Perbedaan Nyeri Leher Akibat Kolesterol Tinggi dan Asam Urat, Jangan Asal Minum Obat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nyeri leher bisa disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan, termasuk kolesterol tinggi dan asam urat . Namun, meskipun keduanya dapat menyebabkan rasa sakit pada area yang sama, terdapat perbedaan yang harus diketahui.
Salah satunya soal mekanisme dan gejala tambahan yang muncul sangat berbeda. Nyeri leher akibat kolesterol tinggi terkait dengan penyumbatan arteri dan kurangnya pasokan darah. Sementara nyeri leher akibat asam urat disebabkan oleh kristalisasi asam urat yang mengiritasi sendi.
Untuk penanganan yang tepat, penting untuk melakukan diagnosis medis. Di sisi lain, nyeri leher bisa terjadi akibat otot leher yang tertarik, saraf terjepit, atau pengapuran sendi. Umumnya, nyeri leher bukan kondisi serius dan bisa sembuh dalam beberapa hari atau minggu tanpa ditangani secara khusus.
Berikut perbedaan nyeri leher akibat kolesterol tinggi dan asam urat dilansir dari Medical News Today, Jumat (27/9/2024).
Kolesterol tinggi, terutama kolesterol LDL atau kolesterol jahat, dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri yang memasok darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk leher. Kondisi ini disebut aterosklerosis dan dapat memicu beberapa gejala, termasuk nyeri leher.
Penumpukan plak kolesterol dalam arteri karotis, yang merupakan pembuluh darah utama di leher, dapat mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke otak dan leher. Ketika aliran darah terganggu, area tersebut mungkin mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman.
Plak yang menyumbat aliran darah dapat mengurangi pasokan oksigen ke otot-otot di leher, menyebabkan rasa nyeri, kekakuan, dan kelelahan. Nyeri leher akibat kolesterol tinggi juga bisa menjalar ke bahu, rahang, atau dada, dan kadang disertai dengan gejala lain seperti pusing, mati rasa, atau tekanan darah tinggi.
Asam urat adalah bentuk artritis yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan kristalisasi di sekitar sendi, yang kemudian menyebabkan peradangan dan nyeri. Meskipun asam urat lebih umum terjadi di sendi-sendi kecil seperti jempol kaki, lutut, dan pergelangan tangan, itu juga dapat menyebabkan nyeri di leher.
Asam urat yang mengkristal di dalam sendi dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, termasuk pada sendi leher. Ini bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam dan parah. Nyeri leher akibat asam urat umumnya disertai dengan gejala lain, seperti pembengkakan pada leher dan pergerakan leher yang terbatas.
Rasa sakit biasanya juga lebih intens ketika disentuh atau digerakkan. Selain itu, nyeri yang diakibatkan oleh asam urat biasanya lebih terlokalisasi pada sendi tertentu, dan cenderung terasa lebih terbakar atau tajam dibandingkan dengan nyeri yang disebabkan oleh kolesterol tinggi, yang sering terasa lebih seperti tekanan atau kekakuan.
Nyeri leher akibat kolesterol tinggi dan asam urat sering kali disertai dengan gejala tambahan yang berbeda, yang dapat membantu membedakan penyebabnya:
1. Pusing atau sakit kepala
2. Sesak napas
3. Nyeri dada atau angina
4. Kelelahan berlebihan
5. Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh lainnya
1. Pembengkakan dan kemerahan pada sendi
2. Nyeri hebat pada malam hari atau saat bangun tidur
3. Demam ringan pada beberapa kasus
4. Serangan nyeri mendadak dan intens pada sendi-sendi lain seperti kaki dan pergelangan tangan
Pengobatan kolesterol tinggi biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan seperti statin untuk menurunkan kadar kolesterol, serta perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat rendah lemak jenuh, olahraga rutin, dan berhenti merokok.
Sedangkan, pengobatan asam urat termasuk obat anti-inflamasi seperti NSAID, kortikosteroid, dan obat-obatan khusus untuk menurunkan kadar asam urat seperti allopurinol. Menghindari makanan tinggi purin meliputi daging merah dan makanan laut juga merupakan bagian penting dari pencegahan serangan asam urat.
Salah satunya soal mekanisme dan gejala tambahan yang muncul sangat berbeda. Nyeri leher akibat kolesterol tinggi terkait dengan penyumbatan arteri dan kurangnya pasokan darah. Sementara nyeri leher akibat asam urat disebabkan oleh kristalisasi asam urat yang mengiritasi sendi.
Untuk penanganan yang tepat, penting untuk melakukan diagnosis medis. Di sisi lain, nyeri leher bisa terjadi akibat otot leher yang tertarik, saraf terjepit, atau pengapuran sendi. Umumnya, nyeri leher bukan kondisi serius dan bisa sembuh dalam beberapa hari atau minggu tanpa ditangani secara khusus.
Berikut perbedaan nyeri leher akibat kolesterol tinggi dan asam urat dilansir dari Medical News Today, Jumat (27/9/2024).
Perbedaan Nyeri Leher Akibat Kolesterol Tinggi dan Asam Urat
1. Penyebab Nyeri Leher Akibat Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi, terutama kolesterol LDL atau kolesterol jahat, dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri yang memasok darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk leher. Kondisi ini disebut aterosklerosis dan dapat memicu beberapa gejala, termasuk nyeri leher.
Penumpukan plak kolesterol dalam arteri karotis, yang merupakan pembuluh darah utama di leher, dapat mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke otak dan leher. Ketika aliran darah terganggu, area tersebut mungkin mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman.
Plak yang menyumbat aliran darah dapat mengurangi pasokan oksigen ke otot-otot di leher, menyebabkan rasa nyeri, kekakuan, dan kelelahan. Nyeri leher akibat kolesterol tinggi juga bisa menjalar ke bahu, rahang, atau dada, dan kadang disertai dengan gejala lain seperti pusing, mati rasa, atau tekanan darah tinggi.
2. Penyebab Nyeri Leher Akibat Asam Urat
Asam urat adalah bentuk artritis yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan kristalisasi di sekitar sendi, yang kemudian menyebabkan peradangan dan nyeri. Meskipun asam urat lebih umum terjadi di sendi-sendi kecil seperti jempol kaki, lutut, dan pergelangan tangan, itu juga dapat menyebabkan nyeri di leher.
Asam urat yang mengkristal di dalam sendi dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, termasuk pada sendi leher. Ini bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam dan parah. Nyeri leher akibat asam urat umumnya disertai dengan gejala lain, seperti pembengkakan pada leher dan pergerakan leher yang terbatas.
Rasa sakit biasanya juga lebih intens ketika disentuh atau digerakkan. Selain itu, nyeri yang diakibatkan oleh asam urat biasanya lebih terlokalisasi pada sendi tertentu, dan cenderung terasa lebih terbakar atau tajam dibandingkan dengan nyeri yang disebabkan oleh kolesterol tinggi, yang sering terasa lebih seperti tekanan atau kekakuan.
3. Perbedaan Gejala Tambahan
Nyeri leher akibat kolesterol tinggi dan asam urat sering kali disertai dengan gejala tambahan yang berbeda, yang dapat membantu membedakan penyebabnya:
Kolesterol Tinggi
1. Pusing atau sakit kepala
2. Sesak napas
3. Nyeri dada atau angina
4. Kelelahan berlebihan
5. Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh lainnya
Asam Urat
1. Pembengkakan dan kemerahan pada sendi
2. Nyeri hebat pada malam hari atau saat bangun tidur
3. Demam ringan pada beberapa kasus
4. Serangan nyeri mendadak dan intens pada sendi-sendi lain seperti kaki dan pergelangan tangan
4. Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan kolesterol tinggi biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan seperti statin untuk menurunkan kadar kolesterol, serta perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat rendah lemak jenuh, olahraga rutin, dan berhenti merokok.
Sedangkan, pengobatan asam urat termasuk obat anti-inflamasi seperti NSAID, kortikosteroid, dan obat-obatan khusus untuk menurunkan kadar asam urat seperti allopurinol. Menghindari makanan tinggi purin meliputi daging merah dan makanan laut juga merupakan bagian penting dari pencegahan serangan asam urat.
(dra)