Awas Hoax! Berkumur Air Garam atau Cuka Tak Terbukti Sembuhkan Covid-19

Selasa, 31 Maret 2020 - 07:30 WIB
Awas Hoax! Berkumur Air Garam atau Cuka Tak Terbukti Sembuhkan Covid-19
Awas Hoax! Berkumur Air Garam atau Cuka Tak Terbukti Sembuhkan Covid-19
A A A
LIVERPOOL - Berkumur dengan air garam atau cuka diklaim dapat menjadi obat coronavirus yang menyebabkan Covid-19. Informasi ini pun banyak beredar di media sosial Facebook dan pesan berantai Whatsapp.

Sebagaimana dinukil dari Metro, baru-baru ini, disebutkan bahwa sebelum sampai paru-paru, coronavirus akan tertinggal di tenggorokan selama empat hari dan pada momen ini pasien akan mulai batuk serta sakit tenggorokan. Jika banyak minum air dan berkumur dengan air hangat dan garam atau cuka dapat menghilangkan virus.

Sayangnya, informasi tersebut tidak terbukti kebenarannya. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa berkumur dengan air garam atau cuka dapat menyebabkan luka. Pada dasarnya, Covid-19 merupakan penyakit baru yang penularannya melalui droplet atau percikan batuk, bersin yang terinfeksi dan bersentuhan dengan seseorang.

"Ini memasuki saluran pernapasan, termasuk hidung, mulut, tenggorokan, dan saluran udara, dan dari sana mulai menginfeksi tubuh. Dengan fase inkubasi sekitar lima hari, membayangkan virus yang mengintai di tenggorokan, menunggu untuk menyerang," jelas Dr Keith Grimes, Dokter AI dan Dokter Umum di Babylon.

Dosen Biologi Manusia dan Ilmu Biologi di Liverpool Hope University, Dr Perpetua Emeagi mengatakan, coronavirus tidak hanya hidup di belakang tenggorokan yang memengaruhi seluruh saluran pernapasan. Menurutnya, hanya menargetkan satu area dari sistem itu tidak akan memberikan efek yang berarti untuk membunuh virus. "Berkumur dengan air garam atau larutan cuka, pada saat ini, hanyalah tindakan yang sia-sia," kata Emeagi.

Grimes khawatir bahwa dengan menggunakan cara-cara tradisional ini, orang akan mengabaikan metode pencegahan yang terbukti ilmiahnya. Hal ini mengingat Covid-19 menyerupai pernapasan lainnya, sehingga kemungkinan besar banyak orang berpikir untuk menggunakan obat tradisional sederhana seperti berkumur dengan air garam atau cuka.

"Ada beberapa bukti yang lemah bahwa hidung yang dibilas dengan saline dapat membantu pemulihan dari kedinginan. Tetapi virus corona bukanlah flu biasa. Tidak hanya tidak ada bukti bahwa obat ini bekerja atau menghilangkan virus corona, tetapi jika orang percaya itu bekerja, mereka mungkin mengabaikan beberapa saran yang terbukti dan direkomendasikan -seperti mencuci tangan, batuk dan bersin, dan menjaga jarak sosial yang efektif terbukti," terang Grimes.

"Karena informasi palsu seperti ini bisa sangat berbahaya. Untuk alasan ini, dokter dan ilmuwan merekomendasikan Anda mengikuti panduan resmi dan menggunakan sumber informasi tepercaya," lanjutnya.

Walaupun berkumur dengan air garam tidak akan membunuh virus corona, melakukan cara ini mungkin membuat Anda berpikir itu berfungsi, karena gejala berkurang. Memang benar berkumur dengan air hangat dan garam atau cuka dapat meringankan gejala sakit tenggorokan, karena ini adalah solusi hipertonik, yang menarik air dari sel-sel tenggorokan bersama dengan bakteri yang bersarang di sana.

Tetapi tidak ada bukti bahwa pengobatan rumahan ini memberikan manfaat nyata untuk virus corona. Dr Aragona Giuseppe, GP dan penasihat medis di Prescription Doctor mencatat bahwa berkumur dengan air hangat dengan garam atau cuka tidak akan menghilangkan virus atau menghentikannya mencapai paru-paru Anda, yang merupakan area utama yang diserang. Cara ini hanya efektif dalam meredakan sakit tenggorokan untuk sementara waktu, namun rasa sakitnya akan segera kembali dan itu bukan obat untuk Covid-19.

Aragone menyarankan untuk waspada terhadap informasi yang di media sosial yang belum terbukti kebenarannya. Mencoba pengobatan rumahan seperti kumur air garam tidak hanya gagal dalam mengobati virus corona tapi juga bisa membahayakan. Pada efek yang lebih parah, cara ini bisa meningkatkan tekanan daeah jauh lebih tinggi pada mereka yang hipertensi. Efek samping lainnya adalah rasa tidak nyaman, termasuk mual, sakit dan tenggorokan terbakar.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5524 seconds (0.1#10.140)