PPTSI 2019, Upaya Tumbuhkan Kecintaan Milenial terhadap Tenun dan Songket

Selasa, 05 November 2019 - 04:37 WIB
PPTSI 2019, Upaya Tumbuhkan Kecintaan Milenial terhadap Tenun dan Songket
PPTSI 2019, Upaya Tumbuhkan Kecintaan Milenial terhadap Tenun dan Songket
A A A
JAKARTA - Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara (CBKN) dan Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) mewujudkan pelestarian dan penyelamatan budaya terutama tenun dan songket di kalangan generasi muda dengan menggelar Pemilihan Putra Putri Tenun Songket Indonesia (PPTSI) 2019.

Kerajinan seni kain tenun dan songket merupakan kekayaan warisan budaya Indonesia yang harus terus digali, dilestarikan sekaligus dikembangkan. Beragam cara yang bisa dilakukan untuk merealisasikannya, terutama terhadap milenial, dan salah satunya melalui PPTSI.

Ajang kolaborasi Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) ini dikemas berbeda dengan beauty pigeon pada umumnya. Penyelenggara akan memberikan kesan unik dengan menghadirkan serangkaian acara, seperti pemeran tenun pusaka keraton milik raja-raja dan keraton nusantara.

Ketua Umum & Penanggung Jawab Acara PPTSI 2019, Anna Mariana mengatakan, alasan utama digelarnya PPPT 2019 terkait dengan perjuangan Hari Tenun dan Songket Nasional. Sebagaimana lahirnya Hari Batik Nasional, Hari Tenun dan Songket menjadi penyelamatan dan perlindungan aset budaya, serta menumbuhkan minat generasi muda mencintai budaya.

"Kegiatan PPTSI 2019 ini sebagai cara untuk meningkatkan minat generasi muda mencintai budaya. Lewat ajang ini nantinya seluruh peserta akan mewakili daerah yang mempunyai tenun dan songket masing-masing yang nantinya bisa mempromosikan tenun khas daerah masing-masing ke tingkat nasional maupun mancanegara," papar Anna Mariana di Jakarta, Senin (4/11).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana PPTSI 2019, Tjokorda Agung Panji Indra mengatakan bahwa PPTSI 2019 ini sangat unik. Selain berpenampilan menarik dan berkepribadian baik, pasangan peserta akan dinilai pengetahuan mereka tentang pariwisata, budaya juga sejarah kekayaan songket dan tenun dari daerah masing-masing.

Dewan juri yang akan menilai para peserta terdiri dari pakar kepribadian, pakar marketing, budayawan, pakar kain, tokoh media, tokoh fashion, dan tokoh dari dunia hiburan. Sedangkan para peserta diwajibkan membuat video berdurasi 1 menit yang diunggah di akun Instagram masing-masing dan melampirkan tulisan sepanjang lima paragraf dengan tema Melestarikan Kain Tenun dan Songket untuk Menjaga Budaya Bangsa di Era Industri 4.0.

Sementara itu, grand final PPTSI 2019 akan diselenggarakan di Bali pada Desember mendatang. Rencananya Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana akan menghadiri serta menyerahkan trofi untuk pemenang. Selain itu, juga akan meresmikan Penetapatan Keputusan Presiden tentang 7 September sebagai Hari Tenun dan Songket Nasional.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8716 seconds (0.1#10.140)