Pulau Kucing di Jepang Diprediksi Punah dalam Beberapa Tahun Mendatang
loading...
A
A
A
TOKYO - Pulau Kucing di Jepang menghadapi ancaman serius. Populasi kucing yang menghuni pulau tersebut dilaporkan terus menurun drastis, dan para ahli memprediksi bahwa dalam beberapa tahun mendatang, kucing-kucing yang menjadi daya tarik utama pulau ini akan punah.
Salah satu Pulau Kucing yang paling terkenal di Jepang adalah Aoshima, terletak 30 menit perjalanan feri dari pantai Kota Ozu di Prefektur Ehime Jepang. Baru-baru ini tempat tersebut menjadi pemberitaan dengan mengumumkan bahwa semua kucingnya akan punah dalam beberapa tahun ke depan.
Sorotan ini muncul enam tahun setelah pulau itu mulai melakukan sterilisasi terhadap hewan-hewan berdasarkan rekomendasi Masyarakat Perlindungan Kucing Aoshima, yang menilai bahwa populasi kucing yang berjumlah 130 ekor terlalu besar untuk dirawat oleh 13 penduduk pulau itu. Terutama mengingat usia rata-rata populasi manusia adalah 75 tahun.
Mama kucing yang tinggal di Aoshima adalah salah satu penghuni yang merawat banyak hewan, dan bahkan membersihkan kotoran mereka dari jalanan di seluruh pulau seluas 0,49 kilometer persegi itu setiap hari sehingga tempat itu tampak bersih dan rapi bagi wisatawan.
Foto/Getty Images
Foto/Getty Images
Namun, dengan menurunnya jumlah wisatawan dan pembatalan perjalanan perahu dari daratan utama selama cuaca buruk, ada risiko kucing-kucing itu kelaparan. Jadi, Mama kucing berusia 73 tahun itu menyimpan makanan untuk kucing-kucing di pulau tersebut sepanjang tahun untuk memastikan mereka tidak pernah kelaparan.
Sejak 2013, mama kucing telah memainkan peran besar dalam menyediakan tempat berlindung yang aman bagi hewan-hewan berbulu itu. Namun, karena usianya yang semakin tua, surga bagi kucing sudah tidak ada lagi.
"Ketika mama kucing meninggalkan pulau ini karena usia tua, maka berakhirlah Pulau Kucing," tulis salah satu netizen di X dilansir dari Japan Today, Minggu (29/9/2024).
Aoshima memperkirakan bahwa Pulau Kucing hanya akan bertahan selama dua tahun lagi, dan itu bukan hanya karena penduduknya yang menua, karena kucing-kucingnya juga menua. Di mana setiap kucing kini berusia lebih dari tujuh tahun.
Foto/Getty Images
Situasi ini sangat berbeda dengan masa lalu, ketika pulau itu dihuni oleh 655 penduduk manusia pada 1960. Tetapi dalam beberapa dekade sejak itu, penduduknya telah pindah ke daratan utama, yang menyebabkan pulau ini menjadi penuh dengan kucing liar dari rumah-rumah terlantar, dan sekarang, jumlah penduduk manusia dan kucing berada pada titik terendah yang pernah ada.
“Masa depan Pulau Kucing. Jumlah kucing secara bertahap menurun. Kucing-kucing semakin menua. Saat ini, kucing-kucing di pulau itu semuanya berusia lebih dari tujuh tahun. Sejak sterilisasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2018, belum ada anak kucing yang lahir. Kami pikir kucing-kucing ini akan melewati jembatan pelangi dalam beberapa tahun," kata netizen.
"Saat ini ada lima penduduk di pulau itu. Karena wisatawan mulai berkurang datang ke pulau ini, akan ada pembicaraan untuk mengurangi atau bahkan membatalkan layanan feri reguler. Jika mama kucing tumbuh tua dan meninggalkan pulau itu, maka berakhirlah Pulau Kucing," tulis netizen.
"Ini adalah kisah yang menyedihkan, dan meskipun kami berharap setiap kucing dapat hidup bahagia di pulau ini, itu akan menjadi terakhir kalinya kami melihat Pulau Kucing," komentar netizen.
Lihat Juga: 7 Fakta Bobby Kertanegara, Kucing Kesayangan Prabowo Subianto yang Ikut Tinggal di Istana
Salah satu Pulau Kucing yang paling terkenal di Jepang adalah Aoshima, terletak 30 menit perjalanan feri dari pantai Kota Ozu di Prefektur Ehime Jepang. Baru-baru ini tempat tersebut menjadi pemberitaan dengan mengumumkan bahwa semua kucingnya akan punah dalam beberapa tahun ke depan.
Sorotan ini muncul enam tahun setelah pulau itu mulai melakukan sterilisasi terhadap hewan-hewan berdasarkan rekomendasi Masyarakat Perlindungan Kucing Aoshima, yang menilai bahwa populasi kucing yang berjumlah 130 ekor terlalu besar untuk dirawat oleh 13 penduduk pulau itu. Terutama mengingat usia rata-rata populasi manusia adalah 75 tahun.
Mama kucing yang tinggal di Aoshima adalah salah satu penghuni yang merawat banyak hewan, dan bahkan membersihkan kotoran mereka dari jalanan di seluruh pulau seluas 0,49 kilometer persegi itu setiap hari sehingga tempat itu tampak bersih dan rapi bagi wisatawan.
Foto/Getty Images
Foto/Getty Images
Namun, dengan menurunnya jumlah wisatawan dan pembatalan perjalanan perahu dari daratan utama selama cuaca buruk, ada risiko kucing-kucing itu kelaparan. Jadi, Mama kucing berusia 73 tahun itu menyimpan makanan untuk kucing-kucing di pulau tersebut sepanjang tahun untuk memastikan mereka tidak pernah kelaparan.
Sejak 2013, mama kucing telah memainkan peran besar dalam menyediakan tempat berlindung yang aman bagi hewan-hewan berbulu itu. Namun, karena usianya yang semakin tua, surga bagi kucing sudah tidak ada lagi.
"Ketika mama kucing meninggalkan pulau ini karena usia tua, maka berakhirlah Pulau Kucing," tulis salah satu netizen di X dilansir dari Japan Today, Minggu (29/9/2024).
Aoshima memperkirakan bahwa Pulau Kucing hanya akan bertahan selama dua tahun lagi, dan itu bukan hanya karena penduduknya yang menua, karena kucing-kucingnya juga menua. Di mana setiap kucing kini berusia lebih dari tujuh tahun.
Foto/Getty Images
Situasi ini sangat berbeda dengan masa lalu, ketika pulau itu dihuni oleh 655 penduduk manusia pada 1960. Tetapi dalam beberapa dekade sejak itu, penduduknya telah pindah ke daratan utama, yang menyebabkan pulau ini menjadi penuh dengan kucing liar dari rumah-rumah terlantar, dan sekarang, jumlah penduduk manusia dan kucing berada pada titik terendah yang pernah ada.
“Masa depan Pulau Kucing. Jumlah kucing secara bertahap menurun. Kucing-kucing semakin menua. Saat ini, kucing-kucing di pulau itu semuanya berusia lebih dari tujuh tahun. Sejak sterilisasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2018, belum ada anak kucing yang lahir. Kami pikir kucing-kucing ini akan melewati jembatan pelangi dalam beberapa tahun," kata netizen.
"Saat ini ada lima penduduk di pulau itu. Karena wisatawan mulai berkurang datang ke pulau ini, akan ada pembicaraan untuk mengurangi atau bahkan membatalkan layanan feri reguler. Jika mama kucing tumbuh tua dan meninggalkan pulau itu, maka berakhirlah Pulau Kucing," tulis netizen.
"Ini adalah kisah yang menyedihkan, dan meskipun kami berharap setiap kucing dapat hidup bahagia di pulau ini, itu akan menjadi terakhir kalinya kami melihat Pulau Kucing," komentar netizen.
Lihat Juga: 7 Fakta Bobby Kertanegara, Kucing Kesayangan Prabowo Subianto yang Ikut Tinggal di Istana
(dra)