Sisi Lain White Party P Diddy, Pesta Penuh Skandal dan Kejahatan yang Seret Artis Hollywood
loading...
A
A
A
JAKARTA - White Party yang diselenggarakan P Diddy merupakan salah satu pesta bergengsi yang ditunggu- tunggu di Hollywood. Hal ini dikarenakan, para tamu undangan pesta ini merupakan kerumunan elit, mulai selebriti, influencer, tokoh terkemuka hingga atlet.
Pesta dengan dresscode serba putih ini dianggap dapat menjadi wadah untuk saling berjejaring dan menciptakan relasi luas disertai harapan bisa membangun karier yang lebih gemilang lagi ke depannya. Namun, setelah P Diddy ditangkap, White Party dikaitkan dengan kasus pemerasan, pemaksaan, pelecehan seksual dan perdagangan seks.
Menurut English, seorang penari yang bekerja di White Party pada awal 2000an, mengatakan jika suasana mewah yang dibangun sebenarnya hanya untuk menutupi kenyataan yang lebih gelap, yang mana terjadi tindakan paksaan dan non- konsensual.
Pesta dimulai dari siang hari, pada siang menuju sore sebenarnya terlihat seperti sebuah pesta yang ramah keluarga, karena pada beberapa foto, mendapati segenap tamu undangan yang turut membawa anak mereka dalam pesta tersebut. Tetapi pesta berubah menjadi pesta dewasa ketika sudah malam hari.
White Party memiliki aturan mengenai jam malam yang ketat, dimana tamu dibawah umur dan anak - anak ketika waktu sudah menunjukkan malam hari dihimbau untuk pulang, karena pesta yang sebenarnya baru akan dimulai.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Daily Mail, tertangkap jika Diddy berkata “Anak-anak punya waktu satu jam lagi sebelum semuanya berubah menjadi sesuatu yang lebih dewasa… singkirkan anak-anak,”
“Bagian eksplisit dari pesta dimulai setelah sebagian besar tamu pulang larut malam,” Klaim English.
Tom Swoope, seorang Content Creator di industri musik, menceritakan pengalamannya ketika menghadiri White Party ini, ia mengatakan jika pesta ini memiliki beberapa level masuk, mulai dari area umum hingga area VIP. Jadi, semakin eksklusif tamunya, maka ia bisa mengakses ruangan yang dijaga ketat oleh keamanan. Tom Swoope pun berkata bahwa ia pernah melihat penggunaan narkoba, seperti ekstasi dan kokain, serta terdapat aktivitas seksual juga di pesta tersebut.
Menurut Swoope, aktivitas kejahatan pelecehan seksual terjadi di level dalam, di sebuah ruangan dimana tidak semua tamu bisa masuk kedalamnya, karena dijaga ketat privasinya oleh keamanan. Salah satu kejahatan yang terjadi adalah dengan menyuruh dan memaksa selebriti - selebriti baru untuk melakukan aktivitas seksual dengan menjanjikannya akan diberi kesepakatan bermusik dengan naungan label besar berdasarkan rekomendasi dari P. Diddy.
Para artis dan selebriti yang hadir dalam White Party P. Diddy ini mencuat dan ramai dibicarakan di media sosial. Disebut sebagai “Diddy List”, membawa nama - nama artis Hollywood besar seperti Jennifer Lopez, Paris Hilton, Kevin Hart, Kelly Osborne, Jay Z, Beyonce, Usher, Mariah Carey, Kim Kardashian, Alicia Keys, Leonardo DiCaprio, Sarah Jessica Parker, Martha Stewart, Jamie Foxx, Russel Simmons, Russel Brand, Chevy Chase, Will Smith, and Ashton Kutcher, serta masih banyak nama lainnya.
Beberapa selebriti yang turut menjadi tamu juga memberi komentar terkait White Party P Diddy tersebut. Salah satunya adalah Ashton Kutcher yang menjadi Co- host bersama Diddy, “Saya punya banyak cerita yang tidak bisa saya bagikan,” kata Kutcher dalam wawancara di program Hot Ones.
“Saya pergi ke sana untuk melihat gaya hidupnya, dan itu sangat liar, itu gila,” kata Usher dalam wawancara pada 2016.
Saat ini, kepolisian masih terus menginvestigasi dan mencari tahu lebih dalam terkait kasus P Diddy dan keterlibatan dari selebriti Hollywood lain. Sementara itu, rapper terkenal P Diddy sendiri sudah ditahan di penjara Brooklyn dan menunggu persidangan. Ia terancam hukuman penjara seumur hidup atas kasus kejahatan beratnya tersebut.
MG/ Tiara Fitrianti Siregar
Pesta dengan dresscode serba putih ini dianggap dapat menjadi wadah untuk saling berjejaring dan menciptakan relasi luas disertai harapan bisa membangun karier yang lebih gemilang lagi ke depannya. Namun, setelah P Diddy ditangkap, White Party dikaitkan dengan kasus pemerasan, pemaksaan, pelecehan seksual dan perdagangan seks.
Sisi Lain White Party P Diddy
White Party pertama kali diadakan pada 7 September 1998 di East Hampton, New York. Dalam sebuah wawancara bersama Oprah Winfrey, Diddy menyampaikan jika tujuan utama dari pesta ini adalah untuk menghilangkan citra semua orang dan menempatkan semua orang dalam warna yang sama dan pada level yang sama, di mana pesta digelar dengan mewah hingga turut mengundang ratusan tamu di dalamnya.Menurut English, seorang penari yang bekerja di White Party pada awal 2000an, mengatakan jika suasana mewah yang dibangun sebenarnya hanya untuk menutupi kenyataan yang lebih gelap, yang mana terjadi tindakan paksaan dan non- konsensual.
Pesta dimulai dari siang hari, pada siang menuju sore sebenarnya terlihat seperti sebuah pesta yang ramah keluarga, karena pada beberapa foto, mendapati segenap tamu undangan yang turut membawa anak mereka dalam pesta tersebut. Tetapi pesta berubah menjadi pesta dewasa ketika sudah malam hari.
White Party memiliki aturan mengenai jam malam yang ketat, dimana tamu dibawah umur dan anak - anak ketika waktu sudah menunjukkan malam hari dihimbau untuk pulang, karena pesta yang sebenarnya baru akan dimulai.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Daily Mail, tertangkap jika Diddy berkata “Anak-anak punya waktu satu jam lagi sebelum semuanya berubah menjadi sesuatu yang lebih dewasa… singkirkan anak-anak,”
“Bagian eksplisit dari pesta dimulai setelah sebagian besar tamu pulang larut malam,” Klaim English.
Tom Swoope, seorang Content Creator di industri musik, menceritakan pengalamannya ketika menghadiri White Party ini, ia mengatakan jika pesta ini memiliki beberapa level masuk, mulai dari area umum hingga area VIP. Jadi, semakin eksklusif tamunya, maka ia bisa mengakses ruangan yang dijaga ketat oleh keamanan. Tom Swoope pun berkata bahwa ia pernah melihat penggunaan narkoba, seperti ekstasi dan kokain, serta terdapat aktivitas seksual juga di pesta tersebut.
Menurut Swoope, aktivitas kejahatan pelecehan seksual terjadi di level dalam, di sebuah ruangan dimana tidak semua tamu bisa masuk kedalamnya, karena dijaga ketat privasinya oleh keamanan. Salah satu kejahatan yang terjadi adalah dengan menyuruh dan memaksa selebriti - selebriti baru untuk melakukan aktivitas seksual dengan menjanjikannya akan diberi kesepakatan bermusik dengan naungan label besar berdasarkan rekomendasi dari P. Diddy.
Libatkan Selebriti Hollywood
White Party diselenggarakan dengan banyak dihadiri oleh artis dan selebriti Hollywood. Para tamu yang pernah hadir sedang dalam pantauan atas dugaan keterlibatannya dalam kejahatan di pesta milik Diddy tersebut. Menurut polisi yang merazia Mansion Diddy, memang belum tentu selebriti yang hadir turut ikut dalam kejahatannya, tetapi kemungkinan jika mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi memilih untuk diam.Para artis dan selebriti yang hadir dalam White Party P. Diddy ini mencuat dan ramai dibicarakan di media sosial. Disebut sebagai “Diddy List”, membawa nama - nama artis Hollywood besar seperti Jennifer Lopez, Paris Hilton, Kevin Hart, Kelly Osborne, Jay Z, Beyonce, Usher, Mariah Carey, Kim Kardashian, Alicia Keys, Leonardo DiCaprio, Sarah Jessica Parker, Martha Stewart, Jamie Foxx, Russel Simmons, Russel Brand, Chevy Chase, Will Smith, and Ashton Kutcher, serta masih banyak nama lainnya.
Baca Juga
Beberapa selebriti yang turut menjadi tamu juga memberi komentar terkait White Party P Diddy tersebut. Salah satunya adalah Ashton Kutcher yang menjadi Co- host bersama Diddy, “Saya punya banyak cerita yang tidak bisa saya bagikan,” kata Kutcher dalam wawancara di program Hot Ones.
“Saya pergi ke sana untuk melihat gaya hidupnya, dan itu sangat liar, itu gila,” kata Usher dalam wawancara pada 2016.
Saat ini, kepolisian masih terus menginvestigasi dan mencari tahu lebih dalam terkait kasus P Diddy dan keterlibatan dari selebriti Hollywood lain. Sementara itu, rapper terkenal P Diddy sendiri sudah ditahan di penjara Brooklyn dan menunggu persidangan. Ia terancam hukuman penjara seumur hidup atas kasus kejahatan beratnya tersebut.
MG/ Tiara Fitrianti Siregar
(tdy)