Heartology Layani Pasien Jantung dengan Teknologi Terkini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiap 29 September diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia . Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian di seluruh dunia.
(Baca juga: Waspada! Obesitas Rentan Terinfeksi Covid-19 dan Komplikasi )
Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di dunia. Data WHO menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah makin meningkat tiap tahunnya. Setidaknya, 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Consultant Cardiologist Cardiovascular Intensivist & Interventional Cardiologist Brawijaya Hospital, dr. Dafsah Arifa Juzar, SpJP, mengatakan, jumlah pusat pelayanan, kelengkapan fasilitas dan langkanya dokter jantung di Indonesia, tidak sebanding dengan tingginya jumlah penderita jantung . "Akibatnya, banyak penderita jantung yang tidak tertangani dengan secara optimal," ucapnya dalam Media Gathering Heartology, Selasa (29/9).
Dia menuturkan bahwa saat ini penderita jantung banyak berobat di luar negeri walaupun memiliki sisi negatif seperti tidak bisa segera, biaya lebih mahal, kendala bahasa, akses ke dokter dan RS yang tepat, serta adanya pembatasan karena Covid-19.
Guna menangani pasien dengan kondisi jantung secara optimal, dr. Dafsah memperkenalkan layanan Heartology yaitu cardiovascular center yang berfokus pada diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia. "Filosofi 'Advanced. Uncompromised' merupakan komitmen Heartology dalam menyediakan layanan kardiovaskular dewasa dan anak, berbasis teknologi terkini dan tim dokter berpengalaman untuk memberikan layanan paripurna," ucapnya.
Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan khusus, Heartology hadir dengan beberapa tim dokter spesialis dengan subspesialisasi dibidang kardiovaskular serta ditunjang fasilitas yang modern. "Kompetensi staf yang kami miliki baik secara personal maupun kolektif akan memberikan pilihan pengobatan berbasis bukti ilmiah untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien dengan gangguan jantung dan pembuluh darah," terang dr Dafsah.
(Baca juga: 1 Juta Lebih Orang di Dunia Meninggal karena Covid-19 )
Menurutnya, penanganan penyakit kardiovaskular secara optimal juga memerlukan fasilitas diagnosis dan tindakan yang komprehensif sesuai kebutuhan pasien. "Untuk itu, kami membuat perbedaan ekosistem penanganan yang optimal dengan merancang fasilitas yang menyesuaikan keahlian, dedikasi, dan komitmen para dokter. Dengan cara ini, kami bisa melakukan transformasi dalam mendiagnosis dan menangani penyakit jantung yang kompleks," tutupnya.
(Baca juga: Waspada! Obesitas Rentan Terinfeksi Covid-19 dan Komplikasi )
Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di dunia. Data WHO menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah makin meningkat tiap tahunnya. Setidaknya, 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Consultant Cardiologist Cardiovascular Intensivist & Interventional Cardiologist Brawijaya Hospital, dr. Dafsah Arifa Juzar, SpJP, mengatakan, jumlah pusat pelayanan, kelengkapan fasilitas dan langkanya dokter jantung di Indonesia, tidak sebanding dengan tingginya jumlah penderita jantung . "Akibatnya, banyak penderita jantung yang tidak tertangani dengan secara optimal," ucapnya dalam Media Gathering Heartology, Selasa (29/9).
Dia menuturkan bahwa saat ini penderita jantung banyak berobat di luar negeri walaupun memiliki sisi negatif seperti tidak bisa segera, biaya lebih mahal, kendala bahasa, akses ke dokter dan RS yang tepat, serta adanya pembatasan karena Covid-19.
Guna menangani pasien dengan kondisi jantung secara optimal, dr. Dafsah memperkenalkan layanan Heartology yaitu cardiovascular center yang berfokus pada diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia. "Filosofi 'Advanced. Uncompromised' merupakan komitmen Heartology dalam menyediakan layanan kardiovaskular dewasa dan anak, berbasis teknologi terkini dan tim dokter berpengalaman untuk memberikan layanan paripurna," ucapnya.
Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan khusus, Heartology hadir dengan beberapa tim dokter spesialis dengan subspesialisasi dibidang kardiovaskular serta ditunjang fasilitas yang modern. "Kompetensi staf yang kami miliki baik secara personal maupun kolektif akan memberikan pilihan pengobatan berbasis bukti ilmiah untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien dengan gangguan jantung dan pembuluh darah," terang dr Dafsah.
(Baca juga: 1 Juta Lebih Orang di Dunia Meninggal karena Covid-19 )
Menurutnya, penanganan penyakit kardiovaskular secara optimal juga memerlukan fasilitas diagnosis dan tindakan yang komprehensif sesuai kebutuhan pasien. "Untuk itu, kami membuat perbedaan ekosistem penanganan yang optimal dengan merancang fasilitas yang menyesuaikan keahlian, dedikasi, dan komitmen para dokter. Dengan cara ini, kami bisa melakukan transformasi dalam mendiagnosis dan menangani penyakit jantung yang kompleks," tutupnya.
(nug)