Waspada, Kursi Dekat Jendela Pesawat Berisiko Tinggi Tertular COVID-19

Selasa, 06 Oktober 2020 - 19:03 WIB
loading...
Waspada, Kursi Dekat Jendela Pesawat Berisiko Tinggi Tertular COVID-19
Laporan Bloomberg menyebutkan penyebaran COVID-19 pada penerbangan Maret menunjukkan orang-orang di kursi dekat jendela, kabin ekonomi, berrisiko tertular virus. Foto/Istimewa.
A A A
AUSTRALIA - Laporan Bloomberg menyebutkan penyebaran COVID-19 pada penerbangan Qantas Airways Ltd pada Maret telah menunjukkan bahwa orang-orang di kursi dekat jendela, di tengah kabin ekonomi, memiliki risiko tertinggi tertular virus . Temuan ini berdasarkan sebuah analisis sekuensing genom penumpang yang terinfeksi.

Dilansir Times Now News, setidaknya delapan dan sebanyak 11 penumpang dikabarkan tertular COVID-19 selama penerbangan lima jam, yang terbang dari Sydney ke Perth pada 19 Maret 2020.

Para ilmuwan dalam laporan yang diterbitkan di Emerging Infectious Diseases Journal ini menuliskan bahwa pesawat berisikan 243 penumpang dan 11 orang menular. 11 orang yang terinfeksi terbagi rata antara bagian tengah dan belakang kabin. Namun, semua 11 infeksi sekunder yang disebabkan ditemukan berada di tengah kelas ekonomi pesawat. (Baca juga: Membuat Anak Tetap Ceria pada Masa Pandemi )

Tujuh dari orang-orang ini berada di kursi dekat jendela, yang merupakan temuan mengejutkan mengingat bahwa orang-orang berasumsi bahwa kursi ini akan menjadi yang paling tidak berisiko dalam hal penularan virus.

Namun maskapai penerbangan menjelaskan bahwa peluang penularan virus corona baru di pesawat lebih kecil. Ini karena pesawat dilengkapi dengan filter kelas rumah sakit.

Sebagian besar penumpang yang tertular COVID-19 duduk dalam dua baris penumpang yang terinfeksi. Hanya satu dari mereka yang ditempatkan enam baris jauhnya dan masih tertular virus.

Meskipun tidak dapat disangkal fakta bahwa risiko tetap ada, tidak peduli berapa banyak tindakan pencegahan yang dilakukan, penting untuk mengikuti semua pedoman yang terdaftar oleh berbagai badan kesehatan untuk menghindari penyebaran virus mematikan ini. (Baca juga: Ini Bukan Lelucon, Tertawa Memungkinkan Seseorang Hidup Lebih Lama )
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1370 seconds (0.1#10.140)