SIAL Interfood, Ajang Unjuk Gigi Kuliner Nusantara di Kancah Internasional
loading...
A
A
A
Wamendag mengatakan, industri makanan dan minuman di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir dengan tingkat pertumbunan sebesar 6,8 persen dan nilai ekspor total USD 5,2 miliar pada tahun 2023.
Produk makanan dan minuman Indonesia juga telah diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Wamendag menambahkan, bisnis di Indonesia didominasi oleh sektor UMKM.
UMKM Indonesia telah berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB dan telah menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. Kemendag mempunyai tiga program kerja utama dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi dan Siap Adaptasi) ekspor.
Melalui program tersebut, diharapkan produk-produk UMKM dapat bersaing di pasar global. Pada kesempatan tersebut, Wamendag didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; Sekretaris Ditjen PEN, Muhammad Suaib Sulaiman; dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.
Sementara itu, beragam program istimewa akan dihadirkan di SIAL Interfood 2024, termasuk kompetisi Roasting dari SIROC yang menggugah semangat para penggemar kopi serta Workshop Gelato eksklusif yang dipandu oleh Espresso Italia.
Salah satu daya tarik utama adalah Business Matching yang merupakan program unggulan yang dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara produsen, distributor, dan pembeli internasional. Program ini memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk terlibat dalam diskusi mendalam, menjalin koneksi strategis, dan menegosiasikan kerja sama bisnis baru.
Dengan menghadirkan peserta dari local maupun internasional, acara ini menjadi platform efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal ke kancah global. Pengunjung juga dapat menikmati Indonesia Coffee Art Battle, perayaan ekosistem kopi yang melibatkan petani hingga pengusaha dengan menampilkan keahlian barista terbaik.
Seminar ICAB bertema “Mixology dan Manual Brew Open Service” menambah keberagaman program, sementara kompetisi masak La Cuisine dengan hampir 1.000 peserta dari berbagai negara menampilkan inovasi kuliner oleh chef profesional internasional.
Tak ketinggalan, berbagai talkshow yang informatif juga turut memperkaya acara, seperti Talkshow dari Asosiasi Teh Indonesia (ATI) dengan tema Tea for All Generations dan diskusi dari ASTRULI berjudul Seize International Market Opportunities.
Selain itu, Forum Group Discussion (FGD) oleh ASTRULI akan mengulas Policy Support and Facilitation of the Down-Streaming of Indonesian Seaweed. Sebuah konferensi penting oleh APRINDO bertopik Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Pertumbuhan Ekonomi dan Ritel Modern juga dijadwalkan, disertai seminar dari ARPI yang mengangkat tema Modern Cold Chain Warehouse.
Produk makanan dan minuman Indonesia juga telah diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Wamendag menambahkan, bisnis di Indonesia didominasi oleh sektor UMKM.
UMKM Indonesia telah berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB dan telah menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. Kemendag mempunyai tiga program kerja utama dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi dan Siap Adaptasi) ekspor.
Melalui program tersebut, diharapkan produk-produk UMKM dapat bersaing di pasar global. Pada kesempatan tersebut, Wamendag didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; Sekretaris Ditjen PEN, Muhammad Suaib Sulaiman; dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.
Sementara itu, beragam program istimewa akan dihadirkan di SIAL Interfood 2024, termasuk kompetisi Roasting dari SIROC yang menggugah semangat para penggemar kopi serta Workshop Gelato eksklusif yang dipandu oleh Espresso Italia.
Salah satu daya tarik utama adalah Business Matching yang merupakan program unggulan yang dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara produsen, distributor, dan pembeli internasional. Program ini memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk terlibat dalam diskusi mendalam, menjalin koneksi strategis, dan menegosiasikan kerja sama bisnis baru.
Dengan menghadirkan peserta dari local maupun internasional, acara ini menjadi platform efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal ke kancah global. Pengunjung juga dapat menikmati Indonesia Coffee Art Battle, perayaan ekosistem kopi yang melibatkan petani hingga pengusaha dengan menampilkan keahlian barista terbaik.
Seminar ICAB bertema “Mixology dan Manual Brew Open Service” menambah keberagaman program, sementara kompetisi masak La Cuisine dengan hampir 1.000 peserta dari berbagai negara menampilkan inovasi kuliner oleh chef profesional internasional.
Tak ketinggalan, berbagai talkshow yang informatif juga turut memperkaya acara, seperti Talkshow dari Asosiasi Teh Indonesia (ATI) dengan tema Tea for All Generations dan diskusi dari ASTRULI berjudul Seize International Market Opportunities.
Selain itu, Forum Group Discussion (FGD) oleh ASTRULI akan mengulas Policy Support and Facilitation of the Down-Streaming of Indonesian Seaweed. Sebuah konferensi penting oleh APRINDO bertopik Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Pertumbuhan Ekonomi dan Ritel Modern juga dijadwalkan, disertai seminar dari ARPI yang mengangkat tema Modern Cold Chain Warehouse.