Bangkitkan Pariwisata, Fairtual Gelar New Normal Travel Fair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat seluruh sektor perekonomian terdampak, tak terkecuali industri pariwisata dan ekonomi kreatif . Guna membangkitkan kembali perekonomian di bidang pariwisata, maka Fairtual menghadirkan event New Normal Travel Fair 2020.
(Baca juga: Tiga Musisi Tanah Air Dukung Kampanye Kesehatan Mental Project Unsung )
Menurut Founder Fairtual, Dimi, selama ini sektor Meeting, Incentive, Conference dan Exhbition (MICE) sebagai sarana promosi dilakukan secara offline. Pada masa pandemi Covid-19 , sudah barang tentu hal itu tak bisa diselenggarakan. Tak mau kehabisan akal, Fairtual menggagas pameran virtual event.
Hal tersebut dilakukan mengikuti pembatasan sosial sebagaimana anjuran pemerintah selama masa pandemi Covid-19. " Virtual event menjadi wadah komunikasi, interaksi, sosialisasi dan berbagai inovasi secara virtual sehingga aman, mudah serta efisien bagi semua pengguna," ujar Dimi, Jumat (9/10).
Lebih jauh, Dimi mengatakan, virtual event ini digagas agar sektor pariwisata, khususnya di bidang MICE dapat bergerak kembali. Nantinya, virtual event ini akan menggunakan teknologi 3D yang membuat detail produk semakin jelas dilihat oleh para peserta.
"New Normal Travel Fair ini adalah event pertama kami di sektor industri pariwisata untuk membantu mempromosikan serta menyelenggarkan event virtual agar exhibitor dan visitor dapat merasakan sebuah pengalaman baru virtual event yang lebih realistis dan sangat relevan pada masa pandemi saat ini," papar Dimi.
Virtual event yang akan diselenggarakan pada 7-15 Novemberiniadalah yang pertama dan terbesar di Indonesia serta berskala internasional yang akan diikuti beberapa pelaku industri pariwisata, travel agent, perhotelan, UKM dan didukung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) .
Pada saat yang sama, CMO Fairtual, Emerson mengungkapkan, New Normal Travel Fair 2020 menghadirkan transformasi digital yang lebih hidup. Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam platform Fairtual mulai dari bertransaksi secara virtual, berinteraksi dengan customer service secara virtual di setiap booth hingga berkeliling ke seluruh areal hall virtual.
"Semuanya dapat dilakukan melalui handphone di mana saja dan kapan saja tanpa harus membuang uang, waktu dan tenaga. Itulah inovasi kami dalam hal virtual MICE," terangnya.
Emerson menambahkan, pada rangkaian acara yang digelar selama sembilan hari itu turut mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio secara virtual conference dan dimeriahkan band pembuka serta narasumber terkemuka.
(Baca juga: Pergelangan Kaki Anda Bengkak? Bisa Jadi Ini Tanda Serangan Jantung )
Sejauh ini 10 pelaku pariwisata terbesar di Indonesia menyatakan kesediaannya turut serta dalam New Normal Travel Fair 2020. "Untuk harga tiket kami tidak membebankan alias gratis. Target kami adalah pengunjung sebanyak-banyaknya. Kami menargetkan 100 ribu platform downloader agar dapat merasakan pengalaman baru dalam hal 3D virtual event," tukas Emerson.
(Baca juga: Tiga Musisi Tanah Air Dukung Kampanye Kesehatan Mental Project Unsung )
Menurut Founder Fairtual, Dimi, selama ini sektor Meeting, Incentive, Conference dan Exhbition (MICE) sebagai sarana promosi dilakukan secara offline. Pada masa pandemi Covid-19 , sudah barang tentu hal itu tak bisa diselenggarakan. Tak mau kehabisan akal, Fairtual menggagas pameran virtual event.
Hal tersebut dilakukan mengikuti pembatasan sosial sebagaimana anjuran pemerintah selama masa pandemi Covid-19. " Virtual event menjadi wadah komunikasi, interaksi, sosialisasi dan berbagai inovasi secara virtual sehingga aman, mudah serta efisien bagi semua pengguna," ujar Dimi, Jumat (9/10).
Lebih jauh, Dimi mengatakan, virtual event ini digagas agar sektor pariwisata, khususnya di bidang MICE dapat bergerak kembali. Nantinya, virtual event ini akan menggunakan teknologi 3D yang membuat detail produk semakin jelas dilihat oleh para peserta.
"New Normal Travel Fair ini adalah event pertama kami di sektor industri pariwisata untuk membantu mempromosikan serta menyelenggarkan event virtual agar exhibitor dan visitor dapat merasakan sebuah pengalaman baru virtual event yang lebih realistis dan sangat relevan pada masa pandemi saat ini," papar Dimi.
Virtual event yang akan diselenggarakan pada 7-15 Novemberiniadalah yang pertama dan terbesar di Indonesia serta berskala internasional yang akan diikuti beberapa pelaku industri pariwisata, travel agent, perhotelan, UKM dan didukung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) .
Pada saat yang sama, CMO Fairtual, Emerson mengungkapkan, New Normal Travel Fair 2020 menghadirkan transformasi digital yang lebih hidup. Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam platform Fairtual mulai dari bertransaksi secara virtual, berinteraksi dengan customer service secara virtual di setiap booth hingga berkeliling ke seluruh areal hall virtual.
"Semuanya dapat dilakukan melalui handphone di mana saja dan kapan saja tanpa harus membuang uang, waktu dan tenaga. Itulah inovasi kami dalam hal virtual MICE," terangnya.
Emerson menambahkan, pada rangkaian acara yang digelar selama sembilan hari itu turut mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio secara virtual conference dan dimeriahkan band pembuka serta narasumber terkemuka.
(Baca juga: Pergelangan Kaki Anda Bengkak? Bisa Jadi Ini Tanda Serangan Jantung )
Sejauh ini 10 pelaku pariwisata terbesar di Indonesia menyatakan kesediaannya turut serta dalam New Normal Travel Fair 2020. "Untuk harga tiket kami tidak membebankan alias gratis. Target kami adalah pengunjung sebanyak-banyaknya. Kami menargetkan 100 ribu platform downloader agar dapat merasakan pengalaman baru dalam hal 3D virtual event," tukas Emerson.
(nug)