Deretan Tokoh Ternama yang Hidup dengan Satu Paru-paru, Salah Satunya Paus Fransiskus

Kamis, 05 September 2024 - 19:03 WIB
loading...
Deretan Tokoh Ternama...
Paus Fransiskus menjadi salah satu tokoh ternama di dunia yang hidup dengan hanya satu paru-paru. Selain Paus, beberapa tokoh juga hidup dengan kondisi serupa. Foto/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Paus Fransiskus menjadi salah satu tokoh ternama di dunia yang hidup dengan hanya satu paru-paru . Selain Paus, beberapa tokoh lain juga hidup dengan kondisi serupa.

Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi Paus Fransiskus dan tokoh lainnya untuk mencapai kesuksesan luar biasa dalam bidangnya masing-masing. Kisah-kisah inspiratif ini menjadi bukti bahwa kesehatan fisik yang terbatas bukanlah penghalang untuk berkarya dan menginspirasi dunia.

Sementara itu, paru-paru bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida melalui proses pernapasan. Kemudian setiap manusia memang idealnya memiliki dua pasang paru-paru. Dalam kebanyakan kasus, satu paru-paru yang sehat seharusnya dapat menyalurkan cukup oksigen dan mengeluarkan cukup karbon dioksida agar tubuh tetap sehat.

Dokter menyebut operasi pengangkatan paru-paru sebagai pneumonektomi. Berikut tokoh ternama yang hidup hanya dengan satu paru-paru seperti dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2024).

Deretan Tokoh Ternama yang Hidup dengan Satu Paru-paru







1. Jenderal Sudirman


Pahlawan nasional asal Purbalingga, Jawa Tengah ini hidup dengan satu paru-paru. Banyak sumber mengatakan bahwa sebelum tentara Belanda menyerbu Kota Yogyakarta pada 19 Desember 1948, Jenderal Sudirman sudah tidak sehat. Paru-parunya bermasalah. Karena itu, setelah operasi, Sudirman sempat beristirahat di rumah.

Meski mengidap penyakit paru-paru, semangat juangnya melawan penjajah tetap menyala. Ia berkeras hati untuk memimpin pasukannya dalam Perang Kemerdekaan jilid 2 pada 1948-1949.

2. Paus Fransiskus


Vatikan mengonfirmasi bahwa pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia ini kehilangan sebagian paru-parunya selama masa kecilnya karena infeksi pernapasan. Namun, para ahli meyakinkan semua pihak bahwa ia layak untuk mengambil peran sebagai Paus.

Hal tersebut terbukti bahwa meski hanya hidup dengan satu paru-paru, Paus tetap menunjukkan ketangguhan dalam menjalani perannya. Ia bahkan tetap bersemangat menjalani kunjungannya ke Indonesia.

Bagaimana Bisa Hidup dengan Satu Paru-paru?



Ada alasan yang membuat seseorang bisa hidup hanya dengan satu paru-paru. Sebelah paru yang diangkat tidak memengaruhi kehidupan sehari-hari dan tidak pula memperpendek harapan hidup.

Maka dari itu, seorang yang menjalani pengangkatan paru-paru, aktivitasnya akan terbatas selama 1 hingga 2 bulan.

Tips Hidup dengan Satu Paru-paru





1. Berhenti Merokok


Kondisi ini lebih berbahaya jika dilakukan oleh pemilik satu paru-paru. Lama-kelamaan organ akan bekerja semakin berat dalam menjalankan fungsinya, yakni menukar oksigen dengan karbondioksida.

Merokok juga menjadi penyebab utama kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi bronkitis kronis dan emfisema. Asap rokok dapat mempersempit saluran udara dan mempersulit pernapasan.

2. Hindari Paparan Polutan di Dalam Ruangan


Asap rokok, bahan kimia yang berada di rumah dan tempat kerja dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi kesehatan paru-paru. Jadi, disarankan untuk rajin membersihkan rumah dari debu dan kotoran.

3. Meminimalkan Paparan Polusi di Luar Ruangan


Kualitas udara di luar dapat bervariasi setiap harinya seperti terpapar asap kendaraan. Disarankan untuk meminimalkan paparan berkepanjangan guna membantu menjaga kesehatan satu organ paru-paru yang masih tersisa. Jika memiliki kepentingan di luar ruangan, pastikan untuk selalu memakai masker.

4. Mencegah Infeksi


Infeksi pernapasan bisa meningkatkan risiko kerusakan satu paru-paru yang tersisa. Pencegahan ini dapat dilakukan seperti mengonsumsi suplemen guna meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit.



MG/Anastasia Wisalya Karini
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)