Mengenal Rapid Test Antigen yang Gantikan Rapid Test Antibodi

Kamis, 01 Oktober 2020 - 16:02 WIB
loading...
Mengenal Rapid Test...
Seperti PCR, rapid test antigen juga memerlukan swab hidung atau tenggorokan. Foto/The Boston Globe/Getty Images
A A A
JAKARTA - Sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia bakal menerapkan rapid test antigen.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, rapid test antigen digunakan sebagai pengganti rapid test antibodi karena lebih efektif, cepat, dan tidak membebani real time polymerase chain reaction (RT PCR).

"Kami baru saja mendapat kabar dari WHO, ada berbagai list dari RT PCR, termasuk rapid test antigen yang bisa menghasilkan tesnya dalam waktu beberapa menit. Dan ini termasuk rapid test antigen," kata Wiku, baru-baru ini. ( )

Lebih lanjut Wiku menjelaskan, rapid test antigen nantinya berfungsi sebagai screening. Kendati demikian, RT PCR tetap sebagai standar emas dari pengujian COVID-19 untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus corona baru atau tidak.

"Alat ini bisa digunakan di Indonesia sesuai dengan rekomendasi WHO, menggantikan rapid test antibodi dan fungsi screening yang bisa dilakukan dengan rapid test tersebut menjadi lebih efektif," jelas Wiku.

"Dan, tidak menjadi beban untuk RT PCR sebagai gold standard untuk penegakan diagnosa," lanjutnya.

Sebelumnya, WHO telah mengumumkan kesepakatan untuk membuat rapid test COVID-19 tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di seluruh dunia. Sebanyak 120 juta rapid test antigen dari dua perusahaan akan dipasok ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, masing-masing seharga USD5 atau Rp74.000, bahkan bisa kurang.

"Sebagian besar dari tes cepat ini akan tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Tes-tes ini memberikan hasil yang dapat diandalkan dalam waktu sekitar 15 sampai 30 menit, daripada berjam-jam atau hari, dengan harga lebih rendah dengan peralatan yang canggih," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir dari CNN, Kamis (1/10).

Tedros menambahkan, tes vital ini akan membantu memperluas pengujian di daerah terpencil yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau petugas kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan tes PCR. Rapid test antigen bakal menunjukkan di mana virus bersembunyi, yang merupakan kunci untuk dengan cepat melacak dan mengisolasi kontak serta memutus rantai penularan.

Seperti PCR, rapid test antigen memerlukan swab hidung atau tenggorokan. Tetapi, tidak seperti tes PCR yang mencari materi genetik dari virus SARS-CoV-2, rapid test antigen mencari protein yang hidup di permukaan virus. Proses ini sedikit kurang padat karya daripada pengujian PCR, karena tidak banyak bahan kimia yang terlibat, namun juga kurang sensitif. Antigen dapat terdeteksi ketika ada infeksi yang sedang berlangsung di tubuh seseorang. ( )

Memiliki sifat cepat, lebih mudah, serta lebih murah, rapid test antigen dapat digunakan untuk pemeriksaan di sekolah, universitas, dan tempat kerja. Meskipun tes tidak akan mengambil semua kasus, tapi dapat memungkinkan banyak orang yang terinfeksi diidentifikasi sebelum mereka memiliki gejala dan masuk ke karantina.

Tes ini adalah alat penting bagi pemerintah saat mereka berupaya membuka kembali ekonomi dan pada akhirnya menyelamatkan, baik kehidupan maupun mata pencaharian.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
7 Makanan Pantangan...
7 Makanan Pantangan Darah Tinggi, Hindari Agar Tensi tetap Terkendali
Waspada! Narsis Berlebihan...
Waspada! Narsis Berlebihan Bisa Jadi Tanda Gangguan Jiwa
Idap Sindrom Fowler,...
Idap Sindrom Fowler, Wanita 27 Tahun Ini Tidak Bisa Buang Air Kecil selama 6 Tahun
5 Gejala Batu Ginjal...
5 Gejala Batu Ginjal yang Terlihat saat Buang Air Kecil
Langkah Nyata Menuju...
Langkah Nyata Menuju Hidup Sehat Dimulai dari Skrining Kesehatan yang Tepat
Mengenal Moluskum Kontagiosum,...
Mengenal Moluskum Kontagiosum, Penyakit Kulit Akibat Pakai Baju Thrifting Tanpa Dicuci
4 Ikan yang Boleh Dimakan...
4 Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Darah Tinggi, Baik untuk Jantung
Pria Ini Idap Penyakit...
Pria Ini Idap Penyakit Kulit Akibat Pakai Baju Thrifting Tanpa Dicuci, Kenali Gejalanya
Jalan Kaki 2 Menit setelah...
Jalan Kaki 2 Menit setelah Makan Bisa Kurangi Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Rekomendasi
Sutiyoso dan Cak Lontong...
Sutiyoso dan Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris Ancol
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
Berita Terkini
Kondisi Terakhir Bunda...
Kondisi Terakhir Bunda Iffet sebelum Meninggal, Sempat Dirawat Intensif
2 jam yang lalu
Profil Bunda Iffet,...
Profil Bunda Iffet, Ibu Bimbim Slank yang Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
2 jam yang lalu
Jenazah Bunda Iffet...
Jenazah Bunda Iffet Akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak
2 jam yang lalu
Kabar Duka, Bunda Iffet...
Kabar Duka, Bunda Iffet Meninggal Dunia Usai Dirawat di Rumah Sakit
2 jam yang lalu
Richeese Pizza Kini...
Richeese Pizza Kini Hadir di Indonesia, Berikan Sensasi Baru Buat Pecinta Kuliner Tanah Air
6 jam yang lalu
Ammar Zoni Siap Hirup...
Ammar Zoni Siap Hirup Udara Bebas? Ini Penjelasan Kuasa Hukumnya
6 jam yang lalu
Infografis
1.000 Prajurit Israel...
1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved