Raih Penghargaan di Luar Negeri, Perempuan Tanah Jahanam Teruskan Tradisi Prestasi di FFI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film karya Joko Anwar, "Perempuan Tanah Jahanam" (PTJ), mendominasi daftar nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2020.
Dalam daftar nominasi yang telah diumumkan pada Sabtu (7/11) malam, ada 17 kategori nominasi yang diraih PTJ. Ini merupakan nominasi terbanyak di sepanjang sejarah FFI. Pencapaian tersebut terbilang luar biasa, mengingat penghargaan film di dunia seperti Oscar dan Golden Globe jarang memberi tempat spesial untuk film bergenre horor dan action. Kebanyakan film dramalah yang mendapatkan tempat atau apresiasi lebih di berbagai ajang penghargaan.
( )
Meski begitu, jangan sepelekan kualitas film PTJ yang sudah diakui secara internasional karena pernah meraih penghargaan di berbagai festival film dunia. Sebut saja penghargaan di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2020 dan memenangkan Melies International Festival Federation (MIFF) Award untuk Best Asian Film.
Apresiasi tidak hanya terdengar di regional Asia. Dengan menggunakan judul internasional "Impetigore", PTJ juga menjadi satu-satunya film Asia yang diputar di program bergengsi Midnight. Tak disangka, "Impetigore" diserbu penonton dan kebanjiran pujian.
Program Midnight milik Sundance International Film Festival pernah melahirkan sejumlah film horor kelas dunia seperti "Hereditary" (2018) dan "The Babadook" (2014). Catatan lain, setelah menyerap 1,7 juta penonton lebih di Tanah Air, PTJ didistribusikan ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Hong Kong, Macau, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Menanggapi pencapaian ini, Joko Anwar merasa senang dan bersyukur. "Alhamdulillah, ini sebuah kehormatan besar, pengakuan atau apresiasi terhadap karya saya. Di FFI tahun ini film "Perempuan Tanah Jahanam" dapat 17 nominasi dan 3 nominasi individual buat saya. Ini kehormatan buat sineas film," kata Joko Anwar dalam konferensi pers virtual FFI 2020, kemarin.
Sutradara berusia 44 tahun itu berterima kasih atas kepercayaan sineas film yang diberikan untuk karya-karyanya. "Ini menurut saya sesuatu yang sangat puncak. Dapat nominasi saja sudah sangat beruntung," ucapnya.
Pemerhati film Yan Wijaya mengatakan, apa yang diraih PTJ ini merupakan pencapaian tertinggi bagi karya Joko Anwar maupun film-film bergenre horor di Tanah Air. Dia menilai, PTJ adalah film horor yang dikemas apik, perpaduan antara kisah seram dengan sinematografi nan ciamik.
“Film ini layak meraih 17 nominasi FFI 2020. Meskipun film horor, namun kemasannya dibuat agak ngepop dengan memenuhi segala persyaratan film milenial. Ceritanya yang seram dibalut sinematografi dan permainan akting apik para cast-nya dan jangan lupa, sebelumnya film ini diapresiasi dunia internasional lewat berbagai festival film,” ungkap Yan.
Dalam daftar nominasi yang telah diumumkan pada Sabtu (7/11) malam, ada 17 kategori nominasi yang diraih PTJ. Ini merupakan nominasi terbanyak di sepanjang sejarah FFI. Pencapaian tersebut terbilang luar biasa, mengingat penghargaan film di dunia seperti Oscar dan Golden Globe jarang memberi tempat spesial untuk film bergenre horor dan action. Kebanyakan film dramalah yang mendapatkan tempat atau apresiasi lebih di berbagai ajang penghargaan.
( )
Meski begitu, jangan sepelekan kualitas film PTJ yang sudah diakui secara internasional karena pernah meraih penghargaan di berbagai festival film dunia. Sebut saja penghargaan di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2020 dan memenangkan Melies International Festival Federation (MIFF) Award untuk Best Asian Film.
Apresiasi tidak hanya terdengar di regional Asia. Dengan menggunakan judul internasional "Impetigore", PTJ juga menjadi satu-satunya film Asia yang diputar di program bergengsi Midnight. Tak disangka, "Impetigore" diserbu penonton dan kebanjiran pujian.
Program Midnight milik Sundance International Film Festival pernah melahirkan sejumlah film horor kelas dunia seperti "Hereditary" (2018) dan "The Babadook" (2014). Catatan lain, setelah menyerap 1,7 juta penonton lebih di Tanah Air, PTJ didistribusikan ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Hong Kong, Macau, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Menanggapi pencapaian ini, Joko Anwar merasa senang dan bersyukur. "Alhamdulillah, ini sebuah kehormatan besar, pengakuan atau apresiasi terhadap karya saya. Di FFI tahun ini film "Perempuan Tanah Jahanam" dapat 17 nominasi dan 3 nominasi individual buat saya. Ini kehormatan buat sineas film," kata Joko Anwar dalam konferensi pers virtual FFI 2020, kemarin.
Sutradara berusia 44 tahun itu berterima kasih atas kepercayaan sineas film yang diberikan untuk karya-karyanya. "Ini menurut saya sesuatu yang sangat puncak. Dapat nominasi saja sudah sangat beruntung," ucapnya.
Pemerhati film Yan Wijaya mengatakan, apa yang diraih PTJ ini merupakan pencapaian tertinggi bagi karya Joko Anwar maupun film-film bergenre horor di Tanah Air. Dia menilai, PTJ adalah film horor yang dikemas apik, perpaduan antara kisah seram dengan sinematografi nan ciamik.
“Film ini layak meraih 17 nominasi FFI 2020. Meskipun film horor, namun kemasannya dibuat agak ngepop dengan memenuhi segala persyaratan film milenial. Ceritanya yang seram dibalut sinematografi dan permainan akting apik para cast-nya dan jangan lupa, sebelumnya film ini diapresiasi dunia internasional lewat berbagai festival film,” ungkap Yan.