Pentingnya Menggunakan Masker dengan Benar untuk Cegah Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meningkatkan kewaspadaan di masa pandemi Covid-19 perlu dilakukan karena kita sudah mulai beraktivitas di era new normal. Sementara, banyak orang tanpa gejala (OTG) yang tidak menyadari bahwa dia positif Covid-19, dan ini berpotensi menulari orang lain.
(Baca juga: Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid )
Section Head of Claim Sequis, dr Yosef Fransiscus mengatakan bahwa satu tetesan (droplet) cairan sudah dapat menyebabkan orang terkena Covid-19. Oleh sebab itu, saat berada di ruang publik, kita wajib menjaga jarak minimal 1,5 meter dan menggunakan masker serta rajin mencuci tangan.
Imbauan menggunakan masker tengah digalakkan di era new normal . Hal ini dapat kita temukan di berbagai area publik, seperti pasar, pusat perbelanjaan, instansi pemerintah, pusat bisnis, dan perkantoran. "Masker medis/bedah dan masker N95 dapat digunakan oleh tenaga medis. Sedangkan masyarakat biasa dapat menggunakan maskerkain berlapis," sebut dr. Yosef dalam keterangan resminya, Selasa (3/11).
Meski masker kain tidak seefektif masker medis atau masker N95, tetapi jika masker kain dipakai dengan benar dapat membantu mencegah penularan virus. Masker kain yang disarankan adalah masker kain yang memiliki 2 lapis dan bisa ditambahkan kain lapisan lagi dengan bahan yang nyaman saat digunakan termasuk tali pengikatnya tidak longgar juga tidak ketat. Pastikan juga masker menutup bagian mulut, hidung, dan dagu.
"Masker harus digunakan dengan benar karena masker mudah bergerak saat berbicara. Pun bagian dalam masker bisa basah terkena saliva (ludah), keringat, kotoran atau cairan saat minum atau makan. Cucilah tangan setelah dan sebelum memperbaiki posisi masker," ucap dr Yosef.
Dia menuturkan, masker pun harus sering diganti setidaknya 4 jam sekali karena kandungan bahan masker kain dapat menyerap droplet dan meningkatkan risiko virus masuk ke dalam tubuh. "Lepas masker dari tali pengait atau pengikatnya jangan pada bagian tengah yang menyentuh hidung atau mulut," kata dr. Yosef.
Menurutnya, cara perawatan masker pun tidak sama dengan bahan kain yang kita gunakan sebagai baju. Hal ini karena masker sangat dekat dengan saluran pernafasan sehingga kita perlu memperhatikan soal kebersihan dan perawatannya. "Masker kain harus dicuci terpisah dari pakaian kotor lainnya. Cuci dengan sabun pada air mengalir dan saat menjemur jangan di halaman rumah karena dapat terkena debu dan virus," terangnya.
Dr. Yosef juga menganjurkan untuk tetap menggunakan masker walau sudah menggunakan alternatif pelindung, seperti face shield. "Saat ini face shield menjadi tren karena alasan estetika. Tetapi bila hanya digunakan tanpa masker maka potensi tertular virus Covid-19 akan lebih tinggi karena face shield tidak sepenuhnya mampu menutup seluruh area wajah sehingga penggunaanya perlu dibarengi dengan masker," sambungnya.
(Baca juga: Kenapa Pasien Covid-19 Sembuh Tes PCR Tetap Positif? )
Dia menambahkan, masker dan protokol kesehatan menggunakan masker dapat menyelamatkan kita dari potensi tertular virus Covid-19. Namun, seringkali masyarakat menjadi terlalu percaya diri bahwa dengan menggunakan masker berarti sudah aman dari penularan virus dan tidak perlu lagi menjaga jarak.
(Baca juga: Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid )
Section Head of Claim Sequis, dr Yosef Fransiscus mengatakan bahwa satu tetesan (droplet) cairan sudah dapat menyebabkan orang terkena Covid-19. Oleh sebab itu, saat berada di ruang publik, kita wajib menjaga jarak minimal 1,5 meter dan menggunakan masker serta rajin mencuci tangan.
Imbauan menggunakan masker tengah digalakkan di era new normal . Hal ini dapat kita temukan di berbagai area publik, seperti pasar, pusat perbelanjaan, instansi pemerintah, pusat bisnis, dan perkantoran. "Masker medis/bedah dan masker N95 dapat digunakan oleh tenaga medis. Sedangkan masyarakat biasa dapat menggunakan maskerkain berlapis," sebut dr. Yosef dalam keterangan resminya, Selasa (3/11).
Meski masker kain tidak seefektif masker medis atau masker N95, tetapi jika masker kain dipakai dengan benar dapat membantu mencegah penularan virus. Masker kain yang disarankan adalah masker kain yang memiliki 2 lapis dan bisa ditambahkan kain lapisan lagi dengan bahan yang nyaman saat digunakan termasuk tali pengikatnya tidak longgar juga tidak ketat. Pastikan juga masker menutup bagian mulut, hidung, dan dagu.
"Masker harus digunakan dengan benar karena masker mudah bergerak saat berbicara. Pun bagian dalam masker bisa basah terkena saliva (ludah), keringat, kotoran atau cairan saat minum atau makan. Cucilah tangan setelah dan sebelum memperbaiki posisi masker," ucap dr Yosef.
Dia menuturkan, masker pun harus sering diganti setidaknya 4 jam sekali karena kandungan bahan masker kain dapat menyerap droplet dan meningkatkan risiko virus masuk ke dalam tubuh. "Lepas masker dari tali pengait atau pengikatnya jangan pada bagian tengah yang menyentuh hidung atau mulut," kata dr. Yosef.
Menurutnya, cara perawatan masker pun tidak sama dengan bahan kain yang kita gunakan sebagai baju. Hal ini karena masker sangat dekat dengan saluran pernafasan sehingga kita perlu memperhatikan soal kebersihan dan perawatannya. "Masker kain harus dicuci terpisah dari pakaian kotor lainnya. Cuci dengan sabun pada air mengalir dan saat menjemur jangan di halaman rumah karena dapat terkena debu dan virus," terangnya.
Dr. Yosef juga menganjurkan untuk tetap menggunakan masker walau sudah menggunakan alternatif pelindung, seperti face shield. "Saat ini face shield menjadi tren karena alasan estetika. Tetapi bila hanya digunakan tanpa masker maka potensi tertular virus Covid-19 akan lebih tinggi karena face shield tidak sepenuhnya mampu menutup seluruh area wajah sehingga penggunaanya perlu dibarengi dengan masker," sambungnya.
(Baca juga: Kenapa Pasien Covid-19 Sembuh Tes PCR Tetap Positif? )
Dia menambahkan, masker dan protokol kesehatan menggunakan masker dapat menyelamatkan kita dari potensi tertular virus Covid-19. Namun, seringkali masyarakat menjadi terlalu percaya diri bahwa dengan menggunakan masker berarti sudah aman dari penularan virus dan tidak perlu lagi menjaga jarak.
(nug)