Terungkap Penyataan Mendiang Tupac Shakur soal Kejahatan P. Diddy, Disampaikan Setahun sebelum Kematiannya
loading...
A
A
A
Tupac juga mengekspresikan kekhawatirannya pada saat penembakan studio tersebut, di mana P. Diddy dan Notorious BIG terlibat dalam peristiwa itu.
“Saya menekan tombol lift, berbalik, dan saat itulah orang-orang keluar dengan senjata mereka, dua senjata 9 mm yang identik,” ungkap Tupac.
Tupac pada saat itu merasakan bahwa orang tersebut “mengenal” dia.
“Mereka merampas barang-barangku saat aku sedang berbaring di lantai. Mataku terpejam, tetapi aku gemetar, karena situasi itu membuatku gemetar. Aku merasakan mereka menendang dan menginjak-injakku, mereka tidak memukul orang lain,” kisah Tupac.
“Kami melompat ke dalam lift dan naik ke atas. Saya pincang dan sebagainya, tetapi saya tidak merasakan apa-apa. Mati rasa. Ketika kami sampai di atas, saya melihat sekeliling, dan itu membuat saya sangat takut,” kata Tupac lagi.
Bukti tambahan lain adalah, Duane “Keffe D” Davis, tersangka pembunuhan Tupac pada 13 September 1996, pernah menyebut Diddy akan memberinya uang USD1 juta jika berhasil membunuh Tupac dan produser musik dari Death Row Records, Suge Knight. Duane sendiri bukan yang membunuh Tupac secara langsung, melainkan salah satu pemimpin komplotan dari pelaku pembunuhan Tupac.
Terdapat dalam tulisan dokumen pengadilan Clark County bahwa Duane pernah menyarankan P. Diddy agar membayar Erich Von Marthin USD1 juta dolar untuk pembunuhan tersebut dan juga menawarkan untuk mengatur panggilan telepon diam-diam dengan Terrence Brown, pengemudi yang membawa Tupac pada saat itu.
Duane Davis juga melaporkan ke pihak penyidik bahwa Diddy akan memberikan apa pun untuk "kepala orang itu", yang merujuk pada sosok Suge Knight yang sedang bersama Tupac di malam penembakan di Las Vegas tersebut. MG/Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
“Saya menekan tombol lift, berbalik, dan saat itulah orang-orang keluar dengan senjata mereka, dua senjata 9 mm yang identik,” ungkap Tupac.
Tupac pada saat itu merasakan bahwa orang tersebut “mengenal” dia.
“Mereka merampas barang-barangku saat aku sedang berbaring di lantai. Mataku terpejam, tetapi aku gemetar, karena situasi itu membuatku gemetar. Aku merasakan mereka menendang dan menginjak-injakku, mereka tidak memukul orang lain,” kisah Tupac.
“Kami melompat ke dalam lift dan naik ke atas. Saya pincang dan sebagainya, tetapi saya tidak merasakan apa-apa. Mati rasa. Ketika kami sampai di atas, saya melihat sekeliling, dan itu membuat saya sangat takut,” kata Tupac lagi.
Bukti tambahan lain adalah, Duane “Keffe D” Davis, tersangka pembunuhan Tupac pada 13 September 1996, pernah menyebut Diddy akan memberinya uang USD1 juta jika berhasil membunuh Tupac dan produser musik dari Death Row Records, Suge Knight. Duane sendiri bukan yang membunuh Tupac secara langsung, melainkan salah satu pemimpin komplotan dari pelaku pembunuhan Tupac.
Terdapat dalam tulisan dokumen pengadilan Clark County bahwa Duane pernah menyarankan P. Diddy agar membayar Erich Von Marthin USD1 juta dolar untuk pembunuhan tersebut dan juga menawarkan untuk mengatur panggilan telepon diam-diam dengan Terrence Brown, pengemudi yang membawa Tupac pada saat itu.
Duane Davis juga melaporkan ke pihak penyidik bahwa Diddy akan memberikan apa pun untuk "kepala orang itu", yang merujuk pada sosok Suge Knight yang sedang bersama Tupac di malam penembakan di Las Vegas tersebut. MG/Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
(tsa)