7 Tips Aman Berolahraga untuk Penyakit Jantung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berolahraga secara teratur saat Anda menderita penyakit jantung adalah penting untuk menjaga kondisi tetap terkendali. Aktivitas fisik dapat memperkuat otot jantung dan membantu mengelola tekanan darah dan kadar kolesterol.
Dokter dapat memberi tahu aktivitas apa yang baik untuk kondisi Anda. Tanyakan tentang hal-hal seperti push-up dan situp. Ini melibatkan peregangan otot pada otot lain atau benda berat. Anda mungkin perlu menghindarinya. (Baca juga: Kronologi Maradona Kena Serangan Jantung sebelum Meninggal Dunia )
Pastikan bahwa mengangkat dan mendorong benda berat, dan tugas-tugas seperti menyapu, menyekop, memotong, dan menggosok, tidak dilarang. Pekerjaan rumah tangga bisa menguras tenaga sebagian orang. Lakukan hanya apa yang dapat Anda lakukan tanpa merasa lelah.
Beberapa obat dapat sangat memengaruhi cara tubuh Anda berolahraga. Dokter dapat memberi tahu jika Anda perlu mengubah rencana olahraga karena apa yang Anda konsumsi. Berikut tips aman berolahraga untuk orang dengan penyakit jantung dilansir dari WebMD, Sabtu (28/11).
1. Pacu diri Anda
Jangan lakukan terlalu banyak, terlalu cepat. Berikan waktu tubuh Anda untuk beristirahat di antara latihan.
2. Jangan berolahraga di luar ruangan saat cuaca terlalu dingin, panas, atau lembap
Kelembapan yang tinggi bisa membuat Anda lebih cepat lelah. Suhu yang ekstrim dapat mengganggu sirkulasi, membuat sulit bernapas dan menyebabkan nyeri dada. Aktivitas dalam ruangan seperti berjalan di mal adalah pilihan yang lebih baik.
3. Tetap terhidrasi
Minumlah air bahkan sebelum Anda merasa haus, terutama di hari-hari panas.
4. Hindari mandi air panas dan dingin yang ekstrim atau mandi sauna setelah berolahraga
Suhu ekstrim ini membuat jantung Anda bekerja lebih keras. (Baca juga: Deindividuasi pada Anak Bisa Dihilangkan )
5. Lanjutkan perlahan setelah istirahat
Jika olahraga rutin terganggu selama beberapa hari karena sakit, pergi berlibur, atau cuaca buruk, misalnya, lakukan kembali olahraga Anda. Mulailah dengan aktivitas yang lebih singkat dan tidak terlalu intens, dan secara bertahap tingkatkan hingga kembali ke level sebelumnya.
6. Jangan berolahraga jika tidak enak badan
Jangan berolahraga jika Anda sedang tidak enak badan atau demam. Orang dengan masalah jantung harus menunggu sampai semua gejala hilang sebelum kembali ke rutinitas, kecuali jika dokter memberikan arahan lain.
7. Hentikan aktivitas jika detak jantung cepat dan sakit
Hentikan aktivitas jika detak jantung cepat atau tidak teratur atau jantung berdebar-debar. Periksa denyut nadi setelah beristirahat selama 15 menit. Jika masih lebih dari 100 denyut per menit, hubungi dokter. Terlalu lelah atau sesak napas juga merupakan sinyal untuk berhenti. Beri tahu dokter apa yang terjadi, atau jadwalkan janji temu.
Jangan abaikan rasa sakit saat olahraga seperti tekanan atau nyeri di dada, lengan, leher, rahang dan bahu. Berhentilah saat Anda merasakan nyeri di bagian tubuh mana pun. Anda bisa melukai persendian.
Lihat Juga: 5 PTN dengan Jurusan Olahraga Terbaik di Indonesia, Nomor 2 Kampusnya Marselino Ferdinan
Dokter dapat memberi tahu aktivitas apa yang baik untuk kondisi Anda. Tanyakan tentang hal-hal seperti push-up dan situp. Ini melibatkan peregangan otot pada otot lain atau benda berat. Anda mungkin perlu menghindarinya. (Baca juga: Kronologi Maradona Kena Serangan Jantung sebelum Meninggal Dunia )
Pastikan bahwa mengangkat dan mendorong benda berat, dan tugas-tugas seperti menyapu, menyekop, memotong, dan menggosok, tidak dilarang. Pekerjaan rumah tangga bisa menguras tenaga sebagian orang. Lakukan hanya apa yang dapat Anda lakukan tanpa merasa lelah.
Beberapa obat dapat sangat memengaruhi cara tubuh Anda berolahraga. Dokter dapat memberi tahu jika Anda perlu mengubah rencana olahraga karena apa yang Anda konsumsi. Berikut tips aman berolahraga untuk orang dengan penyakit jantung dilansir dari WebMD, Sabtu (28/11).
1. Pacu diri Anda
Jangan lakukan terlalu banyak, terlalu cepat. Berikan waktu tubuh Anda untuk beristirahat di antara latihan.
2. Jangan berolahraga di luar ruangan saat cuaca terlalu dingin, panas, atau lembap
Kelembapan yang tinggi bisa membuat Anda lebih cepat lelah. Suhu yang ekstrim dapat mengganggu sirkulasi, membuat sulit bernapas dan menyebabkan nyeri dada. Aktivitas dalam ruangan seperti berjalan di mal adalah pilihan yang lebih baik.
3. Tetap terhidrasi
Minumlah air bahkan sebelum Anda merasa haus, terutama di hari-hari panas.
4. Hindari mandi air panas dan dingin yang ekstrim atau mandi sauna setelah berolahraga
Suhu ekstrim ini membuat jantung Anda bekerja lebih keras. (Baca juga: Deindividuasi pada Anak Bisa Dihilangkan )
5. Lanjutkan perlahan setelah istirahat
Jika olahraga rutin terganggu selama beberapa hari karena sakit, pergi berlibur, atau cuaca buruk, misalnya, lakukan kembali olahraga Anda. Mulailah dengan aktivitas yang lebih singkat dan tidak terlalu intens, dan secara bertahap tingkatkan hingga kembali ke level sebelumnya.
6. Jangan berolahraga jika tidak enak badan
Jangan berolahraga jika Anda sedang tidak enak badan atau demam. Orang dengan masalah jantung harus menunggu sampai semua gejala hilang sebelum kembali ke rutinitas, kecuali jika dokter memberikan arahan lain.
7. Hentikan aktivitas jika detak jantung cepat dan sakit
Hentikan aktivitas jika detak jantung cepat atau tidak teratur atau jantung berdebar-debar. Periksa denyut nadi setelah beristirahat selama 15 menit. Jika masih lebih dari 100 denyut per menit, hubungi dokter. Terlalu lelah atau sesak napas juga merupakan sinyal untuk berhenti. Beri tahu dokter apa yang terjadi, atau jadwalkan janji temu.
Jangan abaikan rasa sakit saat olahraga seperti tekanan atau nyeri di dada, lengan, leher, rahang dan bahu. Berhentilah saat Anda merasakan nyeri di bagian tubuh mana pun. Anda bisa melukai persendian.
Lihat Juga: 5 PTN dengan Jurusan Olahraga Terbaik di Indonesia, Nomor 2 Kampusnya Marselino Ferdinan
(tdy)