Ritchie Blackmore Disebut sebagai Sosok Tak Tergantikan di Deep Purple
loading...
A
A
A
LONDON - Sosok Ritchie Blackmore ternyata tidak pernah bisa dilupakan oleh band rock legendaris asal Inggris, Deep Purple . Sebagaimana diungkapkan sang pembetot bass Roger Glover bahwa peran mantan gitaris dan salah satu pendiri Deep Purple itu takkan pernah tergantikan.
(Baca juga: Industri K-pop Tetap Bersinar saat Pandemi )
Basis berusia 74 tahun itu mengaku sangat terkejut ketika kali pertama mendengar Blackmore menyatakan mundur dari band pada November 1993 atau setelah penampilan di Finlandia. "Saya terkejut ketika Ritchie menyerahkan pemberitahuannya dan mengatakan dia tidak ingin bermain lagi setelah Helsinki. Dan kami sedang tur pada saat itu," ungkap Glover dalam sebuah wawancara dan dikutip Blabber Mouth.
Mundurnya Blackmore membuat keadaan menjadi sangat sulit, dan Roger Glover pun tidak tahu bagaimana band bertekad untuk terus melanjutkan perjalanan tanpa Blackmore. "Joe Satriani adalah pengganti sementara, yang menunjukkan kepada kami bagaimana kami bisa hidup tanpa Ritchie. Tapi saya sangat yakin bahwa Anda tidak dapat menggantikan Ritchie. Dia adalah siapa dia, dan tidak mungkin Anda bisa menggantikannya," tuturnya.
Lebih lanjut, Roger Glover mengatakan, jika Anda membuat seseorang bermain seperti Blackmore atau serupa bahwa sesuatu sepertinya, itu akan menjadi perbandingan yang mengerikan.
"Kami membutuhkan sesuatu yang berbeda. Dan bagi saya, karakter Deep Purple selalu adalah Ritchie dan (mendiang pemain kibor) Jon (Lord) sebagai instrumentalis, dan mereka berdua virtuoso. Jadi, Anda harus memiliki virtuoso," ucap Roger Glover.
Menurutnya, terdapat ribuan gitaris yang bisa bermain, namun sangat sedikit yang menonjol sebagai individu yang sangat individual dan berbeda dari orang lain. "Dan, saya merasakan (gitaris saat ini) Steve (Morse) mampu mempresentasikannya," imbuhnya.
"Dia (Steve Morse) bertanya kepada saya ketika kami kali pertama bertemu, dia berkata, 'Apa yang kamu inginkan dari saya?', saya berkata, 'Saya ingin Anda menjadi diri sendiri. Anda tidak bisa berada di band kecuali jadi diri Anda sendiri, seratus persen'. Dan dia berkata, 'Jadi saya bisa memainkan apa saja?', saya berkata, 'Ya. Apapun akan dilakukan. Kami akan memberi tahu Anda apakah kami menginginkannya atau tidak."
(Baca juga: Dynamite BTS Tembus 350 Juta Penayangan )
Glover juga merasa jika perubahan lineup berdampak langsung pada moral band. "Purpendicular adalah salah satu album paling bahagia yang pernah saya buat, karena tiba-tiba kami menemukan diri kami menulis lagu yang tidak pernah kami tulis sebelumnya," kata Roger mengacu pada album perdana Deep Purple bersama Morse.
(Baca juga: Industri K-pop Tetap Bersinar saat Pandemi )
Basis berusia 74 tahun itu mengaku sangat terkejut ketika kali pertama mendengar Blackmore menyatakan mundur dari band pada November 1993 atau setelah penampilan di Finlandia. "Saya terkejut ketika Ritchie menyerahkan pemberitahuannya dan mengatakan dia tidak ingin bermain lagi setelah Helsinki. Dan kami sedang tur pada saat itu," ungkap Glover dalam sebuah wawancara dan dikutip Blabber Mouth.
Mundurnya Blackmore membuat keadaan menjadi sangat sulit, dan Roger Glover pun tidak tahu bagaimana band bertekad untuk terus melanjutkan perjalanan tanpa Blackmore. "Joe Satriani adalah pengganti sementara, yang menunjukkan kepada kami bagaimana kami bisa hidup tanpa Ritchie. Tapi saya sangat yakin bahwa Anda tidak dapat menggantikan Ritchie. Dia adalah siapa dia, dan tidak mungkin Anda bisa menggantikannya," tuturnya.
Lebih lanjut, Roger Glover mengatakan, jika Anda membuat seseorang bermain seperti Blackmore atau serupa bahwa sesuatu sepertinya, itu akan menjadi perbandingan yang mengerikan.
"Kami membutuhkan sesuatu yang berbeda. Dan bagi saya, karakter Deep Purple selalu adalah Ritchie dan (mendiang pemain kibor) Jon (Lord) sebagai instrumentalis, dan mereka berdua virtuoso. Jadi, Anda harus memiliki virtuoso," ucap Roger Glover.
Menurutnya, terdapat ribuan gitaris yang bisa bermain, namun sangat sedikit yang menonjol sebagai individu yang sangat individual dan berbeda dari orang lain. "Dan, saya merasakan (gitaris saat ini) Steve (Morse) mampu mempresentasikannya," imbuhnya.
"Dia (Steve Morse) bertanya kepada saya ketika kami kali pertama bertemu, dia berkata, 'Apa yang kamu inginkan dari saya?', saya berkata, 'Saya ingin Anda menjadi diri sendiri. Anda tidak bisa berada di band kecuali jadi diri Anda sendiri, seratus persen'. Dan dia berkata, 'Jadi saya bisa memainkan apa saja?', saya berkata, 'Ya. Apapun akan dilakukan. Kami akan memberi tahu Anda apakah kami menginginkannya atau tidak."
(Baca juga: Dynamite BTS Tembus 350 Juta Penayangan )
Glover juga merasa jika perubahan lineup berdampak langsung pada moral band. "Purpendicular adalah salah satu album paling bahagia yang pernah saya buat, karena tiba-tiba kami menemukan diri kami menulis lagu yang tidak pernah kami tulis sebelumnya," kata Roger mengacu pada album perdana Deep Purple bersama Morse.
(nug)