Jalur Puncak Bogor Dipenuhi PKL Dadakan, Kemenparekraf Desak Pemda Bertindak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jalur Puncak, Bogor kini dipenuhi dengan pedagang kaki lima (PKL) dadakan setelah sempat bersih dari bangunan liar pada Juni 2024. Dari video yang viral di media sosial, tampak para pedagang tersebut berjualan menggunakan kendaraan motor dan mobil.
Kondisi ini mengundang perhatian dan kekhawatiran banyak pihak. Melihat ramainya PKL di Puncak, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk segera mengambil tindakan tegas guna mengatasi fenomena tersebut.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya menyayangkan hal ini. Ia memastikan, pihaknya kini telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pengawasan di lapangan.
“Kami dari Kemenparekraf menyesalkan ini ya. Kami komunikasikan dengan Pemda agar tolong ada pengawasan di lapangan," kata Nia saat The Weekly Brief With Sandiaga Uno secara online, Senin (23/9/2024).
Nia menyebut, dibutuhkan monitoring berkala untuk mengatasi masalah ini. Pasalnya, para PKL dadakan ini butuh relokasi agar mereka tidak kembali berjualan di sepanjang jalur Puncak tersebut.
Hal ini mengingat kehadiran mereka bisa merusak citra keindahan dan kenyamanan yang ditawarkan ketika wisatawan berkunjung ke kawasan Puncak.
"Dan ini memang sesuatu yang nggak bisa satu kali jadi. Jadi memang harus ada monitoring dan juga penggantian tempat yang mungkin ada di sana. Saya kira karena itu juga bisa merusak citra," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video penampakan para PKL yang berdagang dengan kendaraan roda dua dan empat itu pertama kali dibagikan oleh akun TikTok @temacianjur.
Kondisi ini mengundang perhatian dan kekhawatiran banyak pihak. Melihat ramainya PKL di Puncak, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk segera mengambil tindakan tegas guna mengatasi fenomena tersebut.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya menyayangkan hal ini. Ia memastikan, pihaknya kini telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pengawasan di lapangan.
“Kami dari Kemenparekraf menyesalkan ini ya. Kami komunikasikan dengan Pemda agar tolong ada pengawasan di lapangan," kata Nia saat The Weekly Brief With Sandiaga Uno secara online, Senin (23/9/2024).
Baca Juga
Nia menyebut, dibutuhkan monitoring berkala untuk mengatasi masalah ini. Pasalnya, para PKL dadakan ini butuh relokasi agar mereka tidak kembali berjualan di sepanjang jalur Puncak tersebut.
Hal ini mengingat kehadiran mereka bisa merusak citra keindahan dan kenyamanan yang ditawarkan ketika wisatawan berkunjung ke kawasan Puncak.
"Dan ini memang sesuatu yang nggak bisa satu kali jadi. Jadi memang harus ada monitoring dan juga penggantian tempat yang mungkin ada di sana. Saya kira karena itu juga bisa merusak citra," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video penampakan para PKL yang berdagang dengan kendaraan roda dua dan empat itu pertama kali dibagikan oleh akun TikTok @temacianjur.
Baca Juga