Didi Kempot Diduga Alami Henti Jantung, Apa Itu?

Selasa, 05 Mei 2020 - 12:16 WIB
loading...
Didi Kempot Diduga Alami Henti Jantung, Apa Itu?
Penyanyi Dionisius Prasetyo atau dikenal Didi Kempot tutup usia sekira pukul 07.45 pagi. Didi diduga mengalami henti jantung. Lalu, apa itu henti jantung? Foto/SINDO Media/Isra Triansyah..
A A A
JAKARTA - Penyanyi Dionisius Prasetyo atau dikenal Didi Kempot tutup usia sekira pukul 07.45 pagi. Didi diduga mengalami henti jantung. Lalu, apa itu henti jantung?

Henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seseorang yang mungkin atau mungkin tidak pernah didiagnosis menderita penyakit jantung.

Dilansir Mayo Clinic, ketika jantung berhenti, kekurangan darah beroksigen dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak permanen dalam hitungan menit. Waktu sangat penting ketika membantu orang tidak sadar yang tidak bernapas.

Karena henti jantung sangat sering dikaitkan dengan penyakit arteri koroner, faktor yang sama yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit arteri koroner juga dapat menyebabkan risiko terkena henti jantung mendadak. Di antaranya adalah riwayat keluarga dengan penyakit arteri koroner, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol, kegemukan, diabetes dan gaya hidup yang tidak banyak gerak.

Faktor-faktor lain yang mungkin meningkatkan risiko seseorang henti jantung adalah riwayat serangan jantung sebelumnya atau riwayat keluarga dengan serangan jantung. Riwayat pribadi atau keluarga dari bentuk lain penyakit jantung, seperti gangguan irama jantung, kelainan jantung bawaan, gagal jantung dan kardiomiopati.

Usia, insiden henti jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Di sisi lain, pria merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami henti jantung. Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau amfetamin, ketidakseimbangan nutrisi, seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah, sleep apnea obstruktif hingga penyakit ginjal kronis juga bisa menjadi faktor risiko henti jentung.

Kendati demikian, risiko henti jantung bisa dikurangi dengan menjalani pemeriksaan rutin, diskrining untuk penyakit jantung, dan menjalani gaya hidup sehat.

Ada beberapa faktor risiko umum seseorang bisa mengalami henti jantung, yakni ada riwayat keluarga dengan penyakit jantung coroner, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, mengalami obesitas, diabetes, jarng berolahraga dan tidak aktif bergerak, perokok aktif dan asupan alkohol berlebih.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3176 seconds (0.1#10.140)