Pendaki Gunung Andong Magelang Nyalakan Flare di Ketinggian, Panen Kecaman Netizen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendaki gunung menjadi salah satu hobi yang sedang hits dan kerap dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, terutama kaum muda-mudi. Bahkan tak jarang, banyak orang mendaftarkan diri untuk ikut trip mendaki gunung.
Melihat indahnya pemandangan alam yang asri dan hijau dari atas gunung memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya semua lelah dan penat hilang begitu saja setelah berhasil mendaki ke puncak.
Namun, baru-baru ini terdapat sebuah video yang diunggah akun X @pendakilawas, memperlihatkan sekelompok pendaki yang diduga anak-anak muda sedang menyalakan flare di Tugu Puncak Alap-Alap, Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. Dalam video tersebut tampak 5 pemuda menyalakan flare berwarna oranye dekat bendera Merah Putih. Mereka pun berfoto bersama usai menyalakan flare tersebut.
Video itu diambil oleh pendaki lain yang berada di sekitar Tugu Puncak Alap-Alap. Asap flare yang tebal dan berbau membuat pengunjung lain tak nyaman. Apalagi, tugu tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk beristirahat, namun seketika dipenuhi asap flare yang bisa membuat sesak.
“Dapat kiriman video dari seseorang, pendaki menyalakan asap flare di Tugu Puncak Alap-Alap. Mengganggu banget bagi para pendaki lain di sekitar Puncak Gn Andong,” tulisnya, dikutip dari unggahan tersebut, Sabtu (4/5/2024).
Beberapa pendaki lain yang ikut singgah di Tugu Puncak Alap-Alap terlihat menutupi bagian wajah karena asap flare yang tebal. Netizen karuan murka dan heran ketika melihat video aksi pemuda tak bertanggung jawab itu. Bahkan tak sedikit netizen menghujat pendaki yang menyalakan flare tersebut.
“Kemarin kan udah kejadian yang pasangan prewed itu, apa gak belajar itu?” komentar @dwi****.
“Ke gunung itu mencari udara bersih, kok malah dicemari...Bodoh dia,” kata @bam****.
“Emang pas di Pos Simaksi ga di periksa ko bisa bawa flare gini?” ujar @47z****.
“Flare itu disesuaikan dengan penggunaannya, kok bisa menggunakan flare di gunung, apa enggak takut kejadian kayak di Bromo yang kebakaran,” tukas @akz****.
“Ada lagi nih orang norak,” imbuh @ima****.
Lihat Juga: Gunung Fuji Tak Berselimut Salju Setelah 130 Tahun: Fenomena Langka yang Mengkhawatirkan
Melihat indahnya pemandangan alam yang asri dan hijau dari atas gunung memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya semua lelah dan penat hilang begitu saja setelah berhasil mendaki ke puncak.
Namun, baru-baru ini terdapat sebuah video yang diunggah akun X @pendakilawas, memperlihatkan sekelompok pendaki yang diduga anak-anak muda sedang menyalakan flare di Tugu Puncak Alap-Alap, Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. Dalam video tersebut tampak 5 pemuda menyalakan flare berwarna oranye dekat bendera Merah Putih. Mereka pun berfoto bersama usai menyalakan flare tersebut.
Baca Juga
Video itu diambil oleh pendaki lain yang berada di sekitar Tugu Puncak Alap-Alap. Asap flare yang tebal dan berbau membuat pengunjung lain tak nyaman. Apalagi, tugu tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk beristirahat, namun seketika dipenuhi asap flare yang bisa membuat sesak.
“Dapat kiriman video dari seseorang, pendaki menyalakan asap flare di Tugu Puncak Alap-Alap. Mengganggu banget bagi para pendaki lain di sekitar Puncak Gn Andong,” tulisnya, dikutip dari unggahan tersebut, Sabtu (4/5/2024).
Beberapa pendaki lain yang ikut singgah di Tugu Puncak Alap-Alap terlihat menutupi bagian wajah karena asap flare yang tebal. Netizen karuan murka dan heran ketika melihat video aksi pemuda tak bertanggung jawab itu. Bahkan tak sedikit netizen menghujat pendaki yang menyalakan flare tersebut.
“Kemarin kan udah kejadian yang pasangan prewed itu, apa gak belajar itu?” komentar @dwi****.
“Ke gunung itu mencari udara bersih, kok malah dicemari...Bodoh dia,” kata @bam****.
“Emang pas di Pos Simaksi ga di periksa ko bisa bawa flare gini?” ujar @47z****.
“Flare itu disesuaikan dengan penggunaannya, kok bisa menggunakan flare di gunung, apa enggak takut kejadian kayak di Bromo yang kebakaran,” tukas @akz****.
“Ada lagi nih orang norak,” imbuh @ima****.
Lihat Juga: Gunung Fuji Tak Berselimut Salju Setelah 130 Tahun: Fenomena Langka yang Mengkhawatirkan
(tsa)