Mayhem Fest Digelar Lagi, Megadeth dan Lamb of God Disebut-sebut Jadi Headliner

Senin, 20 Januari 2020 - 01:01 WIB
Mayhem Fest Digelar Lagi, Megadeth dan Lamb of God Disebut-sebut Jadi Headliner
Mayhem Fest Digelar Lagi, Megadeth dan Lamb of God Disebut-sebut Jadi Headliner
A A A
TORONTO - Akhir tahun kemarin, Mayhem Festival telah mengonfirmasi kebangkitannya. Festival tur musik heavy metal yang menyusuri Amerika Utara selama musim panas itu bakal kembali dihelat tahun ini, setelah kali terakhir digelar pada 2015. Menyusul kabar kebangkitan ajang ini, banyak rumor yang menyebutkan bahwa dua band cadas asal Negeri Paman Sam, yakni Megadeth dan Lamb of God bakal menjadi headliner dalam Mayhem Festival 2020.

Dua band itu pernah terlibat dalam perhelatan Mayhem Fest sebelumnya. Lamb of God tampil di Mayhem Fest 2010, dan Megadeth hadir di tahun berikutnya. Meskipun begitu, hingga saat ini masih belum ada kabar resmi yang dirilis pihak penyelenggara terkait pengisi acara Mayhem Fest 2020.

Sejak kali pertama digelar pada 2008, Mayhem Fest sempat menjadi festival musik cadas terbesar di Amerika Serikat pada akhir 2000-an dan awal 2010-an. Band-band kenamaan seperti Slipknot, Korn, Avenged Sevenfold, Dragonforce, Amon Amarth, Behemoth, Hatebreed, Testament, Rob Zombie, Slayer dan banyak lainnya, pernah mengguncang panggung Mayhem Fest.

Di perhelatan terakhirnya, festival ini menampilkan Slayer, King Diamond, Hellyeah dan The Devil Wears Prada di panggung utamanya. Sayangnya, kehadiran mereka dan sejumlah band pendukung lainnya tidak mampu mendatangkan banyak penonton. Dengan sangat rendahnya kehadiran penonton, sementara di sisi lain biaya produksi semakin meningkat, maka sang penggagas acara Kevin Lyman dan John Reese memutuskan untuk menghentikan Mayhem Fest.

"Rockstar Energy Drink Mayhem Festival 2015 akan segera berakhir. Yang saya tahu adalah kita semua telah berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan Mayhem rumah bagi para seniman, sebuah platform bagi band untuk meningkatkan basis penggemarnya dan tempat di mana orang merasa disambut," ungkap Reese dalam unggahan media sosialnya pada Agustus 2015, sebagaimana dikutip dari Loud Wire.

Namun, bukan sekadar "menidurkan" Mayhem Fest, seusai acara terakhir, Kevin Lyman, yang merupakan pendiri Vans Warped Tour, juga mencibir tingginya tarif yang dipatok band headliner. Dia juga mengkritik scene metal, yang begitu rendah kehadirannya ketimbang biasanya. "Tidak seperti punk rock, metal tidak pernah tahu bagaimana mundur selangkah untuk membawa maju scene metal secara keseluruhan," kata Lyman kepada Detroit Free Press pada Juli 2015.

"Begitulah punk rock itu. Begitulah cara kami memelihara punk rock. Bad Religion akan mengambil lebih sedikit dari yang biasanya untuk membawa seluruh scene melangkah ke depan, jadi kami bisa memastikan kami memiliki paket (tur) yang baik di sekitar mereka. Metal tampaknya tidak memiliki kepedulian seperti itu, tidak pernah, tidak pernah sejak saya bekerja di klub di tahun 1980-an. Itu selalu tentang saya, saya, saya."

Merasa ada yang kurang tepat dari pernyataannya itu, Lyman di kemudian hari menyampaikan pemrohonan maafnya, dan menarik seluruh ucapannya tersebut.

Pernyataan Lyman itu pun sempat membuat pentolan yang juga gitaris Slayer, Kerry King berang. "Saya tidak terima dengan apa yang (Lyman) katakan secara pribadi," tegas Kerry kepada Houston Press.

Menurut Kerry, Lyman mengucapkan omong kosong yang dapat merusak Mayhem Fest, dan semua tur atau event yang digelarnya di masa mendatang. "Bukan hanya Mayhem, tapi apapun yang dia promosikan. Karena, bagi saya, dia melakukan bunuh diri bisnis," imbuhnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5113 seconds (0.1#10.140)