Terbaru 2021 Modest Wear ETU dari Desainer Restu Anggraini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Label modest wear ETU dari desainer Restu Anggraini menghadirkan koleksi terbarunya untuk musim panas 2021 yang bertajuk Reverie. Dalam bahasa Prancis, Reverie memiliki arti sebagai rangkaian harapan dan impian akan sesuatu yang baik untuk dapat terwujud di masa yang akan datang. Koleksi ini ditampilkan dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2021, Jumat (27/11).
Semangat inilah yang kemudian dihadirkan ETU dan dituangkan ke dalam koleksi busana siap pakai. Sedikit berbeda dari koleksi ETU sebelumnya, musim ini ETU banyak mengeksplorasi permainan motif yang dikemhangkan sendiri. Salah satu motif yang diangkat terinspirasi oleh lukisan beraliran kubisme karya pelukis Belanda, Piet Mondrian.
Baca juga : Ini Manfaat Vitamin E & TruBright Complex Untuk Kulit Cerah
Lukisan tersebut dikreasikan ulang lewat elemen logo yang disematkan secara unik dan subtil. Selain itu, ETU juga menghadirkan permainan logomania dengan nuansa yang lebih playful dan benar-benar berbeda dari motif logomania yang pernah diluncurkan sebelumnya. Terakhir motif lain yang juga cukup mendominasi keseluruhan koleksi adalah motif bunga lili yang melambangkan sebuah harapan maupun kehidupan baru.
Bunga ini sengaja dipilih oleh Restu Anggraini sebagai bentuk optimisme akan kondisi kehidupan yang lebih baik pasca melewati masa pandemi, serta selaras dengan makna dari judul koleksi yakni RĂŞverie. Jejeran warna modis yang bisa digunakan pria dan wanita seperti putih, biru muda, navy blue, kuning, serta sedikit warna hitam dipilih sebagai palet musim panas 2021.
Warna putih yang merepresentasikan warna bunga lili ini hadir di hampir seluruh tampilan, mengibaratkan pentingnya memiliki harapan positif untuk menyambut hari selanjutnya. Sedangkan warna biru, kuning, dan hitam banyak digunakan sebagai hasil reinterpretasi akan karya lukisan beraliran cubism karya Piet Mondrian. Teknik quilting, rawis, pleats dan tailoring yang tegas juga dipilih demi menjadikan koleksi ini apik dan atraktif.
Sekelumit permainan corak, teknik, dan pilihan palet versatile tersebut kemudian diolah ke dalam rancangan yang memadukan nuansa maskulin dan feminin yang telah menjadi khas label ETU sejak awal diluncurkan pada tahun 2014 lalu. Koleksi ETU kali ini terdiri atas 16 koleksi yang modern serta mudah untuk dipadu-padan, seperti celana denim berpotongan lurus maupun longgar, kemeja berkerah tinggi, tailored blazer maupun rompi, jaket bomber, hingga gaun panjang berbahan denim.
Baca juga : Deindividuasi pada Anak Bisa Dihilangkan
Material denim yang kuat kemudian dikawinkan dengan material yang lebih delicate seperti renda, sifon, maupun katun bermotif cetak. Perpaduan ini tak hanya digunakan oleh ETU untuk menggambarkan bentuk jukstaposisi antara maskulin dan feminin saja, namun juga menarasikan pentingnya untuk terus resilien dan hopeful dalam situasi dan kondisi apa pun.
ETU By Restu Anggraini adalah merek fashion yang terkenal dengan koleksi kontemporer, mute color yang menghadirkan tampilan flamboyan pada potongan siluet cerdas. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Sabtu (28/11) sebagai direktur kreatif ETU, Restu Anggraini, selalu dikenal karena pendekatannya yang didorong oleh konsep pada desain yang mengaburkan garis antara mode dan teknologi.
Semangat inilah yang kemudian dihadirkan ETU dan dituangkan ke dalam koleksi busana siap pakai. Sedikit berbeda dari koleksi ETU sebelumnya, musim ini ETU banyak mengeksplorasi permainan motif yang dikemhangkan sendiri. Salah satu motif yang diangkat terinspirasi oleh lukisan beraliran kubisme karya pelukis Belanda, Piet Mondrian.
Baca juga : Ini Manfaat Vitamin E & TruBright Complex Untuk Kulit Cerah
Lukisan tersebut dikreasikan ulang lewat elemen logo yang disematkan secara unik dan subtil. Selain itu, ETU juga menghadirkan permainan logomania dengan nuansa yang lebih playful dan benar-benar berbeda dari motif logomania yang pernah diluncurkan sebelumnya. Terakhir motif lain yang juga cukup mendominasi keseluruhan koleksi adalah motif bunga lili yang melambangkan sebuah harapan maupun kehidupan baru.
Bunga ini sengaja dipilih oleh Restu Anggraini sebagai bentuk optimisme akan kondisi kehidupan yang lebih baik pasca melewati masa pandemi, serta selaras dengan makna dari judul koleksi yakni RĂŞverie. Jejeran warna modis yang bisa digunakan pria dan wanita seperti putih, biru muda, navy blue, kuning, serta sedikit warna hitam dipilih sebagai palet musim panas 2021.
Warna putih yang merepresentasikan warna bunga lili ini hadir di hampir seluruh tampilan, mengibaratkan pentingnya memiliki harapan positif untuk menyambut hari selanjutnya. Sedangkan warna biru, kuning, dan hitam banyak digunakan sebagai hasil reinterpretasi akan karya lukisan beraliran cubism karya Piet Mondrian. Teknik quilting, rawis, pleats dan tailoring yang tegas juga dipilih demi menjadikan koleksi ini apik dan atraktif.
Sekelumit permainan corak, teknik, dan pilihan palet versatile tersebut kemudian diolah ke dalam rancangan yang memadukan nuansa maskulin dan feminin yang telah menjadi khas label ETU sejak awal diluncurkan pada tahun 2014 lalu. Koleksi ETU kali ini terdiri atas 16 koleksi yang modern serta mudah untuk dipadu-padan, seperti celana denim berpotongan lurus maupun longgar, kemeja berkerah tinggi, tailored blazer maupun rompi, jaket bomber, hingga gaun panjang berbahan denim.
Baca juga : Deindividuasi pada Anak Bisa Dihilangkan
Material denim yang kuat kemudian dikawinkan dengan material yang lebih delicate seperti renda, sifon, maupun katun bermotif cetak. Perpaduan ini tak hanya digunakan oleh ETU untuk menggambarkan bentuk jukstaposisi antara maskulin dan feminin saja, namun juga menarasikan pentingnya untuk terus resilien dan hopeful dalam situasi dan kondisi apa pun.
ETU By Restu Anggraini adalah merek fashion yang terkenal dengan koleksi kontemporer, mute color yang menghadirkan tampilan flamboyan pada potongan siluet cerdas. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Sabtu (28/11) sebagai direktur kreatif ETU, Restu Anggraini, selalu dikenal karena pendekatannya yang didorong oleh konsep pada desain yang mengaburkan garis antara mode dan teknologi.
(sal)