GSK dan Kemenkes Bersatu untuk Tingkatkan Inovasi Kesehatan di Indonesia

Jum'at, 20 Desember 2024 - 15:00 WIB
loading...
GSK dan Kemenkes Bersatu...
Pengembangan vaksin inovatif adalah langkah penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Pengembangan vaksin inovatif adalah langkah penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun hal ini harus diiringi oleh sistem pendukung yang kuat agar inovasi tersebut dapat diimplementasikan secara luas dan efektif.

Salah satu upaya meningkatkan kapabilitas peneliti lokal di bidang kesehatan adalah melalui kemitraan. Salah satunya adalah kemitraan dengan GSK Global Health untuk platform Open Lab Foundation karena memberikan akses fasilitas, pelatihan internasional, serta mendorong kolaborasi ilmiah.

Manish Munot, General Manager & Presiden Direktur PT. Glaxo Wellcome (GSK) Indonesia, menyampaikan, platform ini juga membuka peluang uji klinis guna mempercepat pengembangan solusi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka mendorong inovasi di bidang kesehatan.

Menurut Manush, pemerintah memiliki peluang besar untuk memperkuat upaya ini dengan melanjutkan pembelajaran dari pandemi, termasuk peningkatan laju vaksinasi untuk orang dewasa dengan mempermudah akses vaksin bagi masyarakat.



"GSK berambisi untuk terus memberikan dampak positif kesehatan pada lebih dari 2,5 miliar pasien di seluruh dunia," kata Manish, Kamis (19/12).

Kontribusi terbaik yang dapat GSK berikan dalam mencegah dan mengubah perjalanan penyakit adalah melalui inovasi.

"Itulah mengapa di GSK, kami mengembangkan portofolio vaksin terluas di industri untuk membantu melindungi semua tahapan kehidupan, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut,” ujarnya.

Sebagai perusahaan biofarmasi global, lanjut Manish, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.

Di Indonesia, GSK sudah beroperasi lebih dari 50 tahun dan berupaya mempercepat dan memperluas akses terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan seluruh lapisan masyarakat.



Menurut dia, Indonesia dengan populasi lebih dari 279 juta jiwa, memiliki tantangan kesehatan besar terkait prevalensi penyakit menular dan tidak menular.

Penyakit menular menyumbang 21% angka kematian, sementara 73% disebabkan oleh penyakit tidak menular.

"Oleh karena itu, terdapat peluang untuk mengalihkan fokus dari pembiayaan pengobatan penyakit ke investasi kesehatan melalui pencegahan, diagnosis, dan pengobatan dini, yang dapat memperbaiki sistem kesehatan dan mengurangi biaya perawatan di masa depan," bebernya.

Hal ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan angka harapan hidup rata-rata masyarakat Indonesia

"Agar dapat melampaui rata-rata global, serta meningkatkan posisi Indonesia dari sisi Indeks inovasi untuk sektor kesehatan," imbuhnya.



Selain vaksinasi, GSK juga mendukung pencegahan terhadap perburukan penyakit melalui terapi inovatif seperti pengobatan untuk pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Asma.

Ini diharapkan dapat menekan angka rawat inap dan mengurangi biaya ekonomi akibat komplikasi penyakit pernapasan tersebut.

Manish menambahkan, untuk memberikan dampak positif ini, GSK Indonesia sudah meluncurkan setidaknya satu inovasi produk setiap 6 bulan sepanjang 2024 untuk memperluas akses terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif bagi pasien, termasuk pengobatan untuk PPOK dan Asma,

"Harapannya, masyarakat Indonesia dapat memiliki akses yang setara terhadap inovasi seperti di negara maju untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan dapat menua dengan sehat," tutupnya
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sudah Terdeteksi di...
Sudah Terdeteksi di Indonesia, Apakah HMPV Ada Obatnya?
3 Persamaan Virus HMPV...
3 Persamaan Virus HMPV dan Covid-19, Keduanya dapat Menimbulkan Wabah
Gelar Seminar Internasional,...
Gelar Seminar Internasional, Poltekkes Kemenkes Jakarta II Kerjas Sama dengan Universitas Luar Negeri
Sortaman Saragih Soroti...
Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
Penggunaan Antibiotik...
Penggunaan Antibiotik Tidak Bijak Picu Resistensi, Kemenkes Beri Peringatan Keras
Kemenkes Klarifikasi...
Kemenkes Klarifikasi Alasan Dibekukannya Prodi Anestesi Undip
Kemenkes Pastikan Informasi...
Kemenkes Pastikan Informasi Vaksin Mpox adalah Eksperimental Hoaks
Kemenkes Resmikan PLTS...
Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
Viral Mitos Penyakit...
Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Rekomendasi
Serapan Bulog Naik 2.000...
Serapan Bulog Naik 2.000 Persen, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
Puncak Arus Mudik di...
Puncak Arus Mudik di GT Kalikangkung, Volume Kendaraan Naik 169 Persen
THR Lancar dan Aman,...
THR Lancar dan Aman, Kirim Pakai BRImo Aja!
Berita Terkini
Megan Fox Melahirkan...
Megan Fox Melahirkan Anak Perempuan Buah Cinta dengan Machine Gun Kelly
47 menit yang lalu
4 Artis Indonesia Rayakan...
4 Artis Indonesia Rayakan Hari Raya Nyepi 2025, Happy Salma Mengarak Ogoh-ogoh
1 jam yang lalu
Penjelasan Ending When...
Penjelasan Ending When Life Gives You Tangerines dan Kemungkinan Season 2
2 jam yang lalu
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 187: Tekad Biru Laporkan Vernie ke Polisi
3 jam yang lalu
Wisuda Akbar Hafiz Indonesia...
Wisuda Akbar Hafiz Indonesia 2025: Generasi Qur'ani Menginspirasi Melalui Ketekunan dan Keberanian
4 jam yang lalu
Sinopsis Sinetron Cinta...
Sinopsis Sinetron Cinta Yasmin Eps 261: Langkah Ekstrim Ajeng & Kejutan Bagi Yasmin-Romeo
5 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Korup...
Negara Paling Korup di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Berapa?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved