguh sekaligus guru bagi banyak pecinta alam dan penggiat alam bebas di Indonesia. Djajo sendiri tak lain nama panggilan akrab dari pemilik nama Dondy Rahardjo, yang belum genap satu tahun meninggalkan dunia fana ini.
Sekolah TK Kazzaria, di pelosok Kampung Bedeng, Surade, Sukabumi, Jawa Barat,
yang dibangun berkat bantuan alm Djajo.
Makanya tak heran, saat Gala Premiere Film “Djajo” di Gedung Juang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (31/8/2024), dihadiri para sahabat Djajo semasa hidupnya. Bak reuni, para sesepuh, tokoh dan pentolan pencinta alam, petualang hingga pendaki gunung sangat antusiasme menonton film ini. Malah selesai pemutaran film, mereka masih tetap berkumpul hingga larut malam, mengenang saat-saat kebersamaan dengan almarhum Djajo.
Sebagai seorang petualang, sekelumit kisah tentang aktivitas dan keseharian Djajo juga turut dituturkan oleh beberapa sahabat Djajo. Mereka adalah Rolando Edmond Ernst (pendiri TRAMP), Alfi Hendri (owner Tandike), Lody Karua (Mapala UI/owner Arus Liar, Citarik), dan tentunya sejumlah aktivis pecinta alam dan pendaki gunung yang pernah dididik Djajo.
baca juga: Yon Artiono Arba’i, Sosok Terlupakan dalam Evakuasi Soe Hok Gie di Tragedi Gunung Semeru
“Kita berdua itu dijuluki sama temen-temen Tom and Jerry, karena kita itu tidak pernah akur, selalu ribut selalu berdebat. Kadang-kadang perdebatan kita sampai bener-bener marah kita, sampai sama-sama marah,” kata Lody Karua mengenang keakrabannya dengan alm Djajo. Walau sering tak akur, Lody mengakui Djajo sahabat yang menyenangkan dan memiliki pergaulan luas.
baca juga: Senior Pecinta Alam, Bang Djajo Meninggal Dunia
Penuturan Kepala TK Kazzaria, Kampung Bedeng, Surade, Sukabumi, Jawa Barat ini bagian dari penggalan kisah dalam film berjudul “Djajo”. Yudewi masih merekam dengan sangat kuat betapa sosok bang Djajo yang disebutnya, memiliki jiwa sosial tinggi dan sisi humanis luar biasa.
“Total bantuan yang diberikan bang Djajo sampai Rp50 juta. Dan banyak lagi bantuan lainnya, mulai material bangunan sampai kebutuhan Alquran untuk anak-anak mengaji,” kata Yudewi mengenang kebaikan dan kedermawanan Djajo.
Film dokumenter "Djajo" karya sutradara Ressy Elang Andrian ini benar-benar menguliti sisi humanisme bahkan spiritual Djajo, sosok petualang tangguh sekaligus guru bagi banyak pecinta alam dan penggiat alam bebas di Indonesia. Djajo sendiri tak lain nama panggilan akrab dari pemilik nama Dondy Rahardjo, yang belum genap satu tahun meninggalkan dunia fana ini.
Sekolah TK Kazzaria, di pelosok Kampung Bedeng, Surade, Sukabumi, Jawa Barat,
yang dibangun berkat bantuan alm Djajo.
Makanya tak heran, saat Gala Premiere Film “Djajo” di Gedung Juang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (31/8/2024), dihadiri para sahabat Djajo semasa hidupnya. Bak reuni, para sesepuh, tokoh dan pentolan pencinta alam, petualang hingga pendaki gunung sangat antusiasme menonton film ini. Malah selesai pemutaran film, mereka masih tetap berkumpul hingga larut malam, mengenang saat-saat kebersamaan dengan almarhum Djajo.
Sebagai seorang petualang, sekelumit kisah tentang aktivitas dan keseharian Djajo juga turut dituturkan oleh beberapa sahabat Djajo. Mereka adalah Rolando Edmond Ernst (pendiri TRAMP), Alfi Hendri (owner Tandike), Lody Karua (Mapala UI/owner Arus Liar, Citarik), dan tentunya sejumlah aktivis pecinta alam dan pendaki gunung yang pernah dididik Djajo.
baca juga: Yon Artiono Arba’i, Sosok Terlupakan dalam Evakuasi Soe Hok Gie di Tragedi Gunung Semeru
“Kita berdua itu dijuluki sama temen-temen Tom and Jerry, karena kita itu tidak pernah akur, selalu ribut selalu berdebat. Kadang-kadang perdebatan kita sampai bener-bener marah kita, sampai sama-sama marah,” kata Lody Karua mengenang keakrabannya dengan alm Djajo. Walau sering tak akur, Lody mengakui Djajo sahabat yang menyenangkan dan memiliki pergaulan luas.