Pasien HMPV Gambarkan Gejala yang Mengerikan: Terburuk yang Pernah Saya Rasakan
loading...
A
A
A
Dr John Williams, seorang dokter anak di University of Pittsburgh yang telah menghabiskan kariernya meneliti vaksin dan pengobatan untuk HMPV mengatakan patogen tersebut merupakan salah satu virus yang paling mungkin membuat orang dirawat di rumah sakit dan bahkan membunuh anak-anak dan orang-orang yang rentan karena tidak ada vaksin atau obat untuk mengobatinya.
HMPV mirip dengan virus musiman lainnya, seperti RSV yang menyebabkan gejala flu biasa. HMPV diperkirakan menyebabkan sekira satu dari 10 penyakit pernapasan pada anak-anak.
Meski sebagian besar kasusnya ringan, beberapa pasien dapat mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia atau, seperti dalam kasus Ibu Davison, bronkitis, radang saluran bronkial di paru-paru, yang menyebabkan batuk dan gejala lainnya.
Ibu Davison sakit selama sekitar satu bulan dan kemudian membaik, tetapi ia telah mendesak orang lain untuk tidak menganggap infeksi tersebut sebagai infeksi ringan.
Sementara, kreator TikTok asal Amerika @alymoreno32 mengklaim dalam salah satu videonya bahwa bayinya terkena HMPV pada Maret 2024. Ia mengatakan kondisi bayinya memburuk dengan cepat dan ia dilarikan kembali ke rumah sakit setelah tidak bisa bernapas.
“Kedengarannya sangat buruk. [Ia] tidak mau makan, tidak mau bergerak,” ujar dia lagi.
HMPV sendiri pertama kali diidentifikasi pada 2001 dan menginfeksi ribuan orang Amerika setiap tahun. Menurut data terbaru CDC, hanya kurang dari 300 hasil tes positif dilaporkan selama minggu terakhir Desember, angka terbaru yang tersedia, yang merupakan hal yang normal untuk saat ini.
CDC mengatakan bahwa mereka 'memantau' kasus-kasus di China, tetapi percaya bahwa kasus-kasus itu 'saat ini tidak perlu dikhawatirkan di AS.'
Sekira 20.000 anak di bawah lima tahun di AS dirawat di rumah sakit karena HMPV setiap tahun dan beberapa ratus di antaranya meninggal karena penyakit tersebut.
CDC AS mengatakan pihaknya sedang 'memantau' kasus-kasus di China tetapi meyakini kasus-kasus tersebut 'saat ini tidak menjadi penyebab kekhawatiran di AS'.
HMPV mirip dengan virus musiman lainnya, seperti RSV yang menyebabkan gejala flu biasa. HMPV diperkirakan menyebabkan sekira satu dari 10 penyakit pernapasan pada anak-anak.
Meski sebagian besar kasusnya ringan, beberapa pasien dapat mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia atau, seperti dalam kasus Ibu Davison, bronkitis, radang saluran bronkial di paru-paru, yang menyebabkan batuk dan gejala lainnya.
Ibu Davison sakit selama sekitar satu bulan dan kemudian membaik, tetapi ia telah mendesak orang lain untuk tidak menganggap infeksi tersebut sebagai infeksi ringan.
Sementara, kreator TikTok asal Amerika @alymoreno32 mengklaim dalam salah satu videonya bahwa bayinya terkena HMPV pada Maret 2024. Ia mengatakan kondisi bayinya memburuk dengan cepat dan ia dilarikan kembali ke rumah sakit setelah tidak bisa bernapas.
“Kedengarannya sangat buruk. [Ia] tidak mau makan, tidak mau bergerak,” ujar dia lagi.
HMPV sendiri pertama kali diidentifikasi pada 2001 dan menginfeksi ribuan orang Amerika setiap tahun. Menurut data terbaru CDC, hanya kurang dari 300 hasil tes positif dilaporkan selama minggu terakhir Desember, angka terbaru yang tersedia, yang merupakan hal yang normal untuk saat ini.
CDC mengatakan bahwa mereka 'memantau' kasus-kasus di China, tetapi percaya bahwa kasus-kasus itu 'saat ini tidak perlu dikhawatirkan di AS.'
Sekira 20.000 anak di bawah lima tahun di AS dirawat di rumah sakit karena HMPV setiap tahun dan beberapa ratus di antaranya meninggal karena penyakit tersebut.
CDC AS mengatakan pihaknya sedang 'memantau' kasus-kasus di China tetapi meyakini kasus-kasus tersebut 'saat ini tidak menjadi penyebab kekhawatiran di AS'.