Studi: Merajut Meredakan Stres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketika tubuh merasa stres mengaktifkan respons untuk melawan atau lari. Kondisi ini melepaskan adrenalin dan meningkatkan kadar kortisol. Pelepasan hormon ini secara berlebihan dapat memengaruhi fungsi tubuh.
Dilansir Times of India, relaksasi mendalam dapat membantu mengalihkan tubuh dari mode pertarungan atau lari sehingga dapat beristirahat dan memulihkan tenaga.
Peneliti mencoba menemukan hobi paling santai yang bisa menurunkan tingkat stres dan detak jantung. Sebuah survei dilakukan terhadap 2.379 orang, yang memiliki 20 hobi umum yang biasa dilakukan orang untuk mengurangi stress, mulai mendaki hingga memasak dan olahraga. (Baca juga: Waduh, Pelanggar Protokol Kesehatan di Palembang Didominasi Anak Muda )
Para peserta diminta mengenakan gelang kebugaran untuk melacak detak jantung mereka. Ini membantu mereka menemukan aktivitas yang paling menenangkan detak jantung.
Hasilnya ditemukan bahwa peserta yang merajut memiliki detak jantung yang lebih rendah rata-rata hampir 19% dibandingkan dengan orang lain yang melakukan aktivitas lain.
Sesuai penelitian, merajut paling banyak menurunkan detak jantung. Tetapi kemudian, semuanya tergantung pada pilihan dan perspektif pribadi. Beberapa orang mungkin menganggap melukis atau menggambar lebih santai.
Institut Kesehatan Mental Nasional menyarankan bahwa olahraga meningkatkan detak jantung sebagai cara terbaik untuk bersantai dan mengatasi stres. Cara ini juga berhasil bagi banyak orang. (Baca juga: Tumis Labu dan Jagung, Solusi Makan Sayur buat si Kecil )
Dilansir Times of India, relaksasi mendalam dapat membantu mengalihkan tubuh dari mode pertarungan atau lari sehingga dapat beristirahat dan memulihkan tenaga.
Peneliti mencoba menemukan hobi paling santai yang bisa menurunkan tingkat stres dan detak jantung. Sebuah survei dilakukan terhadap 2.379 orang, yang memiliki 20 hobi umum yang biasa dilakukan orang untuk mengurangi stress, mulai mendaki hingga memasak dan olahraga. (Baca juga: Waduh, Pelanggar Protokol Kesehatan di Palembang Didominasi Anak Muda )
Para peserta diminta mengenakan gelang kebugaran untuk melacak detak jantung mereka. Ini membantu mereka menemukan aktivitas yang paling menenangkan detak jantung.
Hasilnya ditemukan bahwa peserta yang merajut memiliki detak jantung yang lebih rendah rata-rata hampir 19% dibandingkan dengan orang lain yang melakukan aktivitas lain.
Sesuai penelitian, merajut paling banyak menurunkan detak jantung. Tetapi kemudian, semuanya tergantung pada pilihan dan perspektif pribadi. Beberapa orang mungkin menganggap melukis atau menggambar lebih santai.
Institut Kesehatan Mental Nasional menyarankan bahwa olahraga meningkatkan detak jantung sebagai cara terbaik untuk bersantai dan mengatasi stres. Cara ini juga berhasil bagi banyak orang. (Baca juga: Tumis Labu dan Jagung, Solusi Makan Sayur buat si Kecil )
(tdy)