Minuman Kekinian Berisiko Diabetes

Jum'at, 13 November 2020 - 13:01 WIB
loading...
Minuman Kekinian Berisiko Diabetes
Minuman kekinian sedang digandrungi saat ini, sebut saja kopi, yang banyak dijual dengan berbagai rasa. Sayang, minuman itu dinilai berisiko diabetes. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Minuman kekinian sedang digandrungi saat ini, sebut saja kopi , yang banyak dijual dalam bentuk literan dengan berbagai rasa yang menggoyang lidah. Sayang, minuman kekinian itu dinilai berisiko diabetes.

Menurut Yohan Samudra, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Primaya Hospital Tangerang, pada dasarnya, kopi hitam mengandung nol kalori. Namun, ketika kopi hitam dicampurkan gula aren, susu, bahkan krimer; maka kadar gula dan kalori pada segelas kopi dapat menjadi tinggi. (Baca juga: Cara Ini Menjaga Berat Badan Ideal di Masa Pandemi )

“Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kencing manis,” kata dr. Yohan.

Kebiasaan mengonsumsi teh berbagai rasa dengan toping atau dikenal dengan boba, dinilai Yohana, juga dapat meningkatkan risiko diabetes melitus jika tidak dibatasi.

“Vanilla syrup atau brown sugar yang ditambahkan ke dalam teh saja sudah cukup berbahaya dalam jangka panjang, apalagi ditambahkan berbagai macam pilihan toping seperti boba, jelly, dan puding manis,” tutur dr. Yohan.

Hal yang sama berlaku untuk minuman kemasan dan soda berkarbonasi karena minuman tersebut mengandung kadar gula yang tinggi bahkan melebihi dari kebutuhan harian maksimal orang dewasa.

Dijelaskan dr. Andi Faradilah, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Primaya Hospital Makassar, makanan atau minuman yang memicu diabetes adalah makanan yang berkalori tinggi dan makanan ini utamanya didapatkan pada karbohidrat yang mengandung gula sederhana.

Kelebihan konsumsi makanan jenis tersebut dapat meningkatkan kejadian obesitas yang akhirnya juga menjadi penyebab terjadinya diabetes.

“Makanan dan minuman ringan yang ada di pasaran selalu mengandung karbohidrat dan umumnya merupakan jenis karbohidrat sederhana,” kata dr. Andi. (Baca juga: Rossa Menolak Disebut Gantikan BCL di Indonesian Idol Special Season )

Menurut suatu penelitian makanan terkait gula tambahan di Indonesia pada tahun 2018, makanan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah makanan dengan bentuk gula murni, kue-kue basah, roti manis, kue kering, kopi dan teh, es krim, jus kemasan, sirup, permen, coklat, minuman berenergi (isotonic), minuman karbonasi, dan lain sebagainya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2128 seconds (0.1#10.140)