Nyeri Punggung Akibat Degenerasi Diskus Intervertebralis Bisa Diatasi dengan Terapi Sel Punca

Jum'at, 13 November 2020 - 14:30 WIB
loading...
Nyeri Punggung Akibat...
Terapi sel punca sekarang bisa mengatasi nyeri punggung akibat degenerasi diskus intervertebralis. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Operasi merupakan tindakan paling populer untuk mengatasi degenerasi diskus selama ini. Tindakan ini bukan hanya ditakuti oleh pasien, namun biayanya pun juga mahal. Selain operasi, terapi lain yang bisa dikerjakan adalah fisioterapi dan pemberian obat-obatan. Tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini, degenerasi diskus dapat diregenerasi oleh terapi sel punca.

“Penelitian ini sudah dikerjakan oleh enam pasien di RSCM. Dari hasil penelitian ini dari 6 pasien yang mengalami nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS) atau pengukuran kuantitas nyeri yaitu 9-10, setelah diberikan implantasi (sel punca) pasien mengalami perbaikan sangat signifikan hingga enam bulan berselang,” beber peneliti Dr. dr. Rahyussalim, SpOT(K) dalam Peluncuran Ristek/BRIN Kalbe Science Awards 2021 dan Penutupan Ristek/BRIN Kalbe Science Awards 2018-2020.

Baca juga : Cegah Nyeri Punggung Saat Work From Home, Ini Tips Mengatasinya

Ada dua parameter yang digunakan pada penelitian ini, yaitu VAS dan oswestry disability index. Degenerasi diskus intervertebralis adalah penyebab mekanis paling umum dari nyeri punggung bawah, yang terjadi ketika cakram-cakram yang biasanya elastis, kehilangan integritas sebagai proses penuaan yang normal.

Dr. Rahyussalim menjelaskan, stem cell yg dipakai adalah dari tali pusar yang tidak dimanfaatkan dan dianggap sampah. Diolah di laboratorium dan diproses dikarakterisasi serta disuntikkan kepada pasien. “Kesimpulan dari penelitian saya, bahwa stem cell yang diproduksi mampu meregenerasi diskus yang dibuktikan dengan hasil MRI, VAS dan oswestry disability index scale selama enam bulan,” terangnya.

Ia melanjutkan, Indonesia seharusnya mulai bisa mengembangkan stem cell untuk pengobatan. Karena ini adalah uji klinis fase dua, peneliti ini agar dapat memperoleh ijin penggunaan dan izin edar BPOM. Terapi stem cell merupakan pengobatan yang bersifat meregenerasi sel yang nantinya akan berkembang dan beradaptasi menjadi sel lain sesuai kebutuhan pasien.

RKSA atau Ristek BRIN Kalbe Science Awards sendiri merupakan hasil kolaborasi Kemenristek/BRIN dan Kalbe dalam meningkatkan hilirisasi penelitian di bidang kesehatan yang sekaligus memperkuat kolaborasi antara Akademisi, Industri, Pemerintah dan Komunitas Penelitian lainnya. “Hilirisasi penelitian akan turut berkontribusi positif dalam peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat dan peningkatan nilai ekonomi nasional,” ujar Vidjongtius selaku Direktur PT Kalbe Farma Tbk.

Baca juga : Kerja Seharian Bikin Nyeri Punggung dan Pinggul, Ini Solusinya

Selain dr. Rahyussalim, peneliti RKSA 2018-2020 lainnya yaitu Dr. Anggraini Barlian, Dessy Natalia, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Made Astawan, dan Prof. Dr. Endang Sutriswati Rahayu, MS. Program RKSA 2021 merupakan program pemberian dana penelitian bagi para peneliti di Indonesia dengan tema kesehatan, farmasi, pangan fungsional, teknologi informasi atau life science. Dana penelitian akan diberikan kepada proposal terbaik yang telah dipilih oleh Dewan Juri RKSA 2021 dan diharapkan hasil penelitian tersebut dapat mencapai proses hilirisasi untuk menjadi produk atau layanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

(wur)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
8 Cara Cegah Asam Urat...
8 Cara Cegah Asam Urat dan Kolesterol Tinggi Kambuh saat Lebaran, Jangan Kalap Makan!
3 Kue Lebaran Ini Setara...
3 Kue Lebaran Ini Setara dengan 1 Piring Nasi, Kalorinya Tinggi
Dexa Medica Rayakan...
Dexa Medica Rayakan 25 Tahun Kontribusi untuk Kesehatan Masyarakat Kamboja
3 Tips Buka Puasa Sehat...
3 Tips Buka Puasa Sehat ala Ade Rai, Hindari Gorengan Perbanyak Serat
5 Manfaat Salat Tarawih...
5 Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Berat Badan
6 Perubahan Kuku yang...
6 Perubahan Kuku yang Harus Segera Diperiksa, Muncul Lubang Tanda Rematik
Kasus Flu di Hong Kong...
Kasus Flu di Hong Kong Meroket, 122 Orang Meninggal dalam 4 Minggu
Kenali Gula Ramah: Alternatif...
Kenali Gula Ramah: Alternatif Sehat untuk Pola Makan Lebih Baik
Kunci Atur Pola Hidup...
Kunci Atur Pola Hidup Sehat dan Bahagia: Konsumsi Gula Low-GI dan Konsisten Berolahraga
Rekomendasi
Melihat Peran Mantan...
Melihat Peran Mantan Laskar Pangeran Diponegoro Dalam Penyebaran Islam di Malang Raya
Perbandingan Prestasi...
Perbandingan Prestasi Timnas Indonesia, Thailand, dan Vietnam di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia
Pendakian ke Gunung...
Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup Imbas Peningkatan Gempa Vulkanik
Berita Terkini
Keanu Reeves Dipastikan...
Keanu Reeves Dipastikan Bakal Bintangi Film John Wick 5
4 jam yang lalu
5 Fakta Menarik Ray...
5 Fakta Menarik Ray Sahetapy, Aktor Senior yang Meninggal di Usia 68 Tahun
5 jam yang lalu
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
6 jam yang lalu
Weak Hero Class 2 Tayang...
Weak Hero Class 2 Tayang Perdana 25 April, Park JI Hoon Kembali sebagai Yeon Si Eun
7 jam yang lalu
Ray Sahetapy Berwasiat...
Ray Sahetapy Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi Tengah
8 jam yang lalu
Dimakamkan Jumat, Jenazah...
Dimakamkan Jumat, Jenazah Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal
9 jam yang lalu
Infografis
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved